KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Love In You Eyes Chapter. 1

    Love In You Eyes Chapter. 1

    BY 25 Agu 2024 Dilihat: 23 kali
    Love In You Eyes_alineaku

    Chapter. 1. Perkenalan

     

    Panas teriknya matahari terasa sangat menyengat siang ini. Halte yang tadinya hening kembali ramai oleh calon penumpang menanti kedatangan bus untuk mengantar para penumpang ke berbagai tempat tujuan. 

    Alesha berdiri sambil asyik memperhatikan kegiatan orang-orang disekitarnya. Ada laki-laki yang sibuk bermain ponsel, seorang wanita muda berpakaian rapi dengan sepatu bertumit tinggi membawa tas di pundak beserta tas laptop di tangan kanannya. Ada juga sekelompok pelajar yang asyik bercanda sambil tertawa riang. Pemandangan biasa yang sering Alesha lihat ketika menunggu kendaraan yang akan membawanya ke tempat tujuan. 

    Kali ini Alesha berencana ke gedung balai kota untuk mengikuti kegiatan rutin setiap minggu yaitu latihan gabungan olah raga bela diri Karate yang sudah sejak kelas satu sekolah menengah Alesha tekuni. Alesha sudah mengenakan celana Karate Gi sebagai pakaian khusus untuk latihan Karate. Tetapi bagian atas Alesha lapisi dengan hoodie hitam warna kesukaannya. 

    Alesha memperhatikan jam di tangannya, waktu latihan masih satu jam lagi, jadi Alesha tidak terburu-buru kali ini. 

    “Huh, cuaca hari ini terlalu panas,” gumam Alesha sedikit mengeluh dalam hati. 

    Berharap semoga saat latihan nanti Alesha tidak terlalu kelelahan desah Alesha sambil memandang sepatu sneakers andalannya. Ketika Alesha mengangkat wajah dan melihat sekilas ke sebelah kanannya tiba-tiba ada sesosok wajah yang tersenyum ramah kepada dirinya. Alesha tertegun sesaat, sambil berpikir “Apakah aku mengenal pemuda ini ..??? Alesha tidak terlalu yakin untuk membalas senyum ramah dan manis lelaki muda tersebut. 

    Alesha kembali menolehkan kepalanya ke sebelah kiri, berpikir lelaki itu mungkin tersenyum dengan seseorang yang berdiri di sebelah kirinya. Tetapi Alesha mendapati bahwa disebelah kirinya hanyalah tiang penyanggah halte tersebut. Dengan gerakan spontan Alesha kembali memandang kearah lelaki yang tersenyum tadi. Ternyata lelaki itu sudah berdiri tepat di sebelah kanan Alesha dan langsung menyapa Alesha dengan ramah. 

    “Hai, kamu mau balai kota ya?” sapa lelaki tersebut sambil tersenyum. 

    “Hm.” Alesha menjawab singkat sambil menganggukkan kepalanya. Alesha berpikir darimana lelaki itu mengetahui kalau dia mau ke balai kota. “Ah, jangan-jangan lelaki ini punya indra ke enam,“ gumam Alesha dalam hati sambil menatap lelaki muda itu dengan tatapan curiga. 

    “Wah, kita bisa barengan dong ya, aku juga mau kesana,” ucap lelaki itu mencoba bersikap akrab kepada Alesha. 

    Sementara Alesha masih diam terpaku dan hanya menganggukkan kepala saja. 

    “Kamu udah sabuk apa?” tanya lelaki muda itu kembali membuka percakapan dengan Alesha. 

    “Maksudnya?” jawab Alesha balik bertanya kepada lelaki muda tersebut. 

    “Kamu ikut Taekwondo kan, kamu pake celana putih Taekwondo,“ sahut lelaki muda itu sambil menunjuk ke arah celana yang dipakai Alesha. 

    “Oh bukan, ini celana Karate,“ jawab Alesha spontan sambil menunjuk ke arah celana yang dikenakannya. 

