Persahabatan panjang berlangsung sejak keduanya menempuh sebuah pendidikan militer di Bandung. Saat itu mereka masih sama-sama bujang kelana tanpa beban memikirkan anggota keluarga. Keduanya menjalani pendidikan dengan serba-serbi dan warna-warninya. Usai Pendidikan ditempuh pada waktu tertentu keduanya menjalankan tugas di Pulau Bali.
Dalam masa menjalankan tugas, kedua pemuda ini merasakan suka duka, enak susah, pahit getir, asam manis, dan lika-liku kehidupan dengan segala warna-warni dan kesempatan berkelana di Pulau Dewata. Sekitar 10 tahun mereka berdua menjalani hari-hari dengan kesibukan sebagai anggota militer yang menjadi idola banyak wanita waktu itu.
Seiring berjalannya waktu mereka berdua sampailah pada usia dimana sudah waktunya menikah dan membentuk keluarga. Setelah dipertemukan jodoh mereka masing-masing kemudian Cak Ori mengakhiri masa lajangnya terlebih dahulu. Selang satu tahun kemudian, disusul Cak Rio mengakhiri masa lajangnya juga. Kini, keduanya mengakhiri masa lajangnya dan membentuk keluarga baru dengan wanita dambaan masing-masing. Dan, kini mereka sama-sama sudah memiliki pasangan hidup yang mendampingi dan menemaninya setiap saat. Dengan perubahan status mereka berdua yang sudah tidak bujang, lagi merubah sisi kehidupan mereka pada kehidupan yang baru.
Meski demikian, dua sahabat ini tetap menjaga keakraban dan keutuhan persahabatannya. Bersama keluarga barunya masing-masing menjadi semakin seru dan ramai. Ditambah lagi ketika keduanya sudah diberi keturunan, keluarga-keluarga kecil mereka merupakan keluarga bahagia.
Seiring perjalanan, karir mereka yang mesti menempuh jalan berbeda dan akhirnya mereka berpisah. Cak Rio bersama keluarga kecilnya memutuskan untuk mengadu nasib dengan meninggalkan Pulau Dewata lebih dahulu. Mereka melanjutkan perjalanan ke Pulau Jawa, tanah kelahiran mereka, untuk kembali ke kampung halaman yang telah lama mereka rindukan. Sementara itu, Cak Ori tetap tinggal di Pulau Dewata bersama keluarga kecilnya dan teman-teman lainnya.
Karir terus berkembang beriringan dengan waktu yang terus berjalan bagaikan air mengalir. Setelah beberapa lama Cak Rio menjalankan tugasnya di Jawa, kemudian dia menempuh Pendidikan Perwira di Bandung. Setelah kurang lebih dua tahun pendidikan ditempuh yang terdiri dari satu tahun pendidikan Perwira dan beberapa bulan kursus-kursus di beberapa kecabangan ditambah beberapa item kursus juga maka lengkap sudah pendidikan yang ditempuh memakan waktu sekitar dua tahun.
Karir yang berjalan beriringan di antara dua orang sahabat ini mempertemukan mereka kembali di sebuah Satuan di Pulau Jawa. Setelah Cak Ori juga menyusul menempuh Pendidikan Perwira pada tahun berikutnya.
Di sini keduanya saling bekerjasama dan berkoordinasi dengan tugas dan kewajiban yang diembannya. Mereka saling membantu dan mengingatkan satu sama lain. Perbedaan sifat, karakter, dan keadaan keduanya bukan menjadi pemicu adanya konflik namun malah menjadi pelengkap dan pewarna jalannya hidup mereka.
Secara pribadi Cak Rio dalam hidup keseharian didampingi dan dibersamai oleh istri dan anak-anaknya. Mereka tinggal di rumahnya sendiri dengan kesederhanaannya. Sedangkan Cak Ori tinggal sendirian dan jauh dari anak istrinya. Anak istrinya tinggal di kota asal mereka, tidak ikut merantau ke tempat kerjanya untuk mendampinginya.
Kebiasaan Cak Ori setiap makan bersama dengan orang lain dia selalu bilang, “Saya kalau siang sudah makan begini sampai nanti malam sudah tidak makan lagi.”
Kalau makannya saat pagi dia berkata, ”Saya kalau sudah sarapan pagi begini nanti sampai sore sudah tidak makan lagi.” Dan begitulah seterusnya. Setiap makan selalu berkata demikian.
Sebagai sahabat dekat, Cak Rio mengingatkan kepada Cak Ori.
“Cak, sampeyan nggak usah bilang seperti itu. Setiap makan selalu bilang nanti sudah tidak makan lagi. Mau makan atau tidak, itu sesuai kebutuhan, Cak. Yang jadi patokan itu Makanlah dikala Kamu lapar dan akhirilah makanmu sebelum kamu kenyang. Itu Cak yang menjadi pegangan. Bukan berapa kali makan sehari, berapa kali makan semalam gitu, Cak. Dan, itu tidak perlu selalu diucapkan kepada orang lain, Cak.” Kata Cak Rio mengingatkan Cak Ori, berharap dia mau merubah kebiasaannya yang kurang elok itu.
##############
Refleksi:
- Menjaga hubungan baik dalam persahabatan walaupun berbeda karakter dan keadaan.
- Sesama teman saling mengingatkan dan saling mengajak kepada kebaikan.
- Mau menerima saran dari orang lain.
- Terus berusaha berubah ke arah yang lebih baik.
- Berusaha maksimal dan memiliki tekad yang kuat.
Kreator : Endah Suryani, S. Pd AUD
Comment Closed: MAKAN JIKA LAPAR BERHENTI SEBELUM KENYANG
Sorry, comment are closed for this post.