Bab 12 Laisa Cemburu
Anita belum bisa menjawab, dia hanya diam saja sepertinya sedang berpikir keras menentukan mau pergi ke mana.
Kalau dulu dia ditanya seperti itu pasti akan dia jawab ke Paris atau Belanda, mungkin juga ke Korea, tetapi sekarang ini dia tidak ingin ke mana-mana.
Dia yang dulu ingin bisa menikah dengan laki-laki pujaannya, setidaknya laki-laki yang dicintainya, tidak seperti sekarang ini. Tiba-tiba saja sudah menikah, bagaimana dia akan siap kalau semuanya diatur dan dia hanya biasa menerima saja?
Sepanjang perjalanan pulang, Anita hanya diam saja tidak tahu apa yang akan dia lakukan dan dia akan menjawab apa kalau Mechel bertanya lagi, mereka mau bulan madu ke mana?
Tak terasa mobil sudah memasuki gerbang rumah Marchel sendiri, bukan rumah keluarganya. Meskipun tadi Mama marchel sudah berpesan agar Marchel pulang ke rumah mereka namun Marchel memilih kembali ke rumahnya sendiri.
Karena nanti malam masih ada acara di rumah orang tua Maechel, maka mereka berencana akan dating jam tujuh malam nanti, sekarang ini mereka ingin istirahat setelah seharian tadi berdiri dan berkeliling.
Tapi betapa terkejutnya mereka, karena sudah ada Laisa di ruang tamu rumah mereka.
“ Ada perlu apa kamu ke sini?! Tanya Marchel yang Nampak tidak sudak dengan kehadiran Laisa yang tanpa diundang.
Laisa lengsung berlari kecil untuk memeluk tubuh Marchel, Marchel berusaha melepaskan pelukan erat Laisa, namun bukannya melepaskan, Laisa menangis keras.
Anita yang berada di belakang Marchel menjadi heran, heran karena ada Laisa di rumah mereka, heran karena Laisa memeluk erat Marchel dan lebih heran lagi laisa menangis keras.
Anita berjalan melewati keduanya dan segera masuk ke kamar Marchel karena pelayan di rumah Marchel mengarahkannya ke sana.
Kopernya juga sudah dimasukkan ke sana. Anita segera mengambil baju gantinya, masuk kamar dan membersihkan diri, kemudian mulai duduk di salah satu sofa yang ada di kamar Marchel dan kemudian sudah asyik dengan hpnya.
Bukannya Anita tidak peduli saat suaminya dipeluk wanita lain, tetapi dia memberi kesempatan pada Marchel untuk menyelesaikan masalah dengan masa lalunya.
Semuanya tergantung Marchel, dia punya pilihan akan bersama dengan dirinya dan mengarungi bahtera rumah tangga bersamanya atau akan kembali pada wanita masa lalunya.
Anita tidak mau ikut campur dengan urusan sepasang kekasih itu, dia hanya ingin tahu apa keputusan Marchel, sebelum dia mulai dengan komitmen untuk tetap bersama Marchel.
Tak terasa Anita ketiduran di sofa dengan posisi yang sangat tidak nyaman. Marchel yang sudah selesai berurusan dengan Laisa baru saja masuk ke kamar dan mendapati Laisa tidur di sofa.
Marchel memandangi Anita sebelum akhirnya membuka jasnya dan mengangkat tubuh Anita untuk dibaringkan di ranjang.
Karena kelelahan, Anita tidak terbangun, dan Marchelpun hanya bisa tersenyum melihat hal itu. Kemudian dia ke kamar mandi, ganti baju rumah dan tidur menyusul Anita.
Mereka tidur sampai hampir menjelang malam, Andi dating mengetuk pintu kamar Marchel. Anita terbangun lebih dulu dan kaget saat melihat Marchel sudah ada di sampingnya dan masih tertidur.
Anita turun dari ranjang dan membukakan pintu kamar.
“ Ya Pak Ada apa?”
“ Hanya mengingatkan saja Bu, jam tujuh sudah harus ada di rumah Tuan besar,”
“ Terima kasih Pak Andi.”
“ Sama-sama Bu.”
Andi meninggalkan Anita yang kembali menutup pintu kamar dan mendekati ranjang.
Bagaimana caranya membangunkan suaminya?
Anita belum pernah membangunkan seorang ori yang tertidur, tak terkecuali ayahnya, dia sangat tidak suka bila diminta untuk membangunkan orang yang sedang nyenyak tidur.
Karena dia sendiri kalau sedang tidur nyenyak dan harus dibangukan, maka dia akan kaget dan kalau kaget dia akan pusing.
Itulah yang terjadi pada dirinya, makanya dia tidak mau bila harus membangunkan orang tidur. Anita hanya memandangi Marchel saja.
Tanpa dia sadari Marchel sudah membuka matanya dan sedang memandanginya.
“ Mengapa kamu hanya berdiri di situ, apa yang sedang kamu lakukan?”
Anita menghela nafas lega. Marchel menjadi heran karenanya.
“ Syukurlah kalau kamu sudah bangun, kita harus segera bersiap-siap ke rumah orang tuamu.”
Marchel melihat jam dan segera bangun setelahnya.
“ Kamu sudah mandi?”
“ Belum.”
“ Mai mandi bareng?”
“ Tidak terima kasih.”
“ Baiklah, aku akan mandi lebih dulu, tolong siapkan bajuku.”
Anita masuk ke sebuah ruangan yang di sana tersimpan semua baju-baju Marchel. Mengambil satu stel dan juga kemejanya, kemudian ditaruhnya di ranjang.
Kemudian Anita mulai membuka kopernya lagi untuk mencari gaun yang akan dia pakai ke rumah mertuanya.
Karena selama ini dia tidak pernah ke pesta dan juga tidak memiliki gaun, maka Anita menjadi binggung karenanya.
Mamanya yang menyiapkan semua baju-bajunya yang ada di dalam koper dan di dalamnya hanya ada baju tidur dan beberapa baju rumah, tetapi ibunya tidak membawakan celana jeans dan kaos yang biasa dia pakai sehari-hari.
Apa yang harus dia pakai malam nanti? Tentu saja Anita ingin tampil yang terbaik sebab ini adalah hari pertama dia ke rumah mertuanya. Haruskan dia menghubungi Mamanya untuk membelikan sebuah gaun> Atau harus bagaimana?
Bersambung
Kreator : Sabrina Rahmawati
Comment Closed: Malaikat Hati Sang CEO (Bab 12)
Sorry, comment are closed for this post.