Rasa sedih membiru
Berat menggelayut
Mengarak kabut
Perlahan memberiku rasa pilu
Keping-keping luka
Yang erat kusimpan sejak lama
Perlahan menyeruak
Menyapaku, memenuhi setiap celah di benak
Awan berarak di sampingku
Seolah heran menyaksikan laraku
Air mata yang berderai,
Berebutan dengan deru pesawat
Tak sanggup kulerai
Hati yang alirkan tetesan duka lara
Kian deras, menitik pasrah
membasahi lembar kitab suci
Kulepaskan semua tangis tercurah
Mengisi ruang angkasa
Luka batin, kau kembali bertamu
Sungguh aku tak bisa menyambutmu
Hanya terpaksa bertemu
Maukah kau menjauh saja, selalu?
Langit Lombok-Jakarta, 22 Desember 2024
Kreator : Ulul Azmi
Comment Closed: Luka
Sorry, comment are closed for this post.