KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Love In You Eyes Chapter. 3

    Love In You Eyes Chapter. 3

    BY 12 Sep 2025 Dilihat: 6 kali
    Love In You Eyes_alineaku

    Bab III. DPR Dan Mahasiswa Teknik

     

    Siang ini udara terasa sejuk, langit tampak berwarna kelabu pertanda cuaca mendung. Namun, Alesha tidak merasa khawatir karena dia sudah mempersiapkan diri bila tiba-tiba hujan turun. Ada sweater, rain coat, topi, baju ganti lengkap bahkan peralatan mandi seperti sabun, pasta gigi dan handuk kecil. Peralatan ini selalu ada dalam tas ransel Alesha karena setelah seharian mengikuti perkuliahan, praktek di laboratorium kimia atau praktek bengkel pastinya akan berkeringat. Keadaan ini membuat Alesha merasa tidak nyaman jadi Alesha biasanya mandi di rumah kos Silvia atau di base camp (kontrakan teman-teman sekelasnya). 

    Suara canda tawa mahasiswa di kantin belakang terdengar jelas di telinga Alesha, sambil asyik menyantap menu makan siang kesukaannya. Kali ini Alesha ditraktir makan siang, karena meminjamkan jawaban tugas mata kuliah Mekanika Teknik kepada teman-temannya tadi pagi. Sementara teman-temannya sibuk mengobrol sambil bercanda, menggoda mahasiswi jurusan manajemen yang lewat di depan mereka. Melihat kelakuan teman-temannya, membuat Alesha tersenyum kecil dan tidak terganggu sama sekali. 

    Tiba-tiba telepon genggam di meja bergetar, tampak sebuah nama muncul di layar gawainya. Alesha menatap layar ponselnya, terukir nama Revan. 

    “Sha, masih kuliah ya? Sudah makan siang?

    Alesha mengarahkan ponselnya ke piring dan segelas teh tawar hangat di hadapannya lalu mengambil gambar kedua benda tersebut. Setelah selesai segera mengirimkan gambar tadi kepada Revan, sebagai jawaban dari pertanyaan Revan . 

    “Ini sedang makan siang. Selamat makan.”

    Alesha menambahkan gambar wajah yang meneteskan air liur di belakang kalimat itu. Sedangkan, di seberang sana, Revan tertawa pelan tapi Hendra yang duduk di sebelahnya mendengar dan spontan menoleh ke arah Revan berseru. 

    ”Halo, Van. Kamu kenapa senyum-senyum sendiri, Revan?” Hendra mengguncang bahu Revan yang masih tersenyum menatap layar gawainya. Revan menepis tangan Hendra dan melanjutkan mengetik pesan untuk Alesha.

    “Selamat makan siang Sha. Berangkat ke bengkel jam berapa, Sha?”

    “Selesai makan nih.”

    “Hati-hati di jalan ya Sha.”

    “Oke, terima kasih ya.”

    Revan mengirim stiker wajah tersenyum sebagai balasannya.

    Alesha melanjutkan makannya kembali. Makan siang hari ini Alesha ditemani Agung, Adit, Alam, Teddy, Tio, Kelly, Ronny dan  Jono di DPR (Dibawah Pohon Rindang). Istilah DPR sudah populer bagi mahasiswa teknik karena gazebo ini adalah tempat yang spesial. Dimana posisi lahannya lebih tinggi serta berada di bagian tengah antara fakultas teknik, kantin dan lapangan. Di bagian bawah pohon ada meja permanen berbentuk persegi, yang dilengkapi kursi besi dan bangku dari batang pohon yang besar.  Sedangkan Novita seperti biasa makan siang ditemani kekasih hatinya kakak senior mereka, di kantin depan kampusnya. Jadwal praktek bengkel Alesha dan Novita berbeda hari sehingga selesai perkuliahan Novita bisa langsung pulang. 

     

    *********** 

     

    Alesha dan teman-temannya berdiri di halte kecil depan kampusnya menunggu angkutan kota untuk mengantarkan mereka ke bengkel fakultas teknik di daerah pinggiran Jakarta Selatan. Letak kampus dan laboratorium bengkel teknik memang berjauhan. Agar suara bising dari kegiatan di bengkel teknik tidak mengganggu kegiatan perkuliahan fakultas lain. Sedangkan untuk ruangan laboratorium kimia terletak di lantai satu gedung fakultas teknik industri. 

