KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » LEMBUR SAMPAI LEBUR

    LEMBUR SAMPAI LEBUR

    BY 02 Jul 2024 Dilihat: 164 kali
    LEMBUR SAMPAI LEBUR_alineaku

    Sejak kecil, Sharad dibesarkan dalam lingkungan yang menjunjung tinggi budaya hustle culture dan workaholism. Orang tuanya, workaholic sukses yang selalu menekankan betapa pentingnya kerja keras disertai dedikasi demi mencapai kesuksesan.

    Sharad pun terpapar memiliki pola pikir serupa. Di sekolah, ia selalu ingin menjadi yang terbaik. Ia tak pernah puas dengan pencapaiannya selama ini. Demikian pula setelah lulus kuliah, dia langsung mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan ternama, walau dengan sedikit bantuan koneksi kolega orang tuanya. 

    Dia bekerja penuh semangat. Bekerja lembur hampir setiap hari, justru membuatnya merasa semakin bangga terhadap diri sendiri. Ia rela mengorbankan waktu istirahatnya demi menyelesaikan seluruh tugas.

    Awalnya memang Sharad merasa puas dan bahagia akan pencapaiannya kini. Dia mendapatkan pujian dari atasan dan rekan kerjanya. Gajinya pun terus meningkat. 

    Lama kelamaan, dia mulai terdampak oleh budaya hustle culture-nya itu. Dia merasakan kelelahan fisik dan mental hingga tidak memiliki waktu untuk bersosialisasi dengan teman dan keluarga. Ia semakin mengabaikan kesehatannya hingga pada suatu hari, Sharad jatuh sakit dan dinyatakan harus dirawat secara intensif untuk waktu yang cukup lama. 

    Selama menjalani masa perawatan hingga pemulihan, dia merenungkan gaya hidupnya. Dia menyadari telah tergerus lumat dalam siklus workaholism yang tidak sehat. 

    Singkat cerita, setelah sembuh, Sharad memutuskan untuk mengubah gaya hidupnya. Dia mulai membatasi jam kerjanya, mau meluangkan waktu untuk bersosialisasi dan berolahraga. Ia menjadi lebih perhatian akan kesehatan mentalnya juga. 

    Perubahan tersebut tidaklah mudah bagi Sharad sebab ia harus melawan kebiasaan lama sekaligus menghadapi tekanan dari lingkungan sekitarnya. Namun dengan tekad hidup seimbang dan sehat, lambat laun Sharad merasakan manfaat dari perubahan gaya hidupnya. 

    Dia merasa lebih bahagia, lebih energik, dan lebih fokus dalam pekerjaannya. Dia juga membangun hubungan yang lebih kuat dengan teman dan keluarganya. Dia telah menyadari bahwa kesuksesan yang sesungguhnya bukan hanya tentang pencapaian materi, melainkan juga tentang kebahagiaan dan kesejahteraan diri sendiri.

     

    Pesan Moral:

     

    Budaya hustle culture dan workaholism tidak selalu membawa dampak positif. Bekerja keras dan berusaha memang diperlukan demi mencapai tujuan, namun penting juga untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. 

    Kesehatan fisik dan mental, serta kebahagiaan, sama pentingnya dengan kesuksesan dalam karir.

    Definisikan kesuksesan dengan cara kita sendiri, bukan berdasarkan standar orang lain. Dengarkan dan cermati bahasa serta respon tubuh dan pikiran kita. Jangan memaksakan diri melebihi batas kemampuan.

    Hidup bukan hanya tentang bekerja, tetapi juga tentang menikmati waktu secara berkualitas bersama orang-orang terkasih. 

    Galilah hobi dan minatmu. Prioritaskan upaya berkontribusi pada hal-hal yang jauh lebih besar dari diri kita sendiri.

     

     

    Kreator : Adwanthi

    Bagikan ke

    Comment Closed: LEMBUR SAMPAI LEBUR

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021