Kudekap bungkusan kado untukmu
Duduk menunggu bus
Di bawah pohon mahoni
Kutegakkan pandangan
Kutegarkan rasa perih di dada
Yang amat merajam ,
Berusaha kututup rapat luka yang amat parah ini
Ku balut kuat dengan kain ragaku
Agar, tak seorangpun tahu
Selain sahabatku
yang sedang duduk denganku
dalam bus, aku terus berusaha tenang
selalu kubalut mukaku dengan senyuman
lewat jendela bus kulihat pemandangan,
sesekali,… kulirik sahabatku,
terlihat sekali dia
amat menghawatirkanku
namun aku selalu berkata
“kamu nggak usah risau, aku kuat, percayalah”
Di resepsi pernikahanmu
Aku datang
Memenuhi undanganmu
Ketegaranku.
Kutunjukkan padamu
Ketenanganku, kupersembahkan padamu
Senyumanku, ku hadiahkan untukmu,
Sebagai kado istimewa ku
Meski kau telah meninggalkanku,
Meski kau telah melukaiku,
Kau,.. merobek-robek perasaanku dengan sembilu
Di kala ku sudah berhasil atas usaha kerasku
Yang sekian purnama kulakukan
Untuk menerima kehadiranmu
Namun, kau cabik-cabik hati ini
Kau sayat-sayat hingga darah tak mengalir
Kau remuk redamkan rasa ini
Kau ,…
Nikahi Wanita lain
Yang adalah temanku sendiri..
Kehadiranku
Membuatmu tercengang
Kala kau sedang berfoto Bersama keluarga
Besarmu…
Aku dipersilakan
duduk di kursi ruangan bagian dalam
oleh keluarga mertuamu
Tak lama kau datang, temui aku dan sahabat setiaku
Yang sungguh membuat makin parah sakitku,
Teganya
Kau mengambilkan kue tart pernikahanmu
Untukku,
Dan kau meminta , aku mau menerima
Kue itu, dengan suapanmu..
Dengan suara bergetar, kau kuat-kuatkan berkata;
“Tolong terima ya, aku ingin menyuapimu
untuk yang pertama dan terakhir”
Ya Allah,..
Aku harus bagaimana ?
Kutolak permintaanmu, dengan alasan
Maaf, ingat ini masih ramai orang,
nanti mengundang fitnah,
aku suap sendiri saja ,
sambil tersenyum, kuambil kue itu dari tanganmu,
kumakan….
serasa duri sangat runcing, tajam
merobek robek mulut dan tenggorokanku
aku gelontor dengan air mineral,
makin tajam menusuk seluruh rongga mulutku
tak bisa kukunyah, apalagi kutelan..
makin dalam menusuki ke relung hatiku,,,
kue dimakan rasa duri, air diminum rasa sekam,
nasi dimakan rasa pisau yang menyayat nyayat sekujur tubuhku,
hingga tak ada yang dapat masuk sebutir nasipun ke perutku,
sungguh sakiiit, tak terperi
Namun, aku bertekad
Aku harus tegar,
Aku harus kuat.
Aku harus tersenyum Ikhlas..
Walau kepahitan, kegetiran, keperihan yang tiada dikata
Harus ku terima dan jalani
Ini suratan takdirMu.
Kreator : Nyak Rori
Comment Closed: LUKA SAYATANMU SANGAT DALAM
Sorry, comment are closed for this post.