Sebagai pengajar muda, aku perlu mempelajari kegiatan-kegiatan sekolah negeri yang sudah diatur dalam ketentuan penyelenggaraan dari Kementerian Pendidikan, salah satunya yaitu kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Kegiatan MPLS sendiri merupakan tahap awal yang penting dalam membantu anak-anak baru beradaptasi dengan lingkungan belajar yang sama sekali baru bagi mereka. MPLS bukan sekadar kegiatan seremonial di awal tahun ajaran, tetapi merupakan fondasi adaptasi yang berperan besar dalam membentuk kesan pertama siswa terhadap sekolah, membangun kenyamanan psikologis, serta menanamkan nilai-nilai budaya sekolah.
Singkat cerita, karena keterbatasan di sekolah tempatku bertugas, pada awalnya aku tidak terlalu optimis kegiatan MPLS ini dapat berjalan dengan ideal. Di sekolah dengan keterbatasan fasilitas maupun sumber daya, pelaksanaan MPLS tentu menjadi tantangan tersendiri, seperti sumber daya berupa materil maupun sumber daya manusia yang melaksanakan kegiatan tersebut. Akan tetapi, karena kepala sekolah SD tempatku bertugas sangat optimis dalam pelaksanaan kegiatan ini, aku juga ikut terbawa optimisme beliau. Sejujurnya, aku senang sekali membersamai pelaksanaan MPLS ini karena ide-ide pelaksanaanya datang langsung dari Ibu Kepala Sekolah kami, Bu PS Daeli.
Kegiatan MPLS ini kami awali dengan mengadakan rapat untuk merancang kegiatannya terlebih dahulu. Pada rapat tersebut, kami membahas jadwal pelaksanaan kegiatan MPLS selama 2 minggu awal pembelajaran. Kami merancang kegiatan MPLS berbeda setiap harinya sesuai dengan tujuan kegiatannya masing-masing.
Hari pertama kegiatan MPLS diisi dengan upacara dan penyambutan siswa kelas 1 di sekolah. Akan tetapi, pagi hari itu diawali oleh hujan gerimis sehingga upacara di awal hari ditunda terlebih dahulu. Kami pun menunggu terlebih dahulu di ruang kelas masing-masing. Setelah hujan reda, siswa dan guru berkumpul di depan kantor guru untuk pembukaan kegiatan MPLS. Sayangnya karena turun hujan lagi, Ibu kepala sekolah menghimbau supaya anak-anak berkumpul di dalam ruang guru dan melanjutkan pembukaan kegiatan MPLS di dalam ruang guru yang masih akomodatif untuk menampung semua anak didik di sekolah.
Ada beberapa kegiatan MPLS yang membekas sebagai kenangan baik buatku pribadi. Misalnya yaitu kegiatan MPLS hari ketiga yang diisi dengan kegiatan permainan outdoor untuk seluruh peserta didik di sekolah. Permainannya cukup sederhana, yaitu membalikkan mangkuk dan menaruh bola di dalam mangkuk tersebut. Selain melatih motorik kasar, permainan ini diharapkan dapat memperkuat bonding dan keakraban antar siswa siswi. Siswa siswi terlihat antusias dan senang sekali mengikuti kegiatan ini. Selain siswa, guru-guru juga ikut keseruan permainannya. Setelah permainan outdoor, guru-guru membagikan jajan-jajan kecil kepada peserta didik.
Salah satu kegiatan MPLS yang juga membekas baik dalam ingatan adalah kegiatan Parents Teaching Day yang diadakan pada minggu kedua MPLS. Kegiatan dibuka dengan sosialisasi kepada orang tua mengenai pentingnya pendampingan orang tua dalam perkembangan pendidikan anaknya di sekolah. Selanjutnya, anak-anak menempelkan potongan gambar sesuai dengan warna dan bentuknya bersama dengan orang tua mereka. Harapannya kegiatan ini meningkatkan hubungan dan komunikasi antara orang tua dan pihak sekolah yaitu guru dan kepala sekolah. Ibu kepala sekolah kami menginginkan adanya Parents Teaching Day karena sebelumnya belum pernah ada acara yang mengundang orang tua untuk menyampaikan perkembangan pendidikan anaknya. Harapannya kegiatan ini menjadi awal dari kolaborasi baik antara orang tua dan guru kedepannya
Dari kegiatan MPLS ini, aku merefleksikan beberapa hal. Pertama yaitu kepala sekolah memegang peran sentral dengan menunjukkan kepemimpinan yang partisipatif. Meskipun kondisi sekolah tidak ideal, baik dari segi sarana, jumlah tenaga pendidik, maupun dukungan administratif, kepala sekolah secara aktif mendorong seluruh guru untuk terlibat langsung dalam proses pengenalan dan pendampingan siswa baru. Selain itu, semangat kolaboratif dapat menjadi kunci keberhasilan kegiatan MPLS. Dengan semangat kebersamaan, para guru menyusun kegiatan yang tidak bergantung pada fasilitas mewah, melainkan mengutamakan nilai-nilai kekeluargaan, pengenalan budaya sekolah, serta pembentukan relasi positif antar warga di sekolah maupun sekitarnya. Komitmen kolektif ini menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang utama dalam menciptakan pengalaman awal sekolah yang menyenangkan dan bermakna bagi anak-anak.
Kreator : Fadiya Dina H
Comment Closed: Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
Sorry, comment are closed for this post.