KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » LUKA SAYATANMU SANGAT DALAM

    LUKA SAYATANMU SANGAT DALAM

    BY 10 Sep 2024 Dilihat: 141 kali
    LUKA SAYATANMU SANGAT DALAM_alineaku

    Kudekap bungkusan kado untukmu

    Duduk menunggu bus 

    Di bawah pohon  mahoni

    Kutegakkan pandangan

    Kutegarkan rasa perih di dada

    Yang amat merajam ,

    Berusaha kututup rapat luka yang amat parah ini

    Ku balut kuat dengan  kain ragaku

    Agar, tak seorangpun tahu

    Selain sahabatku

    yang sedang duduk denganku

     

    dalam bus,  aku terus berusaha tenang

    selalu kubalut mukaku dengan senyuman

     lewat jendela bus kulihat pemandangan,

    sesekali,… kulirik sahabatku,

    terlihat sekali dia  

    amat menghawatirkanku

    namun aku selalu berkata

    “kamu nggak usah risau, aku kuat, percayalah”

     

    Di resepsi pernikahanmu

    Aku datang

    Memenuhi undanganmu

    Ketegaranku.

    Kutunjukkan padamu

    Ketenanganku, kupersembahkan padamu

    Senyumanku, ku hadiahkan untukmu,

    Sebagai kado istimewa ku 

     

    Meski kau telah meninggalkanku,

    Meski kau telah melukaiku,

    Kau,.. merobek-robek perasaanku dengan sembilu

    Di kala ku sudah  berhasil atas usaha kerasku

    Yang sekian purnama kulakukan

    Untuk menerima kehadiranmu

     Namun, kau cabik-cabik hati ini

    Kau sayat-sayat hingga darah tak mengalir

    Kau remuk redamkan rasa ini

    Kau ,…

    Nikahi  Wanita lain

    Yang adalah  temanku sendiri..

     

    Kehadiranku

    Membuatmu tercengang

    Kala kau sedang berfoto Bersama keluarga

    Besarmu…

     

    Aku   dipersilakan 

    duduk di kursi  ruangan  bagian dalam

    oleh  keluarga mertuamu

    Tak lama kau datang, temui aku dan sahabat setiaku

     Yang sungguh membuat makin parah sakitku,

    Teganya 

    Kau mengambilkan kue tart pernikahanmu 

    Untukku,

    Dan kau meminta , aku mau menerima 

    Kue itu,  dengan suapanmu..

    Dengan suara  bergetar, kau kuat-kuatkan  berkata;

    “Tolong  terima ya, aku ingin menyuapimu

     untuk yang pertama dan terakhir”

    Ya Allah,..

    Aku harus bagaimana ?

    Kutolak permintaanmu, dengan  alasan 

    Maaf,  ingat ini  masih ramai orang, 

    nanti mengundang fitnah,

    aku  suap sendiri saja ,

    sambil tersenyum, kuambil kue itu dari tanganmu,

    kumakan…. 

    serasa duri sangat runcing, tajam

    merobek robek mulut dan tenggorokanku

     aku gelontor dengan air mineral,

    makin tajam menusuk seluruh rongga mulutku

    tak bisa kukunyah, apalagi kutelan..

    makin dalam menusuki ke relung hatiku,,,

     

    kue dimakan rasa duri, air diminum rasa sekam,

    nasi dimakan rasa pisau yang menyayat nyayat sekujur tubuhku,

     hingga tak ada yang dapat masuk sebutir nasipun ke perutku, 

    sungguh sakiiit, tak terperi

     Namun, aku bertekad

    Aku harus tegar,

    Aku harus kuat. 

    Aku harus  tersenyum Ikhlas..

    Walau kepahitan, kegetiran, keperihan yang tiada  dikata

    Harus ku terima dan jalani

    Ini suratan takdirMu.

     

     

    Kreator : Nyak Rori

    Bagikan ke

    Comment Closed: LUKA SAYATANMU SANGAT DALAM

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021