    Sambil menunggu angkutan kota, mereka bercanda saling menggoda.Walaupun hanya Alesha satu-satunya wanita dalam kelompok itu dia tidak merasa canggung. Alesha tidak terganggu sama sekali dengan tingkah laku teman-temannya yang kadang kekanak-kanakan. Karena Alesha bisa menjadi dirinya sendiri tanpa harus tampil feminim. Dan bersama teman-temannya Alesha tidak khawatir karena mereka akan saling menjaga dan membantu ketika ada yang sedang kesulitan. Tidak lama mobil angkutan kota pun datang dan mereka semua melangkah melewati pintu untuk mencari kursi yang kosong.

    Sampai di bengkel fakultas teknik, Alesha dan teman-temannya segera mempersiapkan diri dengan APD Alat Pelindung Diri seperti memakai wearpack, masker, Earplug dan sarung tangan. Untuk sepatu diberikan kebebasan memakai sepatu kets atau sepatu yang menutup seluruh bagian telapak kaki. Khusus wanita seperti Alesha rambut harus pendek maksimal sebatas bahu dan harus diikat rapi. Beruntung rambut Alesha sudah dipotong pendek jadi tidak ada masalah.

    Selesai memakai wearpack Alesha membuka ponselnya sejenak melihat ada pesan tertulis dari Revan. Alesha tersenyum sesaat menjadi terbiasa dengan pesan singkat dari Revan, ada sedikit rasa bahagia di hati Alesha. 

    “Sha, sudah sampai di bengkel?”

    “Iya sudah, baru selesai pake wearpack.”

    “Ya sudah semangat ya, kamu hati-hati jangan becanda.”

    Siap, Pak Komandan!” 

    Alesha menambahkan wajah tersenyum di akhir kalimat.

    “Van, lagi di mana sekarang?”

    Akhirnya dengan menahan rasa malu, Alesha menekan tombol kirim pesan.

    “Masih di sekolah nih, ada PM (Pendalaman Materi) sampai jam 3 sore. Kenapa Sha?”

    “Oh, semangat ya.”  

    “Siap, nona manis.” 

    Alesha tersenyum kecil membaca pesan tersebut. Tanpa sengaja, Agung menolehkan kepala ke arah Alesha dan melihat senyum samar itu. 

    “Sha, kok senyum-senyum sendiri. Pesan dari siapa?” tanya Agung curiga.

    “Seharian mainan ponsel terus. Cowok ya, Sha?” tanya Tyo tersenyum menggoda.

    “Siapa, Sha? kenalin dong.” Sahut Agung ikut menggoda.

    “Adek kecil kita sedang pendekatan rupanya.” lanjut Agung. 

    Perkataan Agung membuat wajah Alesha berubah kemerahan karena malu dan segera memasukkan gawainya ke dalam tas ransel.

    “Tidak ada kok. Ini cuma kenalan saat latihan kemarin.” Ucap Alesha berdalih.

    “Kalaupun iya, tidak apa-apa kok, Sha. Tapi, nanti kami seleksi dulu ya apakah cocok atau tidak.” Timpal Agung masih menggoda.

    “Dia hanya kenalan, bukan siapa-siapa.” Seru Alesha sambil menyimpan tasnya. 

    Alesha segera berlari menuju ruang praktek menghindari teman-temannya yang mulai kompak menggodanya. Tidak lupa mengenakan Earplug di telinganya masih dengan wajah bersemu kemerahan.

    Earplug adalah Alat Pelindung Diri yang digunakan untuk melindungi telinga dari suara bising yang ada di tempat kita bekerja. 

    Ear plug terbuat dari bahan foam/busa dan bahan karet digunakan pada bagian luar telinga untuk memblokir saluran telinga untuk membuat perlindungan pendengaran terhadap kebisingan yang ada di lingkungan sekitar.

    Alat ini dapat memblokir suara-suara di sekitar, terutama suara berisik yang mengganggu. Bagi Anda yang tinggal di kawasan dekat pabrik, jalan besar, atau bandara, penutup telinga sangatlah memberikan manfaat. 

