Rasanya udah enam bulan Sarman bermukim di kota dan belum juga mendapatkan pekerjaan sesuai dengan yang diinginkannya. Rindu juga dengan teman2nya di kampung terutama kalo inget lagi senang2nya main volly, sedikit-sedikit mulai bisa bermain volly seketika ia tinggalkan. Nah jam segini jam 3 sore udah mulai siap -siap ke halaman sekolah SD depan rumah. Karena nggak punya halaman yang cukup luas maka kita bermain di halaman sekolah yang ukurannya pas-pasan untuk lapangan volly. Kadang-kadang bola jatuh di genting sekolah .Kepala sekolah nggak mau menegur karena mungkin. menganggap anak-anak juga perlu olah raga. Besok mulai puasa dan Sarman juga ingin melaksanakan puasa di bulan Ramadhan seperti yang sudah-sudah. Tak terasa.tinggal seminggu lagi puasa berahir. Karena pekerjaan belum dapat daripada disini alangkah baiknya pulang saja untuk bersama temen-temen lebaran di kampung.Tradisi lebaran di kampung itu pagi-pagi setelah sholat Id bersama temen halal bihalal ke tiap rumah tetangga, nah di ahir lebaran suka pergi ke laut melihat ombak bergulung-gulung ke arah pantai. Tapi mau pulang kok nggak punya ongkos mau minta ke bibi juga gak bisa, bibinya juga repot, putar otak ya udah mau tak jual saja tuh sepatu kulit yang masih cukup baik. Besoknya Sarman di panggil bibinya.”Man kulihat kemarin kamu jual sepatu ya” uangnya saya pinjem dulu ya untuk nambah modal, biasanya kalau hari Raya suka banyak yang beli lotek bibi.
“Ya bi”,Sarman lantas ambil uangnya trus diserahkan ke bibinya,lemes deh tubuh ini gak bisa pulang jadinya .
Malam lebaranya malam takbiran suasana sekeliling rame banget ,suara mercon di sana sini itu lho suara bedug dug , dug,dug, dug, bertalu talu seperti memukul-mukul jantung , nampak wajah bapak emak kakak adik , temen-temen juga
Sedih terharu ,menyesal kecewa campur aduk mengharu biru hati yang sedang galau.
Kreator : Sudarsono
Comment Closed: LEBARAN DI RANTAU
Sorry, comment are closed for this post.