SENENG SAK MADYO SUSAH SAKMADYO
“Mak, coba lihat ini statusnya yu Darmi. Foto yang gak pantas di upload di sosial media. Saya lihat nich risih sekali. Kalau gak lihat dia seliweran di jendela hp ku Mak, tapi kalau lihat nich rasanya kudu kepingin komentar aja. Bukannya aku iri dengan dia yang sudah menemukan jodohnya, tapi gak pantas lah kemesraan dipamerkan di sosmed. Orang dia lo masih calon suami istri. Belum resmi jadi suami istri. Artinya kan masih belum halal untuk berpegangan walaupun berpegangan tangan dan gak pantas juga duduk berdekatan bahkan berdempetan kayak gitu. Foto-foto yang diupload menunjukkan kebahagiaan yang amat sangat. Seolah-olah dia sendiri yang paling bahagia di dunia ini. Seolah-olah dunia milik mereka berdua. Itu namanya bahagia berlebihan yang tidak pada tempatnya. Saya yang lihat aja jadi malu sendiri. Kok bisa dia seperti itu.” Kata si Gadis anak bungsu Emak yang nerocos mengungkapkan kekesalannya. Dia tidak tahan melihat perilaku saudara sepupunya yang suka update status kemesraan bersama calon suaminya.
Emaknya yang diajak bicara diam saja. Membiarkan anak gadisnya meluapkan isi hatinya sampai selesai. Dipandangnya dia sambil tersenyum. Tampak di raut wajahnya kekesalan dan emosi yang tertahan. Namun dia sedikit puas setelah mengomentari status saudara sepupunya itu. Dipandanginya wajah emaknya yang tidak segera membalas komentarnya yang panjang itu. Seolah menunggu dan berharap emaknya segera berkomentar yang senada dengan dia.
Namun apa yang diharapkan tidak menjadi kenyataan. Dengan tenang dan suara lembut emaknya mulai bersuara menanggapi keluh kesah anaknya yang diam terpaku di depannya. Sembari meraih tangan anaknya untuk diajak duduk, mulailah emaknya berkata: “ Itulah kenyataan jaman sekarang. Dengan canggihnya teknologi yang begitu pesat, manusia pada umumnya tidak mampu mengimbanginya dengan penanaman iman dan akhlak yang kuat secara menyeluruh. Jadi adanya medsos yang mudah dijangkau dan dikuasai oleh semua orang mereka bebas mengekspresikan kemauannya tanpa berpikir ulang apakah tindakannya sesuai norma dan akhlak mulia apa justru sebaliknya. Maka dari itu, kamu senyampang belum terbuai dalam kebebasan bermedsos berhati-hatilah setiap kali mengupload atau mendownload apapun yang ada di internet. Karena kamu tahu sendiri kan, kalau sudah terupload foto kita akan bisa dilihat oleh siapa saja. Dan mereka yang melihat belum tentu senang menyaksikannya. Bahagia menurut kita belum tentu bahagia dirasakan oleh orang lain. Maka nikmatilah bahagiamu dengan penuh syukur nanti akan semakin bahagia kamu merasakannya, dan semakin tahu bahwa bahagia yang kamu rasakan adalah anugerah Dzat yang maha kuasa, Allah pemberi segalanya. Ingatlah dunia itu bagaikan roda berputar. Kadang diatas kadang dibawah, kadang di depan kadang di belakang. Perasaanpun demikian, kadang bahagia, kadang susah, kadang sedih, kadang galau, kadang biasa-biasa saja. Bahkan kadang tenang, nyaman, damai, dan tenteram. Namun kadang datang pula rasa galau, bimbang, ragu, bingung, dan bahkan resah gelisah. Maka dari itu bersyukurlah di kala kamu bahagia dan bersabarlah dikala kamu sedang sedih. Upload bahagiamu dan sedihmu jauh lebih tinggi dari internet dunia yaitu ke haribaan Tuhan Semesta Raya. Uploadlah ke sana. Cukupkan kamu dan Tuhanmu yang mengetahuinya. Pegang kata kuncinya, Seneng Sakmadyo, Susah Sakmadyo. Bahagia sewajarnya dan bersedih sewajarnya, tidak berlebih-lebihan. Kalau kamu bahagia berlebihan nanti di kala ketemu sedih kamu akan merasakan sedih yang berlebihan pula.”