    Sebelum mulai kegiatan Alesha dan teman-temannya diberikan arahan, oleh dosen pembimbing  laboratorium bengkel teknik. Materi praktek hari ini mempelajari tentang mesin produksi tekstil yaitu Mesin Tenun. Mesin Tenun dari ATBM ( Alat Tenun Bukan Mesin ) dan ATM ( Alat Tenun Mesin ).  

    Alat Tenun adalah sebuah alat atau mesin untuk menenun benang menjadi tekstil (kain). Alat tenun terdiri dari sebuah alat tenun tradisional, alat tenun bukan mesin yang dipakai untuk menenun dengan tangan manusia. Serta alat tenun mesin yang dilengkapi motor penggerak.  Kain tenun dibuat dari pertemuan antara benang pakan (lebar kain) dan benang lusi (panjang kain) yang disebut Anyaman. Proses menganyam atau proses menenun dapat dilakukan dengan ATM (Alat Tenun Mesin) atau ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin).

    • Alat tenun bukan mesin (ATBM) merupakan alat untuk melakukan penenunan yang digerakkan oleh manusia. ATBM dapat dipergunakan sambil duduk (biasa pada industri tekstil kecil dan tradisional) maupun berdiri.
    • Alat tenun bukan mesin merupakan alat untuk melakukan penenunan yang digerakkan oleh manusia. ATBM dapat dipergunakan sambil duduk maupun berdiri. Dalam industri tekstil besar, ATBM tidak mungkin digunakan.

    • Alat Tenun Mesin ( ATM ) merupakan sejenis alat tenu yang dilengkapi dengan motor penggerak sehingga untuk menghasilkan sehelai kain tenun, proses pengerjaannya relative lebih cepat karena sepenuhnya dikerjakan oleh mesin . 
    • Mesin alat tenun adalah sebuah alat tenun mekanis yang digerakkan oleh persneling. Mesin alat tenun pertama kali didesain pada tahun 1784 oleh Edmund Cartwright dan pertama kali dibuat pada tahun 1785.
    • Kain yang dihasilkan Alat Tenun mesin umumnya memiliki tekstur atau kerapatan benang yang sama persis karena kestabilan tenaga mesin .
    • Harga jual kain tenun yang dihasilkan oleh alat tenun mesin ini biasanya cenderung lebih murah dibandingkan dengan kain hasil tenun ATBM ( Alat Tenun Bukan Mesin ).

     

    Di perusahaan tekstil pada umumnya terdapat 3 tahapan proses produksi, yaitu Proses Pemintalan meliputi sizing dan twisting, Proses Pertenunan atau weaving dan dyeing finishing. Untuk Proses Pemintalan biasanya mahasiswa mengikuti kunjungan dan praktek lapangan di Pabrik Pintal. 

    Bahan atau produk tekstil meliputi yaitu produk serat, kain, pakaian, benang, dan berbagai jenis lain berasal dari serat. Proses pembuatan tekstil menjadi bahan jadi yaitu pemintalan benang, penenunan, perajutan, penyempurnaan, pakaian jadi, dan produk tekstil lainnya.

    Proses sizing adalah proses penganjian yaitu melapisi benang-benang yang akan ditenun dengan campuran kimia tertentu agar benang-benang tersebut menjadi tahan terhadap abrasi dan mampu ditenun dengan baik sesuai dengan hasil yang diharapkan.

    Twisting Proses dimana benang diberikan  twist atau puntiran dengan nilai puntiran tertentu (TPM) twist per meter. 

    Proses perajutan adalah proses pembuatan kain rajutan dengan teknik pembentukan jeratan pada kain, karena itu maka industri kain rajutan lebih sering disebut dengan istilah industri perajutan. 

    Dyeing Finishing merupakan proses pencelupan atau pewarnaan yang dapat dilakukan pada berbagai bentuk bahan tekstil, baik itu serat, benang, kain maupun garmen. Masing-masing warna akan menentukan apa saja zat warna atau chemical yang akan digunakan serta komposisinya masing-masing. 

