KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • basedonmyrealitylife
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Logis VS Rasional. Cara Pikir Kamu yang Mana?

    Logis VS Rasional. Cara Pikir Kamu yang Mana?

    BY 13 Apr 2025 Dilihat: 447 kali
    Logis VS Rasional. Cara Pikir Kamu yang Mana_alineaku

    Berjalan ke barat tetapi sambil yakin akan sampai di utara. Kalimat ini mungkin terdengar lucu, tapi bisa jadi cerminan tentang bagaimana sebagian dari kita menjalani hidup. Kita percaya bahwa tidak ada yang tidak mungkin, namun di balik optimisme itu, sering kali tersembunyi cara berpikir yang logis, tetapi sayangnya, tidak rasional. Apa maksudnya?

     

    Pernah nggak, kamu ketemu orang yang kalau ngomong kelihatan pinter banget, semua argumennya masuk akal, tapi kok rasanya ada yang janggal? Misalnya, ada yang bilang begini, “Kalau nggak ada polisi, kenapa harus takut nerobos lampu merah?” Secara logika, masuk akal. Tapi apakah itu rasional? Nah, di sinilah perbedaan penting bagaimana cara kerja otak kita. Banyak orang Indonesia jago berpikir logis, tapi lemah dalam berpikir rasional.

    Lalu, apa bedanya logis dan rasional?

     

    Logis berarti cara berpikir yang nyambung secara sebab-akibat, masuk akal secara hitungan di kepala.

    Rasional bukan cuma masuk akal, tapi juga mempertimbangkan dampaknya ke orang lain, memikirkan jangka panjang, dan mempertimbangkan nilai moral serta etika.

    Gampangnya, kalau berpikir logis, kamu cuma mikir: “Yang penting untung buat gue.”

    Tapi kalau berpikir rasional, kamu mikir: “Untung buat gue, tapi jangan sampai merugikan orang lain.”

     

    Biar lebih kebayang, yuk lihat contoh-contoh sederhana yang sering kita temui di kehidupan sehari-hari.

     

    Contoh nyelak antrian. Logis banget kalau kamu nyelak, kamu lebih cepat dilayani. Tapi apakah rasional? Kalau semua orang punya pemikiran yang sama, antrean jadi kacau, orang-orang jadi emosi, dan ketertiban hilang. Rasionalitas menuntun kita untuk ikut antre dengan tertib, demi kenyamanan bersama.

     

    Soal menerobos lampu merah juga sama. Secara logis, nggak ada polisi, jalanan sepi, ya kenapa nggak diterobos saja? Tapi kalau semua orang punya pola pikir begitu, lama-lama aturan lalu lintas hilang makna. Yang rugi bukan cuma orang lain, tapi kamu juga. Itulah kenapa di Jepang, meski jalan kosong, orang tetap patuh pada lampu merah. Mereka sudah terbiasa berpikir rasional sejak kecil, bahwa aturan bukan cuma soal diawasi atau nggak, tapi demi keteraturan hidup bersama.

     

    Di level kampung, logisnya orang berpikir, “Rumah gue bersih kok, ngapain ikut kerja bakti?” Tapi apakah itu rasional? Kalau semua warga berpikir seperti itu, kampung nggak akan pernah bersih. Ketika banjir datang, siapa yang kena? Ya semua warga, termasuk dia yang rumahnya bersih tadi. Rasionalitas mengajarkan kita bahwa menjaga lingkungan itu tanggung jawab bersama, bukan cuma urusan pribadi.

     

     Berpikir rasional itu bagian dari kematangan otak kita, terutama bagian prefrontal cortex yaitu otak budi luhur manusia. Semakin sering kita berpikir rasional, semakin terlatih otak bagian depan ini. Di sinilah pusat pengendalian moral, etika, dan kemampuan kita mempertimbangkan masa depan. Kalau kita cuma terbiasa berpikir logis, kita cuma cerdas buat kepentingan diri sendiri. Tapi kalau kita naik level ke rasional, kita jadi cerdas buat diri sendiri sekaligus peduli dengan kepentingan orang lain.

     

    Lucunya, di Indonesia, sering kali kita menertawakan hal-hal tidak rasional sambil bilang “Ya begitulah Indonesia.” Misalnya, parkir mobil di trotoar. Logis, karena trotoarnya kosong. Tapi apakah rasional? Trotoar kan buat pejalan kaki, kalau semua mobil parkir di situ, pejalan kaki disuruh jalan di mana? Atau main HP sambil naik motor. Logis, karena informasi yang mau dibaca penting. Tapi rasionalnya? Kalau gara-gara kita, orang lain celaka, apa kita masih bisa bilang itu cuma urusan pribadi?

     

    Kesimpulannya, logis itu gampang. Rasional itu butuh latihan dan kesadaran.

    Logis cuma mikir untung rugi buat diri sendiri, sementara rasional mikir untung rugi buat diri sendiri dan buat sekitar. Kalau kita mau negara ini jadi tempat yang nyaman buat semua, ya dimulai dari latihan mikir rasional. Karena kalau semua orang berpikir panjang, hidup kita juga jadi lebih nyaman.

     

    Ingat ya:

    Logis itu mikir biar enak hari ini.

    Rasional itu mikir biar enak hari ini, besok, dan buat semua orang.

    Jadi, kamu udah siap naik level dari logis ke rasional?

    @kadek

     

     

    Kreator : Kadek Suprapto

    Bagikan ke

    Comment Closed: Logis VS Rasional. Cara Pikir Kamu yang Mana?

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tidak lahir begitu saja. Di balik perumusan lima sila yang menjadi pondasi bangsa ini, ada pemikiran mendalam dari para tokoh pendiri bangsa, salah satunya adalah Soekarno. Pemikiran Soekarno dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah Indonesia. Lalu, apa saja pemikiran Soekarno tentang dasar negara […]

      Des 02, 2024
    • Rumusan dasar negara yang dikemukakan oleh Mr. Soepomo memiliki peran sangat penting dalam pembentukan dasar negara Indonesia. Dalam sidang BPUPKI, Mr. Soepomo menjelaskan gagasan ini dengan jelas, menekankan pentingnya persatuan dan keadilan sosial. Dengan demikian, fokusnya pada teori negara integralistik membantu menyatukan pemerintah dan rakyat dalam satu kesatuan. Lebih lanjut, gagasan ini tidak hanya membentuk […]

      Okt 21, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021