Penulis : Nurhayati (Member KMO Alineaku)
Alhamdulillah Tini lulus pada perguruan tinggi negeri impiannya, pada jurusan pendidikan kimia. . Tibalah saatnya masa orientasi studi pengenalan kampus yang dikenal dengan istilah OSPEK saat itu. Kata OSPEK adalah istilah yang masih asing bagi Tini. Ada terbersit rasa takut membayangi benaknya mendengar kata OSPEK, dia pernah mendengar cerita dari seniornya kalau masa OSPEK itu mahasiswa baru dilatih fisik dan mentalnya seperti halnya latihan militer, latihannya cukup keras dan ketat.
Sore itu dia ke kampus mengambil perlengkapan OSPEK, dari jauh kelihatan teman-temannya berbaris rapi antri memasuki ruangan, pintu dijaga oleh dua kakak senior yang memakai baju almamater dengan suara lantang dia mengancam mahasiswa baru (maba), “Awas ya kalian ini statusnya masih calon mahasiswa, kalau ada yang membangkang tau sendiri nanti konsekuensinya bisa jadi kalian tidak diterima”. Para maba hanya diam membisu, menunduk tidak berani berkata-kata, walau hati dongkol. Setiap yang lewat diperiksa kukunya, beberapa maba yang tidak menyadari akan permainan tersebut tidak sempat memotong kukunya termasuk Tini, hukumannya memotong/membersihkan kuku dengan cara digigit. Alhasil beberapa maba yang tidak tahan dengan hukuman tersebut muntah-muntah, ya bagaimana tidak kalau pas kuku tangan dan kaki panjang dan kotor.
Karena hanya kuku tangan kanan yang agak panjang dia segera mengeluarkannya dengan cara menggigit satu-satu, kakak senior memperhatikannya dia mempersilahkan Tini mengambil perlengkapan untuk dibawa besok, dia segera keluar dari ruangan pergi menghampiri Asdar yang berdiri di luar pagar menantinya dari tadi, dengan hati kesal dia menceritakan pengalamannya , “Waduh kak, maaf terlambat ni, soalnya tadi periksa kuku dulu, untung yang agak panjang cuma kuku tangan kanan saja. Mendengar cerita Tini Asdar pun menimpali,”Oh ya, kakak juga minta maaf belum sempat mengingatkan kamu tadi,soalnya dimana-mana kalau OSPEK seperti itu, besok kamu harus sudah berada di kampus pada pukul 06.00 pagi, bawa bekal karena jadwalnya sampai sore. Asdar mengingatkan lagi supaya jangan takut sama kakak-kakak panitianya karea pada dasarnya mereka itu hanya menjalankan perannya melatih dan membentuk kedisiplinan mahasiswa baru, jadi ikuti saja permainannya jangan melawan, semua itu ada manfaatnya nanti ketika kamu sudah menjalani perkuliahan. Masa OSPEK kini telah dilewati Tini dengan berbagai cerita suka dukanya, dia mengikutinya dengan baik, enjoi, hukuman seperti pus up, menyanyi hanya sebagai permainan saja jika terlambat. Yang paling berkesan ketika mahasiswa baru ditanya mengapa memilih jurusan kimia, sejauh mana wawasan tentang pelajaran tersebut, sontak Tini bingung jawabnya gimana ya? jawab jujur atau…?. Kalau dia jawab jujur bahwa yang pilihkan jurusan tersebut adalah kakak sepupunya dengan harapan lulus karena saingannya kurang, dia takut jadi bahan tertawaan senior dan teman-temannya, kalau dia jawab kalau dia suka pelajara kimia, dia juga bingung karena wawasannya tentang kimia sangat minim. Dalam keadaan campur aduk akhirnya dia menjawab dengan singkat, “Saya memilih pendidikan kimia sebagai pilihan pertama karena saya mau belajar kimia dan menjadi guru kimia kelak”. Kakak-kakak senior dan teman-temannya pun mengaminkan. Tini masih harap-harap cemas takut ada pertanyaan lanjutan lagi.
“Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”
Comment Closed: Cerbung Part 5 : Masa Orientasi
Sorry, comment are closed for this post.