BUKAN SEPELE
Apakah problematika pendidikan di Indonesia saat ini? Bagaimana pendidikan karakter bagi anak-anak generasipenerus bangsa? Wow .. Pertanyaan ini sangat menarik. Karena jawabannya tidak hanya terfokus pada problem atau masalah, penyebab atau dampak, dan solusi alias jalan keluarnya saja. Melainkan akan sangat beragam sebagaimana beragamnya jawaban dari pertanyaannya. Jawaban ini akan melebar dan meluas seluas tanah air Indonesia dan akan berkaitan erat dengan masa yang takkan terlepas dari masa ke masa dan dari generasi ke generasi. Yang tentunya akan memakan waktu yang cukup lama serta halaman yang cukup banyak untuk mengupasnya. Karena yang namanya problem ini tentunya sangat kompleks dan berkaitan erat dengan problem-problem yang lain pula.
Diantara problematika yang kita temui saat ini diantaranya adalah 1. Dampak dari pendidikan karakter yang belum matang, 2.Masalah biaya pendidikan, 3.Masalah kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan, 4.Masalah penyebaran tenaga pendidik di daerah terpencil, 5.Masalah kemajuan teknologi yang membawa dampak dalam dunia pendidikan yang tentunya ada dampak positif dan dampak negatifnya, 6. Sarana Prasana, 7. Pada umumnya SDM masyarakat masa kini dalam pandangannya terhadap pendidikan generasinya yang tak luput dari permasalahan juga yang menambah deretan permasalahan yang sudah ada. Namun pada kesempatan menulis ini saya tidak akan mengupas hal tersebut karena bagi saya itu terlalu tinggi dan terlalu jauh dari jangkauan saya.
Sedikit ungkapan dari hati saya yang akan menghiasi lembaran ini hanyalah beberapa hal yang terlihat sepele dan sering tak terhiraukan namun bagi saya hal itu adalah hal yang sangat penting dan sangat perlu memperoleh perhatian serius. Karena ini adalah pembiasaan yang akan membentuk menjadi karakter anak sebagai generasi penerus bangsa. Pembiasaan-pembiasaan kecil yang sering terabaikan dari perilaku hidup keseharian. Yaitu kebiasaan anak-anak atau orang tua yang terbiasa makan dan minum menggunakan tangan kiri. Juga diantara mereka ada yang makan dan minum menggunakan tangan kiri dan sambil berdiri. Yang semestinya makan dan minum itu menggunakan tangan kanan dan dalam posisi duduk. Perilaku ini sudah merajalela di masyarakat yang sudah tidak mengindahkan adat ketimuran atau karakter orang Indonesia yang semestinya. Pembiasaan baik ini sudah terkikis dan terabaikan karena diantara mereka menganggap hal itu adalah hal sepele. Padahal itu bukanlah hal sepele. Walaupun yang menganggap demikian ini hanya sebagian masyarakat saja tetapi tetap saja memprihatinkan karena berefek pada generasi penerus bangsa. Sebenarnya siapa sich mereka?? Diantara mereka adalah beberapa orangtua dan beberapa orang yang berprofesi sebagai pendidik yang terlupa.
Selain makan minum menggunakan tangan kiri dan dalam keadaan berdiri, mereka juga terbiasa memberi atau menerima dengan tangan kiri, padahal tidak kidal. Yang semestinya mereka bisa menggunakan tangan tangan. Terlebih lagi mereka tidak membiasakan ucapan santun dalam komunikasi yaitu menggunakan kata Terimakasih dan Mohon maaf.
Melalui tulisan ini saya berharap kepada diri saya sendiri khususnya dan pada umumnya kepada mereka yang masih menganggap sepele hal-hal yang seharusnya tidak boleh disepelekan ini untuk merubah dan membiasakan yang benar dan menganggap hal ini menjadi perhatian yang serius.
Yaitu membiasakan terhadap diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya untuk makan dan minum menggunakan tangan kanan dan dalam posisi duduk. Membiasakan memberi dan menerima menggunakan tangan kanan. Serta membiasakan berkomunikasi yang santun dan menggunakan kata Terimakasih dan Mohon maaf.
Semua ini merupakan ajaran kebaikan yang diajarkan turun temurun oleh nenek moyang kita orang-orang pribumi asli Indonesia yang sesungguhnya. Selain itu juga tuntunan ajaran agama untuk amal baik hidup keseharian umat manusia.
Kita generasi sekarang mengenal dan mengamalkan ajaran kebaikan dari leluhur kita maka menjadi kewajiban kita pula untuk mewariskan ajaran kebaikan kepada generasi penerus kita yang kita banyak menaruh harapan besar terhadap mereka. Kalau kita tidak memulai dari hal yang kecil bagaimana mungkin kita akan mampu menguasai hal yang besar??
Ingatlah, bahwa kebiasaan bila dibiasakan susah dirubah sukar diberhentikan. Kebiasaan adalah empat macam: Baik, Utama, Buruk, dan Amal Haram. Kebiasaan kita kelak kita pula yang mempertanggungjawabkan dan akan dihisab di hadapan Tuhan. Wallahua’lam.
##############################
Kreator : Endah Suryani, S. Pd AUD
Comment Closed: Kumpulan Cerita Unik Part 11
Sorry, comment are closed for this post.