    Karena mesin pemintalan sangat besar dan memerlukan tempat yang luas jadi untuk prakteknya dilaksanakan di perusahan atau pabrik pemintalan langsung. Pelaksanaan praktek dilakukan pada saat liburan semester. Dimana mahasiswa teknik industri diwajibkan untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL). PKL sebagai salah satu persyaratan untuk pengajuan penulisan skripsi selain PKN (Praktek Kerja Nyata). Untuk PKL minimal 2 minggu sedangkan PKN minimal selama 3 bulan. 

    “Sha, jangan lupa surat untuk pengajuan PKL ya. Sebentar lagi libur semester.” Ucap Dedy kakak tingkat Alesha mengingatkan.

    “Baik Bang, sudah disiapkan kok.” Tutur Alesha.

    ***********       

    Tidak terasa waktu 2 jam sudah berlalu, Alesha dan teman-temannya segera keluar dari ruangan praktek berjalan menuju kantin di sebelah gedung. Mereka masih mengenakan wearpacknya Alesha mengeluarkan permen rasa mint dan sebungkus coklat kesukaannya. 

    Saat menunggu bus tadi pagi, Alesha bertemu Reno seorang pedagang asongan yang biasa berjualan di sekitar halte bus. Reno memberinya permen mint dan sebungkus coklat itu ketika Alesha ingin membelinya. Tetapi Reno tidak mau menerima uang yang diberikan Alesha. 

    “Sha, sudah simpan saja permen dan coklatnya. Untuk di kampus supaya kamu tidak mengantuk.” Kata Reno.

    “Eno, tapi ini kebanyakan. Lagi pula permen dan coklatnya kan untuk dijual.” Ucap Alesha.

    “Tenang Sha. Tidak sampai ratusan ko harganya, santai saja.” Sahut Reno.

    Alesha mengerti, Reno memberinya permen dan coklat dengan tulus. Kadang Alesha juga membawakan Reno sebungkus nasi atau sekedar kue dan sebotol minum. Karena pertemanan yang baik, walaupun mereka berbeda latar belakang. Oleh sebab itu Alesha mau menerimanya dengan senang hati. Lalu memasukkan permen dan coklat itu ke dalam tidak lupa mengatakan, “Reno, makasih ya“. 

    “Sip begitu dong. Nah busnya sudah datang, hati-hati di jalan ya Sha.” lanjut Reno sambil tersenyum.

    Usia Reno dua tahun lebih tua dari Alesha, ayahnya meninggal saat Reno berusia 16 tahun. Sehingga Reno tidak bisa melanjutkan sekolahnya ke Sekolah Menengah Atas. Reno membantu perekonomian keluarganya dengan berjualan.

    Melihat Alesha mengeluarkan permen mint dan sebungkus coklat, teman-temannya langsung berebut seolah melihat harta karun. Alesha hanya terpaku menatap permen mintnya yang sudah melayang, berkeliling di antara teman-temannya. Sedangkan sebungkus coklat berhasil diamankan dalam genggamannya. Tetapi tidak lama mereka tampak berkejaran di taman gedung, berusaha merebut coklat dalam genggaman Alesha. Mereka berlarian penuh canda tawa. “Sha, coklatnya bagi dong.” 

    Tindakkan mereka tampak seperti sekelompok anak-anak TK yang memperebutkan sebungkus coklat. Akhirnya mereka menikmati potongan kecil coklat di selasar kantin, sambil bercanda  menghilangkan keringat yang tersisa. Sebagian ada yang merokok sambil meminum secangkir kopi bersama-sama. 

    Sedangkan Alesha memesan segelas es teh manis dan sepotong pisang goreng hangat. Tetapi baru beberapa menit isi gelas es teh manis itu pun tampak kosong. Dan Alesha baru minum beberapa teguk. Sementara di seberang Alesha tampak Agung tersenyum yang membuat Alesha curiga. “Cuma sedikit kok Sha. Sepertinya gelasnya bocor.” 

    Agung segera berlari karena melihat raut wajah murka Alesha sudah naik ke atas meja. Alesha melompat dari atas meja mengejar Agung yang berlari ke seberang halaman kantin. 

    “Sha, gelasnya yang bocor.” Seru Agung tertawa mengoda. 

    Sementara Alesha dengan bersemangat masih berlari mengejar Agung yang berusaha menghindar. Teman-teman yang lain memperhatikan sambil tertawa, melihat mereka berdua masih saling berkejaran. 

