KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Kumpulan Cerita Unik Part 2

    Kumpulan Cerita Unik Part 2

    BY 22 Agu 2024 Dilihat: 116 kali
    Kumpulan Cerita Unik_alineaku

    III. UWIK LIMA RIBU

    “Nduk tolong Bapak ambilkan air minum.” Pinta Bapak kepada seorang anaknya yang baru saja menyelesaikan makannya. “lho tadi kan sudah aku ambilkan, masih kurang Pak?” jawab anaknya sambil bergegas bediri menuju dapur. Sembari mencuci piringnya si anak yang memiliki panggilan kesayangan Padma 45 ini mengambil air di botol minum kesukaan Bapaknya. Segera botol  minum itu diberikan kepada Bapaknya yang sudah lama menunggu. 

    “Terimakasih Nduk.” bilangnya sambil menerima dan langsung meneguknya. Dengan centilnya si Padma 45 membalas :”Sama-sama Pak, tapi besuk uwik lima ribu ya.” Sambil senyum melempar rayuan minta uang. 

    “Orang mengambilkan air sekali aja kok minta ganti lima ribu. Ntar kalau tiga kali mengambilkan air jadi uwik lima belas ribu dong.” Sahut Bapaknya untuk mulai  memberi nasehat. “Sudah menjadi kewajiban yang namanya anak itu berbakti kepada orang tua. Janganlah mengharapkan imbalan dari apa yanng kamu lakukan. Lakukan aja apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabmu dengan rela dengan ikhlas. Soal nanti kamu akan mendapatkan apa yang kamu inginkan itu adalah kehenadak Allah dan maha pemurah serta maha penyayangnya Allah kepadamu. Jika kamu iklhas melakukan sesuatu itu Allah tahu, kalaupun kamu tidak iklhas melakukan sesuatu, itupun Allah maha tahu. Maka ketahuilah bahwa apa yang kamu terima itu adalah pemberian Allah yang pemurah bukan semata-mata imbalan atas jasamu.”

    ###################################

    IV. HITAM PERMANEN

    “Maaakk…aku dapat kepiting Mak. Buanyak nich. Tapi kecil-kecil Mak…ayo digoreng Mak. Aku suka. Kita bikin Baby Crab dibumbu balado Maak” Si Ubad teriak sambil lari-lari menjumpai Emaknya yang sedang menjemur baju di samping rumah. Dengan hati yang lega Emaknya segera menoleh mencari arah sumber suara anak gantengnya. 

    “Ya Allah Naakk ke mana aja kamu sampek sesiang ini baru pulang. Emak cari di rumah Badrun gak ada. Emak cari di rumah Alif gak ada. Emak khawatir kalau kamu main jauh-jauh. Besuk lagi kalau mau main ke mana saja pamitan sama Emak ya Nak. Bilang mau ke mana, bermain sama siapa, kasih tahu Emak biar Emak itu tidak was-was. Lagi pula kalau main jangan terlalu lama. Sebelum adzan berkumandang harus sudah pulang. Ingat nasehat Emak.” Tanpa menanggapi cerita anaknya si Emak langsung mengungkapkan kekhawtirannya. Lega sudah rasanya setelah melihat anaknya pulang.

    “Maaf Mak, aku tadi awalnya main ke rumah Badrun. Terus sama Badrun di ajak ke Tambak Mak. Waahh di tambak banyak kepiting Mak. Nich aku dapat buanyak Mak.” Si Ubad masih tetap mengungkapkan kegembiraannya walaupun telah mengetahui Emaknya mengkhawatirkan dirinya. 

    “Ya udah, taruh di timba sana kepitingnya. Kamu segera mandi yang bersih dan jangan lupa gosok gigi. Bajunya yang habis dipakai main ke tambak langsung dicuci ya sekalian mandi.” Pinta Emaknya yang memaklumi keadaan anaknya.

    Tanpa banyak kata si Ubad bergegas menuju kamar mandi dan mandi sekalian nyuci baju yang dipakainya. Usai mandi si Ubad kembali mendekati Emaknya seolah masih akan menceritakan kebahagiaannya main di Tambak. 

    “Loh Nak, kamu belum jadi mandi kah?” tanya Emaknya untuk meyakinkan dirinya. “Sudah Mak, aku sudah mandi sudah bersih. 

    ‘Ow iya pinter. Tapi kakimu kok masih hitam kayak gitu Nak, gak pakai sabun kah tadi mandinya?

    “Ya pakek dong Mak, ntar kalau gak pakai sabun  gak bersih dong. Kalau hitamnya ini memang sudah hitam permanen Mak.”  “Hahahahaha pinternya dirimu Nak, dapat istilah hitam permanen dari mana kamu?”… emaknya tertawa lebar mendengar celoteh anaknya yang mengatakan kakinya memang hitam permanen.

    ######################################## 

    V. HITAM KAYAK KA’BAH

    Sore itu Padma45 meluapkan kegembiraannya dengan melompat-lompat girang menyambut ayahnya yang pulang kerja. Dipeluknya kaki ayahnya sembari merayu minta gendong.

    “Hay hay hay, hay Tayoo, apaan nich Padma45 kok ngggandulin kaki. Ayah gak bisa melangkah nich. Enak sekali minta gendong, ayah capek. Ayo bikinkan teh ya, gulanya sedikit aja” respon ayahnya ketika si Padma45 sedang memeluk kakinya minta gendong.

    “Ayo lepaskan ayah mau minum, ayah haus. Padma45 gak haus kah” sapa ayahnya melanjutkan bicaranya yang belum dijawab oleh anaknya. “Gendong Yah, aku mau gendong. Aku juga capek nich habis main di lapangan sama teman-teman.” Rengek anaknya yang tak kunjung melepaskan pelukan di kaki ayahnya.

    “waahhhh seru ya main di lapangan. Main apa di sana?” sahut ayahnya mengalihkan perhatian Padma45 sembari melepaskan kakinya. “Aku main kejar-kejaran Yah, ada yang jadi maling dikejar-kejar dan ada yang jadi polisi yang mengejar-ngejar malingnya. Sampek ketangkap si malingnya.”  “Terus kamu jadi apa” sahut ayahnya singkat. Si Padma45 pun langsung melanjutkan ceritanya. “Ya kadang jadi maling kadang jadi polisi, semua gantian Yah, habis jadi maling kalau udah ketangkep terus permainan dimulai lagi, ganti jadi polisi.”

    ‘Waah, pasti seneng ya lari-lari dengan leluasa. Bisa seru nich permainan macam itu. Tapi lihat tuh dirimu jadi makin hitam.” Cetus ayahnya. Tak perlu tunggu lama si Padma45 langsung menjawab ucapan ayahnya. “Ya gak apa-apalah hitam, malah kayak ka’bah.” Hahahahahaha… iya, pinter, pinter dirimu.” Spontan ayah dan ibunya yang dari awal memperhatikan mereka tertawa mendengar jawaban anaknya. Tak disangka dia akan melontarkan jawaban seperti itu.

     ############################## 

     

     

    Kreator : Endah Suryani, S.Pd AUD

    Bagikan ke

    Comment Closed: Kumpulan Cerita Unik Part 2

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021