KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Kumpulan Puisi Pendek : Puitis dan Penuh Makna

    Kumpulan Puisi Pendek : Puitis dan Penuh Makna

    BY 08 Jan 2023 Dilihat: 196 kali

    Penulis : Masania Harefa (Member KMO Alineaku)

    PULANG

    Aku pulang
    Membawa beribu hasrat yang tak terungkap
    Aku pulang
    Membawa rindu yang tak tersampaikan
    Aku pulang 
    Membawa tanya yang tak kunjung terjawab
    Aku pulang untuk memastikan
    Apakah masih ada hati yang dulu menanti
    Aku pulang karena lelah ku sudah tak terbendung
    Aku pulang karena aku rindu rumah
    Aku pulang adakah engkau di sana menanti?

    KESUNGGUHAN HATI

    Senyumku kukembangkan sedemikian rupa 

    Supaya engkau nan di sana yakin

    Bahwa keyakinan ku dipertaruhkan untukmu

    Meskipun dalam hati terbersit sedikit ragu

    Apakah engkau jawabannya?

    Kuyakinkan hati berharap pilihanku tak pernah salah

    Karena hati bukanlah judi atau pertaruhan

    Yang ketika kalah harus pergi

    Sekian masa telah kuhabiskan 

    Untuk menghitung ulang segala kemungkinan

    Ketika keputusan telah ditetapkan

    Aku baik-baik saja, kuharap kau di sana pun sama

    Mari satu kan hati dan rasa ini dalam ikatan suci

    Melangkah pasti untuk masa depan bahagia

    RINDU

    Kau melangkah pelan mengendap tanpa suara

    Membuatku tersentak dalam diam

    Ada apakah gerangan?

    Diam mu membuatku takut

    Sesuatu yang tak pernah kusaksikan

    Entahlah….

    Pelukan hangat membuatku tersadar

    Ini bukan ilusi ataupun mimpi

    Ini nyata…

    Batu karang itu pun akhirnya hancur

    Tak kuat melawan terjangan ombak 

    Kuakui akupun rindu

    Kuakui aku lelah dalam kepura-puraan

    Mari akhiri semua ego ini

    Ternyata rindu lah yang menyatukan kita kembali

    PENANTIAN

    Aku di sini menanti

    Menanti dalam ketidakpastian

    Berharap malaikat cinta mengantarmu kemari

    Aku di sini sendiri

    Ditemani kesunyian dan helaan nafas panjang

    Sampai kapan aku menanti?

    Dalam penantian aku berdoa

    Memanjatkan permohonan 

    Agar kumampu melanjutkan perjalanan panjang ini

    Meskipun dalam kesepian panjang

    Tahukah kau telah banyak hati datang bertamu

    Namun pintu itu tak pernah kubuka

    Karena hati ini hanya padamu

    Tolong hadirlah meskipun sesaat

    Berikan jawaban pasti lanjut atau berhenti?

    Karena hati bukanlah mainan

    MUSAFIR

    Malam berlanjut tak meninggalkan pesan

    Hari ku terbuang dalam tanya

    Riuh rendah suara binatang malam

    Saling bersahutan sumringah dalam kemenangan

    Mereka tertawa seperti kelaparan

    Nyaliku ciut dalam ketakutan sangat

    Ingin mati rasanya

    Tuhan bila ini hari terakhirku tolong jemputlah aku dalam kebahagiaan

    Jangan tinggalkan dalam kemalangan ini

    Aku seperti musafir yang kehilangan arah

    Tak tahu kemana arah tujuan

    SEMUA TAK LAGI SAMA

    Tlah lama kucari namun tak jua kutemukan

    Jawaban pasti pelipur lara

    Kuberlari mencari dan mencari

    Namun bayangmu tak kunjung nyata

    Semua terlihat semu

    Tak dapat diraih dan disentuh

    Mataku nanar dalam keputusasaan

    Lelah hati mencari jawaban

    Waktu menyadarkanku

    Bahwa semuanya tak ada guna

    Tak mungkin memaksakan hati untuk singgah

    Cintaku layu dan mati

    Rasa yang pernah ada perlahan sirna 

    Hilang…lenyap oleh waktu 

    Hingga ku lupa caranya menangis menahan rindu

    Semua tak lagi sama


    “Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”

    Bagikan ke

    Comment Closed: Kumpulan Puisi Pendek : Puitis dan Penuh Makna

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021