Aku menarik nafas panjang sembari membuka jendela mobil saat setibanya di sekolah baru ku. Pilihan yang meragukan, dari awal aku tidak mau daftar ke SMA ini, namun karena permintaan dari papih, terpaksa aku harus menurutinya.
Pada akhir kelas tiga SMP kemarin, Mamih dan Papih mendukung sepenuhnya dengan pilihan SMA yang telah aku tentukan sendiri, jelas aku sangat ingin masuk SMA favorit yang ada di pusat kota itu. Namun diakhir kenyataan berkata lain, Papih berubah fikiran dan malah mendaftarkan ku secara sepihak ke SMA ini, dengan alasan agar lebih dekat dengan rumah.
Rahmat Tuhan, di SMA ini juga aku dipertemukan kembali dengan sahabat semasa putih biru ku, tidak disangka jika mereka daftar disekolah yang sama. Mendung hatiku saat itu tergeser riuh hangat mereka yang menyambut kedatangan ku. Bersyukur, pilihan papih tidak pernah salah. Ini yang terbaik untukku.
Awal-awal masuk sekolah setelah mengurus administrasi pendaftaran beberapa hari yang lalu, pagi ini seluruh peserta didik baru tengah disibukkan dengan kegiatan ospek yang jadwalnya lumayan cukup padat.
Suasana ditengah lapang mendadak tegang seketika.
Tidak sengaja menjadi pusat perhatian. Harus datang kesiangan diwaktu bersamaan tentu ini bukan hal yang kebetulan. Aku, Wulan, Hilmi dan Ganjar si empat serangkai biang onar dipanggil langsung sama ketua osis untuk membela diri didepan peserta lain, memalukan.
Kevin. aku benci mahkluk itu, dia fikir langit bumi dan seisinya milik dia, bisa ngomong tanpa saringan seenak jidatnya. Laganya yang mentang-mentang sebagai ketua osis, adab kemanusiaannya gak dianut lagi.
“Kalo begitu kalian tidak boleh satu kelompok, harus dipisah!!” Nada tinggi itu baru saja mematahkan beberapa perasaan yang tengah berbaris sejajar dihadapannya.
“BUKAN PUTIH BIRU LAGI! Mikirr!! Kalian bukan bocah ingusan lagi yang kalo berteman harus pilih-pilih, PAHAM?” Suara itu terdengar kembali lebih lantang.
Harus adaptasi dengan kelompok baru, ketua osis itu benar-benar menyebalkan masih untung anggota kelompok baruku ini tidak serese ketua osisnya.
–
Tubuhku termenung, ada apa ini? Batin berkecambuk meratap titik indah yang baru aku temui kembali. Detail kuperhatikan jelas setiap garis diraut wajahnya ketika dia bicara memperkenalkan diri, tak berselang lama gerak tubuhnya lincah penuh ambisi, terus semakin banyak menarik bagai kutub selatan dan utara.
Tidak salah papih mendaftarkan ku ke SMA ini, ada banyak kejutan yang berhasil kutemui, termasuk menjumpainya. Lama aku tidak kembali merasakan getaran lirih ini, terakhir dua tahun yang lalu malah itu dengan sahabatku sendiri. Kadang masalalu menamparku untuk berusaha sekeras mungkin agar tidak mengulangi hal yang sama. Satu panutanku, yaitu untuk tidak berharap apapun pada siapapun.
Part 15: Warung Kopi Klotok Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]
Part 16 : Alun – Alun Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]
Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tidak lahir begitu saja. Di balik perumusan lima sila yang menjadi pondasi bangsa ini, ada pemikiran mendalam dari para tokoh pendiri bangsa, salah satunya adalah Soekarno. Pemikiran Soekarno dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah Indonesia. Lalu, apa saja pemikiran Soekarno tentang dasar negara […]
Rumusan dasar negara yang dikemukakan oleh Mr. Soepomo memiliki peran sangat penting dalam pembentukan dasar negara Indonesia. Dalam sidang BPUPKI, Mr. Soepomo menjelaskan gagasan ini dengan jelas, menekankan pentingnya persatuan dan keadilan sosial. Dengan demikian, fokusnya pada teori negara integralistik membantu menyatukan pemerintah dan rakyat dalam satu kesatuan. Lebih lanjut, gagasan ini tidak hanya membentuk […]
Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,, begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]
Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]
Des 07, 2021
Kontak Kami
Apabila ada kebutuhan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.
Comment Closed: LABIL
Sorry, comment are closed for this post.