Itulah tanggapan emak terhadap komentar anaknya yang ternyata menjadi boomerang bagi dirinya sendiri. Namun itulah yang baik. Si Gadis bisa mengungkapkan perasaanya yang mengganjal dan si emak pun bisa memberi nasehat bagi anaknya yang masih memerlukan bimbingan, arahan, dan pendampingan dalam meniti arti kehidupan. Emaknya yang sudah banyak makan asam garam kehidupan, sudah berpengalaman tentang pahit manisnya perjalanan hidup, mempunyai kewajiban untuk mengarahkan dan memberi tauladan bagi putrinya yang merupakan generasi penerus bangsa, yang harus berkarakter dan berakhlak mulia.
Subhanallah…wallau’alam…
########################################
CANTIK VERSI DIRI SENDIRI
“Buk Ibuk, aku mau rebonding rambutku ke salon Buk.” Kata si Kriwul kepada ibuknya yang sedang makan buah pepaya sambil duduk santai di teras rumah. Perlahan si Kriwul melangkah mendekat sambil mengulangi ucapannya yang tak kunjung dijawab oleh ibuknya.
“Ini lo buk, ada promosi salon baru yang mulai buka di RT sebelah ada info rebonding hari ini dapat diskon 50%. Aku mau rebonding ya buk, biar cantik kayak berbie.” Rayu anaknya. Setelah menghabiskan buah pepaya yang dipegangnya si Ibukpun menanggapi permintaan anaknya yang memang memiliki rambut bergelombang.
Ibuknya berkata: “ Anakku cah ayu, ibuk bilangin ya! Kamu itu memiliki rambut Allah yang ngasih. Allah ngasih bagaimanapun itu hak prerogatif Allah. Kamu tidak meminta macam bagaimana modelnya sebelum dikasioh rambut, jadi kamu mung sak dermo nopo, (red, hanya sekedar menerima). Tugas dan kewajibanmu hanya bersyukur kepada-Nya. Untung kamu dikasih rambut. Coba bayangkan seandainya kamu tidak dikasih rambut. Betapa malu dan dinginnya kapalamu. Maka dari itu syukuri apa yang dianugerahkan kepadamu. Kamu diberi rambut bergelombang, rambut kriwul, itu adalah yang terbaik buat dirimu. Dengan rambut model bergelombang itu malah bikin dirimu menjadi semakin cantik. Jangan kira Allah memberi nikmat dan anugerah kepada hambanya itu main-main. Kalau kamu merubah model rambutmu, kamu rubah menjadi lurus, belum tentu hal itu membuat dirimu lebih cantik. Dan belum tentu hal itu membuat orang lain menjadi simpati kepadamu. Kamu diciptakan seperti itu, berarti itulah yang terbaik bagimu, yang tercantik untuk penampilanmu. Kita ini memiliki standar kecantikan yang berbeda-beda. Kulit sawo matang lebih baik bagi kita, itu yang membuat kita menjadi cantik, jangan dirubah menjadi putih, itu belum tentu cocok untuk kita. Rambut kriwul lebih baik bagi kita, itu yang membuat kita menjadi cantik, jangan dirubah menjadi lurus. Ingat ya kita ini masing-masing mempunyai rumus kecantikan yang berbeda dan memiliki standar kecantikan yang berbeda pula. Maka jadilah orang yang berkarakter. Jangan mudah tergoda dan terombang-ambingkan. Pegang ininkata kuncinya, Jika kamu mensyukuri nikmat dari Tuhanmu maka akan ditambah kenikmatan untukmu. Tapi jika kamu berpaling dari itu maka Azab Tuhanmu sangat pedih.”
Begitulah nasehat si ibuk untuk si kriwul. Yang artinya adalah nasehat untuk kita semua. Mendengar tanggapan ibuknya yang panjang terhadap keinginannya tersebut si Kriwul terdiam dalam duduknya, seakan mencerna dengan mendalam atas keinginannya yang ternyata tidak direstuinya itu. Sambil terus memikirkan nasehat ibuknya si Kriwul bangkit dan memeluk ibuknya yang masih duduk di tempatnya semula. Dan berbisik di telinga ibuknya: “Terimakasih buk sudah diingatkan dan diarahkan. Aku jadi paham sekarang. Bahwa kita musti punya karakter dan musti bersyukur. Kita cantik versi kita sendiri dan mereka pun cantik versi mereka sendiri.”
####################################
Kreator : Endah Suryani, S. Pd AUD
Comment Closed: Kumpulan Cerita Unik Part 12
Sorry, comment are closed for this post.