    Lelaki muda itu terkejut sesaat lalu tertawa untuk menutupi rasa malunya sambil berkata “Oh maaf, aku salah.”

    “Oh nggak apa-apa ko, kan memang hampir sama modelnya,” jelas Alesha tersenyum tipis. 

    “Haha, iya juga sih sama-sama berwarna putih jadi tebakanku salah dong,“ lanjut lelaki muda itu tertawa riang ke arah Alesha mencoba untuk menjadi lebih akrab dengan Alesha. 

    Alesha hanya menyunggingkan bibirnya ke atas membalas candaan lelaki muda itu dengan perkataan “Oke.”

    “Aku Revan, nama kamu siapa?” tanya lelaki muda itu sambil mengulurkan tangan kanannya untuk menjabat tangan Alesha. 

    Alesha menunggu beberapa detik sebelum Alesha mengulurkan tangan kanannya dengan ragu-ragu untuk membalas jabat tangan Revan tersebut. 

    “Alesha.” jawab Alesha singkat dan langsung melepas jabatan tangannya dari Revan. 

    Revan tersenyum puas karena bisa menjabat tangan Alesha yang terlihat sangat tak acuh, dingin dan menjawab pertanyaan Revan dengan singkat. Saat ini sebenarnya Revan sangat penasaran dengan Alesha yang terlihat tidak peduli, lebih banyak diam dan terkesan agak tidak bersahabat saat menjawab pertanyaan Revan. Tapi Alesha terlihat sangat manis dengan wajah dinginnya. Diam-diam Revan tersenyum tipis melihat raut wajah manis Alesha.

     

    *****

     

    Bus yang ditunggu pun akhirnya berhenti di depan Alesha dan Revan. Revan mempersilahkan Alesha untuk melangkah lebih dulu ke dalam bus. Alesha mengambil langkah perlahan karena ada rombongan siswi-siswi yang tadi terlihat tertawa-tawa bercanda. Alesha selalu merasa tidak percaya diri jika harus bersebelahan dengan rombongan siswi-siswi sekolah menengah atau wanita-wanita teman satu kampusnya yang berbeda fakultas dengan Alesha. 

    Alesha masuk di fakultas teknik jurusan mesin industri dan kebetulan dalam lokalnya hanya ada dua orang mahasiswa wanita yaitu Alesha dan Novita. Selain itu Alesha hanya memiliki satu orang lagi teman kuliah wanita Silvia dari fakultas teknik jurusan mesin otomotif. 

    Jadi di fakultasnya keberadaan mahasiswa wanita sangat langka. Karenanya hampir semua teman-teman kuliahnya yang laki-laki baik teman satu angkatan atau kakak seniornya sangat menjaga dan melindungi Alesha dan teman kuliah wanita yang lainnya sesama mahasiswa teknik. Kemanapun mahasiswa wanita pergi dan pulang kuliah akan ditemani minimal dua orang mahasiswa laki-laki, baik Alesha maupun Novita tidak akan dibiarkan pergi sendirian. 

    Pernah ada satu kejadian ketika Alesha mengalami pre menstruasi (PMS) dan Alesha lupa membawa pembalut atau teman-teman di kelas biasa menyebutnya Roti Sobek. Maka tanpa diminta Anjas teman kuliahnya yang sekelas bergegas ke mini market dekat kampus membeli pembalut untuk Alesha. Awalnya Anjas curiga karena Alesha izin saat praktikum di laboratorium kimia untuk ke toilet tetapi tidak segera kembali untuk waktu yang cukup lama. Anjas khawatir Alesha pingsan di dalam kamar mandi seperti kejadian beberapa waktu yang lalu. Jadi Anjas mengajak seorang teman dan office boy untuk memeriksa toilet wanita serta membawa kunci pintu cadangan atau mendobrak pintu jika diperlukan. 

