KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Adat & Budaya » Mahaga Belom Bahadat (PART 6)

    Mahaga Belom Bahadat (PART 6)

    BY 29 Jun 2024 Dilihat: 61 kali
    Mahaga Belom Bahadat_alineaku

    DIMANA BUMI DI PIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG

    Makna Peribahasa “Di Mana Bumi Dipijak, di Situ Langit Dijunjung”

    Peribahasa “Di Mana Bumi Dipijak, di Situ Langit Dijunjung” memiliki makna yang dalam tentang penghormatan terhadap adat istiadat dan budaya setempat. Peribahasa ini juga sering disamakan dengan peribahasa dari Suku Dayak Ngaju yaitu “Datang Beradat Kembali pun Ber Adat”. 

    Peribahasa ini mengandung beberapa pesan penting, yaitu:

    1. Menghormati Adat Istiadat Setempat:

    Ketika kita berada di suatu tempat, sudah sepatutnya kita menghormati adat istiadat dan budaya yang berlaku di sana. Kita perlu mempelajari dan memahami norma-norma yang ada, serta berperilaku sesuai dengan norma tersebut. Begitu pula di kalangan masyarakat Adat Dayak Ngaju, Hal ini penting untuk menjaga keharmonisan dan rasa saling menghormati antar sesama.

    1. Beradaptasi dengan Lingkungan:

    Setiap daerah memiliki ciri khas dan budayanya sendiri. Peribahasa ini juga mendorong kita untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan budaya setempat. Kita perlu bersikap terbuka dan menerima perbedaan yang ada, serta belajar menyesuaikan diri dengan kebiasaan dan tradisi yang berlaku.

    1. Menjaga Kerukunan dan Persatuan:

    Dengan menghormati adat istiadat dan budaya setempat, kita dapat menciptakan suasana yang rukun dan damai. Hal ini penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, terutama di negara yang multikultural seperti Indonesia.

    1. Menunjukkan Rasa Sopan Santun:

    Menghormati adat istiadat dan budaya setempat merupakan salah satu bentuk sopan santun. Sikap ini menunjukkan bahwa kita menghargai dan menghormati orang lain, serta ingin menjalin hubungan yang baik dengan mereka.

    1. Menjaga Keberagaman Budaya:

    Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Dengan menghormati adat istiadat dan budaya setempat, kita dapat membantu menjaga dan melestarikan keberagaman budaya tersebut. Hal ini penting untuk generasi penerus agar dapat belajar dan memahami nilai-nilai budaya bangsa.

    Peribahasa “Di Mana Bumi Dipijak, di Situ Langit Dijunjung” merupakan nilai luhur bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Sama halnya dengan peribahasa “Datang Beradat Kembali pun Beradat”. Dengan menghormati adat istiadat dan budaya setempat, kita dapat menciptakan masyarakat yang rukun, damai, dan saling menghargai. Konsep ini juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan Suku Dayak dalam menjaga kehidupan yang aman damai dan tenteram yang merupakan kesatuan konsep “Mahaga Belom Bahadat”.

     

    Kreator : Menteng Delpris,S.I.P.,M.A.P

    Bagikan ke

    Comment Closed: Mahaga Belom Bahadat (PART 6)

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021