KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Lebih Aman Dengan Orang Beriman

    Lebih Aman Dengan Orang Beriman

    BY 24 Jul 2025 Dilihat: 24 kali
    Lebih Aman Dengan Orang Beriman_alineaku

    Ketika pulang ke rumah, ternyata handphone dicari-cari tidak ditemukan, dimana terakhir tadi memegang handphone ya? pikirku. 

    “Ooh… mungkin di tukang soto!” kata anakku. 

    “Tadi aku lihat mama menyimpan handphone di meja, kemudian membayar soto. Langsung pulang.” lanjut anakku. 

    “Wah… harus segera balik lagi ke tukang soto ini mah.” lanjutku.  

    Jangan sampai keduluan orang yang tidak bertanggung jawab, pikirku. 

    Maklum saja, handphone itu kudapatkan dengan harga yang lumayan buat orang kecil seperti kami.. Kalau dibelikan beras bisa dapat dua atau tiga karung, lumayan bisa memperkuat ketahanan pangan di rumah paling tidak untuk tiga bulan, batinku. Maka walau sudah lelah, jam menunjukkan pukul 21:00 WIB, kembali ke tukang soto adalah satu-satunya upaya untuk mendapatkan kembali handphone itu.

    Sesampainya di tukang soto, dua orang tua itu, ibu dan bapak penjual soto sedang duduk-duduk. Di depannya ada sebuah benda hitam sebesar telapak tangan, berbentuk persegi panjang.

    “Alhamdulillah, ini HP-nya, ya? saya tunggu-tunggu kok tidak bunyi.” kata ibu penjual soto itu, dengan nada terdengar riang. 

    “Kalau ditelpon, saya akan jawab HP nya ketinggalan disini!” imbuh Bapak penjual soto menjelaskan. 

    “Iya,” jawabku. “Soalnya tidak ada kuotanya, Pak.” jawabku sedikit malu. 

    Alhamdulillah, HP ku tertinggal di tukang soto yang saya pastikan adalah orang beriman. Buktinya, mereka tidak memiliki keinginan untuk menyembunyikan HP itu atau memilikinya untuk dijual, padahal peluangnya sangat memungkinkan. Cukup dengan berkata, “waah, maaf yaa saya tidak melihat, soalnya tadi banyak pengunjung kesini!” maka saya pun tentu tidak akan memaksanya.

    Berinteraksi dengan orang beriman dipastikan aman bagi semua orang di sekitarnya, karena ia akan berusaha melakukan kebaikan karena tahu bahwa Allah mengawasi apa saja yang dia kerjakan. Bersama orang beriman dipastikan menguntungkan bagi siapapun yang bertemu dengannya, karena ia tidak akan menipumu, memperalatmu, berbuat jahat padamu, karena ia takut kepada Allah Yang Maha Melihat, dan Maha Mencatat semua amalan.

    Saya jadi teringat ketika khalifah Umar bin Khattab melewati suatu lembah, tempat seorang penggembala kambing menggembala ribuan kambing. Lalu, Umar bin Khattab berkata pada penggembala. “Aku beli satu kambingnya yaa!” 

    Penggembala itu berkata, “Maaf, tuan! Ini bukan kambing saya, jadi saya tidak menjualnya!”

    Umar bin Khattab kemudian menjawab, “Ayolah, hanya satu saja, toh berkurang satu kambing di antara ribuan kambing yang kamu gembala, tidak akan terlihat! aku akan membayarnya dengan harga yang mahal.” 

    Lalu dengan tegas penggembala kambing itu berkata, “Jika demikian, fa’ainallah, dimana Allah?” 

    Demikianlah Umar bin Khattab menguji sang penggembala yang ternyata memiliki iman yang kuat. Penggembala itu sadar bahwa jikapun kambingnya dijual dan ia akan mendapat keuntungan, tetapi bagaimana dengan pertanggungjawaban kepada Allah, tuhan semesta alam? Apakah dapat menjawabnya dengan menegakkan kepala?”

    Ya… orang beriman sudah cukup kaya hatinya sehingga ia tidak akan tergiur dengan keuntungan dunia sekecil dan sebesar apapun. Penggembala yang tentu tidak pernah merasakan enaknya mendapatkan kemudahan dan fasilitas yang didapat karena memiliki harta. Penggembala miskin itu sesungguhnya kaya. Seperti juga penjual soto yang sudah cukup merasa kaya sehingga tidak perlu mengambil kesempatan dalam peluang yang sesungguhnya memungkinkan.

    Orang beriman tidak akan sembarangan dalam melakukan tindakan. Ia akan menahan tangan dari berbuat jahil, menahan kaki dari melangkah ke tempat maksiyat, menjaga mulut dari perkataan yang menyakitkan, menahan diri agar tidak mengambil hak orang lain, serta menahan kemaluannya dari perbuatan hina dan nista. Orang beriman tidak akan mengambil kesempatan dalam kesempitan, apalagi membuat peluang-peluang dan kesempatan. Tindakannya tertib, penuh tanggungjawab sehingga dipastikan semuanya orang di sekelilingnya terjaga dari tangannya, karena sedetil apapun perbuatan manusia, akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.

    Andaikan semua pejabat beriman, maka tidak akan berseliweran berita tentang korupsi setiap hari, tidak ada pejabat yang mementingkan keluarga demi keuntungan pribadi. Jika para wakil rakyat beriman, tidak akan ada kebijakan yang dibuat untuk menguntungkan dirinya sendiri tanpa mempedulikan rakyat yang diwakilinya. Jika semua orang beriman, tidak akan ada berita yang sungguh menyedihkan karena mengoyak nilai-nilai kemanusiaan sebagaimana setiap hari kita saksikan melalui berbagai media Jika semua orang beriman, maka tidak diperlukan anggaran yang dari tahun ke tahun meningkat untuk memberi makan para narapidana, dan seterusnya.

    Ya.. ini memang di dunia, bukan di surga. Maka apa yang kita harapkan bahwa kehidupan tanpa kejahatan hanyalah mimpi belaka. Kebaikan dan kejahatan akan selalu ada, bahkan sejak nabi Adam melangkahkan kakinya di muka bumi. Namun jika kejahatan meningkat setiap hari, pertanda kadar keimanan semakin rendah bahkan mungkin hilang. Oleh karena itu, perlu upaya agar virus iman itu menyebar lebih luas sehingga lebih banyak orang merasakan keuntungan dan manfaatnya.

    Untuk itu, jangan harapkan orang lain melakukannya. Mulailah semuanya dari diri sendiri. Setiap tindakan ada pertanggungjawaban di hari ketika tidak ada satu orang pun yang dapat menyembunyikan perbuatan jahat, tidak satu orang pun yang dapat mengelak, tidak ada orang lain yang dapat membantumu karena mereka juga sibuk dengan urusan tanggung jawab perbuatan mereka sendiri, termasuk syetan yang selama ini dijadikan kambing hitam atas kekhilafan yang kita lakukan. Semua beban tanggung jawab itu ada padamu. Jangan sampai di hari pengadilan itu, kita menyesal dan berkata, andai aku dulu hanya debu. 

     

     

    Kreator : Iis Rodiah

    Bagikan ke

    Comment Closed: Lebih Aman Dengan Orang Beriman

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021