    Beruntung Anjas datang tepat waktu disaat Alesha sedang berusaha menahan rasa sakit dan nyeri di perutnya seperti kram lalu segera meminta surat izin kepada dosen pembimbing untuk pulang lebih dulu. Anjas pun mengantar Alesha sampai di rumah dengan selamat. 

    Dan selang beberapa bulan kemudian ketika Riana berencana membeli pembalut sendiri saat perjalanan pulang ke rumah, Joni temannya mengetahui rencana Alesha. Lalu diam-diam Roni pun memberitahu teman sekelas mereka yang lain. Maka jadilah tanpa sepengetahuan Alesha beberapa teman dan kakak senior Alesha mengikuti sampai ke mini market dekat kampusnya. Teman-teman Alesha mulai sibuk mencari stand untuk membeli satu paket pembalut untuk Alesha. Bahkan tanpa malu-malu bertanya kepada penjaga stand tentang label pembalut mana yang bagus. 

    Hal tersebut jelas membuat Alesha sangat malu apalagi penampilan teman-temannya serta kakak seniornya ini dengan rambut panjang, celana denim lusuh bahkan sobek dibagian lutut selain itu memakai sepatu hiking untuk mendaki gunung. 

    Mereka saling berbicara dan bercanda dengan heboh sambil memilih merk pembalut untuk Alesha. Mereka tanpa malu-malu menggoda petugas wanita yang menjaga stand sambil sibuk berdiskusi memilih merk pembalut yang pernah mereka lihat diiklan-iklan. 

    “…….”

    Alesha sangat malu tetapi  hanya bisa menutupi wajahnya dengan kedua tangannya sambil berjongkok dipojokkan rak stand lalu bergumam lirih, “Aku yang butuh pembalut itu, kenapa mereka yang sibuk dan antusias memilih berbagai merk pembalut”. 

     

    ******

     

    Alesha dan Revan akhirnya sampai di Balai Kota, tempat latihan Alesha berada di sisi kanan gedung utama. Sedangkan tempat latihan Revan terletak dibagian belakang gedung tepatnya disebelah kiri dekat kantin. Jadi Revan bisa menemani Alesha berjalan menuju lokasi tempat latihannya. 

    Sebelum berpisah Revan sempat meminta nomor ponsel Alesha lalu menambahkan nama Alesha di obrolan media sosialnya dan mereka berencana untuk pulang latihan bersama. Setelah memastikan Alesha bertemu teman-temannya Revan pun pamit dan pergi menuju tempat latihannya sendiri di belakang gedung utama. 

    Alesha memandang punggung Revan yang perlahan menghilang dibalik gedung utama. Alesha mendesah sesaat seperti ada gumpalan perasaaan yang sempat membuat sesak dadanya. Dia tidak mengerti perasaan apa ini, hanya saja dirinya merasakan jantungnya berdebar agak cepat seperti bunyi genderang dag-dig-dug bahkan suara itu seperti terdengar jelas di telinganya. Alesha mengatur pernapasannya sejenak lalu tampak senyum samar di wajahnya sambil melangkah menuju ruang ganti baju untuk berganti pakaian dengan Karate_gi/Dogi (Baju Karate) serta mengenakan sabuk hitam dari tas ranselnya. 

    Alesha Pratiwi (Shasa) usianya 18 tahun, Mahasiswa Tingkat I Fakultas Teknik Jurusan Mesin Industri. Alesha sangat menyukai olah raga bela diri Karate termotivasi dari hobinya nonton film kungfu China, film Samurai dan film Ninja Jepang. Sebelumnya Alesha pernah mencoba beberapa olah raga bela diri seperti : silat, karate dan taekwondo. Sehingga akhirnya lebih fokus di Karate (saat ini Alesha sabuk hitam DAN II), karena suka mendengar istilah-istilah Bahasa jepang. Selain itu ada seorang Senpai (Senior) yang lumayan Alesha sukai.

