Penulis : Elisabeth Ibu Aba (Member KMO Alineaku)
Hari berganti, tahun berlalu
Usiamu makin usur, makin tua renta,
Namun kau tetap bertahan.
Awal kebersamaanmu nan bahagia
Berjalan beriringan dalam suka dan duka
Bergandengan tangan tak sudi melpas
Meski badai menghadang, gelombang menantang
Bidukmu tetap utuh tak berbagi
Sampai usur dan tua renta.
Tanggal 7 November 2022 yang kelabu
Bidukmu pecah dihantam gelombang.
Engkau tak berdaya..
Salah satu sayap emasmu patah,
Tinggal lima sayap emasmu.
Engkau mengadu …
Tuhan.. mengapa yang muda kau panggil pulang
Saya sedang siap pergi namun Engkau Tuhan tidak memanggilku?
Mengapa anakku yang harus Engkau panggil ?
Malaekat tak bersayapku..
Aku bangga memilikimu.
Aku bangga menjadi anakmu.
Berhentilah bersedih duka
Ikhlaskan kepergiannya.
Tuhan Maharahim
Berilah kebahagiaan kepada malaekat tak bersayapku.
Kumau mereka sehat.
Kumau mereka sukacita
Dalam usurnya usianya
Sampai Engkau panggil pulang
“Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku,
isi naskah sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis.”
Comment Closed: Malaikat Tak Bersayap
Sorry, comment are closed for this post.