KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » LENTERA GAWAI

    LENTERA GAWAI

    BY 05 Jan 2025 Dilihat: 108 kali
    LENTERA GAWAI_alineaku

    1. Bertutur untuk Berliterasi

    Pagi yang cerah, aku memasuki kelas. Hari itu hari pertama aku menerapkan teknik literasi Cerita Inspirasi Pagi (CIP). Di jam pertama, aku memasuki kelas 8-D. Aku menatap seisi kelas lalu mengucapkan salam permulaan pembelajaran. Setelah itu aku mengajak mereka untuk berdo’a bersama. 

    “Anak-anak, hari ini Ibu akan mulai mempraktikkan program CIP. Sebuah teknik pemahaman dalam berliterasi,” Aku menyampaikan informasi dengan suara lantang. 

    “Pada pertemuan sebelumnya kita sudah memahami bahwa berliterasi adalah melakukan kegiatan membaca, menulis, menceritakan kembali isi buku yang dibaca, dan melaksanakan pesan positif berdasarkan informasi yang didapatkan.”

    “Tingkat literasi dalam tahap membaca sudah kalian praktekkan. Tingkat literasi dalam hal menyimak informasi juga sudah kalian lakukan. Saatnya kini kalian bisa menyampaikan sesuatu di depan umum. Sesuatu tersebut bisa berupa informasi, peristiwa yang kalian alami, atau isi buku yang sudah kalian baca.” aku melanjutkan  memberi penjelasan.

    “Sebagaimana kesepakatan awal, mari kita mulai pembelajaran dengan menyimak cerita inspirasi pagi yang akan disampaikan satu per satu dari kalian sehingga semua peserta didik berkesempatan untuk bercerita. Cerita yang disampaikan boleh apa saja. Boleh peristiwa yang telah dialami atau cerita sinopsis dari sebuah buku.” Aku menyampaikan penjelasan dengan maksimal.

    “Anak-anak, Ibu akan menjelaskan  dalam  alur penyampaian  cerita inspirasi pagi. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan adalah mengucapkan salam, memperkenalkan diri, menyebutkan topik cerita, menyampaikan isi cerita, merefleksi peristiwa atau informasi yang sudah disampaikan, kemudian menutup dengan salam.”

    Usai menjelaskan materi aku bertanya kepada mereka, “Anak-anak, apakah kalian sudah paham dengan penjelasan Ibu?”

    “Paham, Bu.” Mereka menjawab dengan serentak. Aku pun tersenyum puas.

    Refleksi cerita: 

    Menjadi guru itu pilihan. Jika sudah memilih menjadi guru, segala hal  yang bisa diberikan kepada peserta didik harus diberikan dengan tepat dan bermakna agar menjadi ilmu yang bermanfaat.

     

    2. Kaget Mendengar Umpatan

    Setelah penjelasan mengenai langkah bertutur untuk berliterasi sudah dipahami peserta didik, aku pun melanjutkan langkah pembelajaran.

    “Anak-anak, selanjutnya Ibu mempersilakan Alvino untuk menyampaikan cerita inspirasi pagi-nya.”

    “Alvino, ayo segera maju.” 

    Aku menyuruh salah satu peserta didik untuk menyampaikan cerita inspirasi. Dia pun berjalan ke depan kelas. Alvino langsung mendekatiku. Aku  mengingatkan agar Alvino menyampaikan ceritanya secara runtut sesuai tahap-tahap yang telah aku sampaikan. Dia pun mulai bercerita.

    “Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh. Nama saya Alvino kelas 8-D. Saya akan menceritakan pengalaman saya saat saya perjalanan berangkat sekolah tadi pagi.  Saat saya akan berangkat ke sekolah, saya memikirkan tentang onderdil  motor saya yang rusak. Saya ingin membelinya tapi uang saya kurang. Pikiran itu sangat mengganggu saya hingga saya berangkat sekolah. Saya mengendarai motor sambil memikirkan hal itu. Tiba-tiba aku mendengar suara sopir truk berteriak keras,”

    “Hooiii!” Dasar Tuli, minggir hoi!” 

    “Saya sangat kaget. Karena saking kagetnya, motor saya sempat bergoyang. Syukurlah saya bisa mempertahankan keeimbangan. Saya pun bisa bertahan . saya pun melanjutkan perjalanan ke madrasah untuk belajar. Sesampai di lokasi  dekat madrasah,  saya  menitipkan motor, lalu berjalan kaki menuju madrasah. Saat berjalan saya mengingat peristiwa yang saya alami. Ya Allah, Alhamdulillah, tidak terjadi apa-apa pada diri saya. Saya tersenyum dan masuk kelas dengan lega untuk meletakkan tas saya.”

    Menyimak cerita inspirasi Alvino, aku merasa puas karena sudah ada peserta didik yang mampu berliterasi dengan menceritakan pengalaman yang dirasakannya.

     

    Refleksi cerita:

    Kadang kala manusia ingin meraih sesuatu dengan ambisi hingga melebihi kemampuan. Dampaknya adalah bahwa ia akan merasa tak nyaman  dalam menjalani kehidupan. Karena itu rasa syukur wajib dipupuk agar tumbuh rasa nyaman dan karakter menerima apa adanya dalam diri kita masing-masing.

     

    3. Dihadang Guru

    Cerita inspirasi pagi yang kedua disampaikan oleh Fajar kelas 8-D. Dia memulai dengan salam, perkenalan diri, serta menyampaikan topik yang akan diceritakan. Dia pun mulai bercerita.

    “Pada hari itu, saya akan berangkat ke sekolah. Saya sudah berseragam rapi. Namun tiba-tiba perut saya merasa sakit. Saya pun segera ke kamar mandi. Saat keluar kamar mandi saya melihat jam yang menunjukkan pukul tujuh pagi lebih sepuluh menit. Saya pun sangat tergesa-gesa. Setelah pamit dengan Ibu, saya segera pergi ke sekolah.” 

    Saya pasti terlambat, demikian pikiran saya. Benar saja. Saat saya akan masuk gerbang, Saya dihadang Pak Puji, salah satu guru saya. Saya pun tidak diizinkan masuk. Sebagai sanksinya, saya disuruh Pak Puji untuk menyapu musala. Saya pun melakukannya. Setelah itu, saya melapor ke beliau dan barulah saya diizinkan masuk kelas untuk mengikuti pelajaran. Saya menyesal mengapa tadi saya berangkat terlambat. Akan tetapi saya kembali berpikir. Saya harus bersyukur kepada Allah SWT karena masih bisa buang air besar dengan rutin. Saya teringat betapa sengsaranya seseorang jika tak bisa BAB (Bang Air Bahasa). Bisa jadi dia akan masuk rumah sakit.” ucap Fajar mengakhiri cerita.

    Refleksi Cerita: 

    Manusia harus berusaha dan Tuhanlah yang menentukan atas segala hal. Sebagai manusia hanya bisa menjalani kehidupan sesuai ketentuan yang sudah ditetapkan Allah SWT. Dengan menerima takdir, manusia akan hidup lebih nyaman.

     

     

    Kreator : Anik Zuroidah

    Bagikan ke

    Comment Closed: LENTERA GAWAI

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021