    • DOGI = Baju karate didesain seperti “Kimono” (pakaian tradisional jepang). Baju karate dapat dibuat dari berbagai macam bahan yang memiliki kekuatan berbeda pula. Karate gi merupakan baju karate yang berasal dari Jepang. Karate Gi bermakna Baju yang artinya baju digunakan untuk seorang karateka.
    • Umumnya, Karate Gi dilengkapi dengan pelindung tangan, tulang kering, dan sabuk yang diberi nama obi. Sabuk pada karate dijadikan sebagai lambang tingkatan ilmu bagi seorang karateka.

     

    Aula tempat latihan sudah ramai dengan beberapa karateka dan mereka semua memakai sabuk warna hitam. Sebelum latihan dimulai semua karateka melaksanakan upacara pembukaan seperti duduk dengan posisi kaki ditekuk dan kedua telapak tangan diletakkan di atas lutut lalu mulai berdoa dengan menundukkan kepala. Setelah itu mereka mengucapkan Sumpah Karate, melakukan penghormatan kepada pelatih, Dewan Guru dan sesama teman karateka. 

    Setelah selesai upacara pembukaan mereka segera melaksanakan pemanasan selama 30 menit, kemudian melakukan latihan dasar biasa disebut Kihon seperti: teknik pukulan (Zuki), tangkisan (Uke), tendangan (Geri) dan kuda-kuda (Dachi). 

    Semua latihan ini adalah gerakan dasar untuk latihan Kumite (pertarungan berhadapan satu lawan satu) dan Kata (perpaduan antara pukulan, tangkisan dan tendangan yang dipadukan dengan pernapasan). Untuk pertandingan Kata dua kategori yaitu perorangan dan beregu.

    • Kihon adalah Salah satu teknik dasar dalam karate adalah Kihon. Kihon dalam arti harafiah adalah pondasi. Maksud dari kihon disini adalah setiap karatedo harus dapat menguasai kihon secara baik dan benar. 
    • Secara umum, latihan kihon ini sendiri diawali dengan gerakan menendang dan gerakan memukul
    • Zuki adalah istilah untuk Tehnik Pukulan seperti : 
    • Chudan Zuki = pukulan lurus kebagian ulu hati
    • Jodan Zuki = pukulan lurus ke arah wajah 
    • Uke adalah istilah untuk Teknik Tangkisan,seperti :
    • uchi-ude-uke yaitu tangkisan tengah berasal dari bawah ketiak
    • agi-uke yaitu tangkisan atas
    • gedan braai yaitu tangkisan bawah 
    • Geri adalah istilah untuk Teknik Tendangan 
    • mawashi-geri yaitu tendangan menggunakan kaki bagian atas
    • mae-geri atau tendangan yang mengarah ke perut maupun kepala dengan arah ke depan 
    • Dachi adalah  Kuda-kuda perlu dikuasai dengan sempurna karena kuda-kuda adalah tumpuan dari seluruh gerakan yang ada. 
    • Hachiji-dachi, kuda-kuda dasar yaitu kaki dibuka selebar bahu
    • Ko-kutsu-dachi atau kuda-kuda berat belakang
    • Zen-kutsu-dachi atau kuda-kuda berat depan

    Alesha melakukan semua kegiatan dengan bersemangat, sambil sesekali melap keringat yang menetes deras diwajah dan lehernya. Latihan rehat sesaat untuk minum, ini diperlukan untuk menggantikan cairan yang keluar. Selain itu agar tubuh tidak dehidrasi atau kekurangan cairan, Alesha selalu menyiapkan botol air minumnya sendiri yang selalu dibawa baik saat latihan Karate maupun saat ke kampus atau sekedar naik gunung dengan teman-teman kampusnya. 

    Alesha memeriksa ponselnya terlihat ada notifikasi dari obrolan pertemanan. Revan mengirim pesan, “Semangat latihannya ya Sha…” dan mengirim emoticon senyum dan gambar Dogi.  

    “ Oke” jawab Alesha singkat dan membalas dengan kata, “ Kamu juga.” 