     

    ************   

     

    Selesai kegiatan di bengkel teknik Alesha dan teman-temannya kembali ke kampus untuk menyerahkan Laporan Kegiatan Praktek hari itu.

    “Dek. Adek ke sini.” Seru kakak senior Alesha sambil melambaikan tangan. 

    Alesha menolehkan kepala ke arah suara tadi dan tampak kakak seniornya sedang duduk di DPR. Bang Dedy tidak sendiri, di antara mereka tampak beberapa orang lainnya yang juga Alesha kenal dengan baik. Mereka adalah mahasiswa dari Jurusan Tehnik Mesin Otomotif, berbeda jurusan dengan Alesha Teknik Mesin Industri. Mereka tampak sedang duduk di DPR sambil minum kopi dan bersenda gurau menghilangkan penat setelah mengikuti perkuliahan.

    “Iya baik bang, sebentar ya mau menyerahkan laporan ke bagian sekertariat.” Jawab Alesha. 

    Setelah selesai dan membubuhkan tanda tangaannya Alesha beserta teman-temannya segera menghampiri lalu menyapa kakak seniornya itu.

    DPR atau Dibawah Pohon Rindang adalah sebatang pohon mangga yang rindang dan saat ini sedang berbuah. Teman-teman Alesha suka membuat rujak mangga di tempat ini. Dengan bermodalkan gula merah dan cabe.  Sedangkan pisau, piring dan alat untuk menghaluskan bumbunya meminjam ke Ibu Sri pemilik kantin langganan mereka.

    Pemilik kantin itu sudah paham sekali dengan kebiasaan mereka. Bahkan karena kedekatan yang terjalin sehingga mereka menganggap pemilik kantin seperti ibu. Pemilik kantin itu sangat ramah tidak harga makanan yang di jual juga tidak mahal. Harga yang sangat bersahabat bagi mereka yang memiliki uang saku tidak berlebihan. 

    Dan saat ini ternyata bang Dedi dan teman-temannya, berencana membuat rujak mangga. Maka mereka mulai membagi tugas seperti memetik mangga, mengupas dan memotong mangga.  Membuat sambal rujak serta meminjam peralatan ke pemilik kantin.

    “Dek, tolong pinjam peralatan ke Ibu Sri ya.” Ucap bang Dedy kepada Alesha. 

    Semua melaksanakan tugas dengan baik dan tidak butuh waktu lama rujak mangga ala DPR pun selesai dibuat. Sebelum makan bersama tidak lupa untuk mengabadikan rujak mangga itu lalu membagikannya di media sosial masing-masing termasuk Alesha. 

    Selesai membagikan momen tersebut mereka mulai makan rujak bersama. Karena kondisi mangga yang masih mentah jadi terasa asam dan kecut. Tetapi mereka sangat menikmati rasa mangga yang asam dan sambal rujak yang pedas itu. Sedangkan Alesha hanya tertawa melihat wajah mereka yang memerah dan berdesis karena menahan rasa pedas. Bahkan karena menahan rasa pedas Agung berkeringat serta meneteskan air mata. Alesha terbahak melihat hal itu, segera mengabadikan dengan telepon selulernya. Sedangkan Agung hanya bisa pasrah sambil minum untuk mengurangi rasa pedas di lidahnya.

    Yaahh, DPR Dibawah Pohon Rindang adalah tempat penuh kenangan yang tidak akan pernah terlupakan oleh semua mahasiswa teknik. Tempat mereka bersenda gurau, mengerjakan tugas dan makan siang bersama. Mereka berharap semoga pohon mangga ini tidak ditebang, karena pasti akan merasa sangat kehilangan.

     

     

    Kreator : Alia Lestari

    Bagikan ke

    Comment Closed: Love In You Eyes Chapter. 3

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tidak lahir begitu saja. Di balik perumusan lima sila yang menjadi pondasi bangsa ini, ada pemikiran mendalam dari para tokoh pendiri bangsa, salah satunya adalah Soekarno. Pemikiran Soekarno dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah Indonesia. Lalu, apa saja pemikiran Soekarno tentang dasar negara […]

      Des 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021