KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Adat & Budaya » Mahaga Belom Bahadat (PART 2)

    Mahaga Belom Bahadat (PART 2)

    BY 07 Jun 2024 Dilihat: 928 kali
    Mahaga Belom Bahadat_alineaku

    PALI DAN PAHUNI

    Pali adalah larangan, sedangkan PAHUNI dalam akibat tidak mentaati atau mematuhi PALI. Dalam lingkup kehidupan sosial masyarakat Dayak sangat dikenal dengan kata PALI atau larangan yang harus dipatuhi dan ditaati, biasanya untuk menghindari atau menjauhkan dari PAHUNI atau hal-hal buruk yang akan terjadi, seperti terkena penyakit, musibah dan lainnya. Dalam keseharian suku Dayak baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat. Salah satu contoh hingga sampai saat ini yang masih diyakini adalah PALI Ninjek atau Nginjok Atau Muse atau sapulun ini jika diartikan yaitu mencicipi makanan atau minuman yang belum kita makan sebelum bepergian atau bisa juga makanan yang ditawarkan bagi kita sebagai tamu paling tidak menyentuh makanan tersebut dengan jari maupun tangan kita walaupun kita tidak memakannya. Salah satu jenis makanan atau minuman biasanya yang paling wajib untuk disentuh ataupun dicicipi seperti Nasi dan Kopi.

    Jika kita mengamati berdasarkan penjelasan di atas, bahwa ada nilai yang terkandung di dalamnya yaitu berupa nasehat ataupun rasa menghargai atau saling menghormati, dalam hal ini bagaimana kita sebagai manusia bisa saling menghormati dan menghargai serta sebagai simbol ungkapan syukur maupun terima kasih atas makanan dan minuman yang kita dapatkan maupun yang kita terima baik dari hasil jerih payah dan usaha kita maupun hasil jerih payah dan usaha orang lain yang telah ditawarkan maupun diberikan kepada kita. Sampai sekarang pun tradisi ini masih bisa kita temui dikalangan keluarga maupun masyarakat suku Dayak Ngaju Kalimantan Tengah.

    Selain itu PALI bisa juga atau kerap kali dikatakan sebuah Pantangan, Pantangan berasal dari kata pantang yaitu perbuatan atau tindakan maupun perkataan yang terlarang atau dilarang untuk dilakukan maupun diucapkan. Pantangan lebih kepada tindakan atau perbuatan maupun perkataan yang diucapkan, dalam masyarakat pedalaman Kalimantan yaitu suku Dayak dilarang untuk mengucapkan kata-kata. Misalnya jika melewati daerah atau tempat sakral kita harus mengucapkan kata kata salam ataupun permisi, dan juga ketika kita masuk di tempat yang sakral kita tidak boleh sedikitpun benda atau barang di tempat ‘tersebut karena bisa membuat kita kesarungan atau kesurupan atau dimasuki roh-roh penunggu di tempat tersebut.

    Dilihat dari kebiasaan atau tradisi itu bisa dikatakan mulainya peradaban sebuah kepatuhan maupun ketaatan secara /turun temurun dan terus menerus diyakini, apabila melanggar atau mengabaikannya diyakini akan mendapatkan musibah maupun hal buruk atau bencana bagi orang yang mengindahkannya. Ini adalah sebuah konsep besar yang sudah secara turun temurun bagaimana masyarakat suku Dayak sudah lama menerapkan rasa saling menghormati, menghargai dan menjunjung tinggi Adat BELOM BAHADAT.

     

    Kreator : Menteng Delpris,S.I.P.,M.A.P

    Bagikan ke

    Comment Closed: Mahaga Belom Bahadat (PART 2)

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • PALI DAN PAHUNI Pali adalah larangan, sedangkan PAHUNI dalam akibat tidak mentaati atau mematuhi PALI. Dalam lingkup kehidupan sosial masyarakat Dayak sangat dikenal dengan kata PALI atau larangan yang harus dipatuhi dan ditaati, biasanya untuk menghindari atau menjauhkan dari PAHUNI atau hal-hal buruk yang akan terjadi, seperti terkena penyakit, musibah dan lainnya. Dalam keseharian suku […]

      Jun 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021