    “Sha, pulang jam berapa?” tanya Revan segera membalas Alesha. 

    Tetapi beberapa detik berlalu belum ada jawaban dari Alesha, Revan masih memandangi layar ponselnya dengan sabar. 

    “17.30” 

    Akhirnya balasan yang ditunggu Revan pun masuk ke ponselnya membuat Revan tersenyum dan Revan segera mengirim pesan kembali. 

    “Pulang bareng ya,“ ketik Revan dan segera mengirimnya kepada Alesha. Dan tidak butuh waktu lama balasan itu pun masuk ke ponselnya.

    “Oke“ kata yang singkat dari Alesha itu membuat Revan tersenyum dan mengembalikan ponselnya ke dalam tas ransel di atas kursi taman. 

    Revando Anggoro (Revan) usianya 17 tahun, siswa Sekolah Menengah kelas XII. Hobi olahraga Taekwondo, sabuk hitam. Revan dengan kepribadian yang ramah dan punya banyak teman. Sangat  menyukai senyum hemat Riana (karena ryuka jarang tersenyum).

     

    *****       

     

    Alesha menatap layar ponsel sebentar setelah mengirim kata “oke .” Menyimpan ponselnya ke dalam tasnya, lalu mengambil botol minumnya minum beberapa teguk untuk menghilangkan rasa hausnya. Alesha berlari kembali ke Tatami  untuk melanjutkan latihannya. 

    Kali ini latihan Kumite dan Kata. Untuk latihan Kumite, masing-masing karateka diminta untuk berpasangan serta saling berhadapan bergantian menjadi penyerang dan yang menangkis serangan dengan tehnik tangkisan serta bantingan. Dan pada saat Alesha menyerang dengan pukulan chudan zuki (oi zuki chudan) tangan Alesha ditangkis dengan uchi uke tangan Alesha ditarik dan dibanting kesebelah kiri. Sayangnya posisi jatuh Alesha tidak tepat di atas Tatami (matras yang dipakai untuk pertandingan Karate). 

    Sehingga dengan bantingan yang lumayan keras itu membuat berat badan Alesha bertumpu pada siku tangan kiri di atas lantai. Alesha merasakan sedikit rasa nyeri dibagian siku dan tangan kirinya. Alvia yang menjadi lawan Alesha merasa bersalah dan segera meminta maaf dengan posisi membungkuk berkata “Maaf” lalu segera meraih pergelangan tangan Alesha untuk memeriksa kondisi tangan Alesha. Alesha tersenyum dan berkata “Tidak apa-apa ko” sambil mengusap siku tangannya menahan rasa nyeri.

     

    • Tatami  adalah matras karate berwarna merah biru.
    • Kumit, makna harafiah dari teknik dasar kumite ini adalah pertemuan tangan ( pertandingan berhadapan satu lawan satu ). Teknik kumite ini biasanya dilakukan oleh para karateka yang berada di tingkat lanjut seperti sabuk biru. Tetapi sabuk kuning sudah mulai diperkenalkan dan dilatih.

    Kata,  makna harafiah adalah bentuk atau pola yang ada dalam karate atau menggabungkan teknik kihon . Kata sebenarnya bukan hanya pelatihan secara fisik, atau banyak orang yang mengatakan seperti aerobik. Namun teknik dasar Kata ini lebih dari itu semua. Dalam teknik dasar kata banyak pembelajaran tentang prinsip bertarung. Ada juga falsafah hidup yang terkandung dalam gerakan Kata. Ada juga ritme Kata dan gerakan pernapasan yang tidak sama antara satu gerakan dari Kata dan gerakan lainnya. Dalam teknik Kata ini terdapat istilah Bunkai. Bunkai adalah aplikasi dimana karatedo dapat gunakan dari gerakan Kata itu sendiri.

     

     

    Kreator : Alia Lestari

    Bagikan ke

    Comment Closed: Love In You Eyes Chapter. 1

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021