KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

    Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

    BY 14 Mei 2025 Dilihat: 61 kali
    Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah_alineaku

    Sebagai pengajar muda, aku perlu mempelajari kegiatan-kegiatan sekolah negeri yang sudah diatur dalam ketentuan penyelenggaraan dari Kementerian Pendidikan, salah satunya yaitu kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Kegiatan MPLS sendiri merupakan tahap awal yang penting dalam membantu anak-anak baru beradaptasi dengan lingkungan belajar yang sama sekali baru bagi mereka. MPLS bukan sekadar kegiatan seremonial di awal tahun ajaran, tetapi merupakan fondasi adaptasi yang berperan besar dalam membentuk kesan pertama siswa terhadap sekolah, membangun kenyamanan psikologis, serta menanamkan nilai-nilai budaya sekolah.

    Singkat cerita, karena keterbatasan di sekolah tempatku bertugas, pada awalnya aku tidak terlalu optimis kegiatan MPLS ini dapat berjalan dengan ideal. Di sekolah dengan keterbatasan fasilitas maupun sumber daya, pelaksanaan MPLS tentu menjadi tantangan tersendiri, seperti sumber daya berupa materil maupun sumber daya manusia yang melaksanakan kegiatan tersebut. Akan tetapi, karena kepala sekolah SD tempatku bertugas sangat optimis dalam pelaksanaan kegiatan ini, aku  juga ikut terbawa optimisme beliau. Sejujurnya, aku senang sekali membersamai pelaksanaan MPLS ini karena ide-ide pelaksanaanya datang langsung dari Ibu Kepala Sekolah kami, Bu PS Daeli. 

    Kegiatan MPLS ini kami awali dengan mengadakan rapat untuk merancang kegiatannya terlebih dahulu. Pada rapat tersebut, kami membahas jadwal pelaksanaan kegiatan MPLS selama 2 minggu awal pembelajaran. Kami merancang kegiatan MPLS berbeda setiap harinya sesuai dengan tujuan kegiatannya masing-masing. 

    Hari pertama kegiatan MPLS diisi dengan upacara dan penyambutan siswa kelas 1 di sekolah. Akan tetapi, pagi hari itu diawali oleh hujan gerimis sehingga upacara di awal hari ditunda terlebih dahulu. Kami pun menunggu terlebih dahulu di ruang kelas masing-masing. Setelah hujan reda, siswa dan guru berkumpul di depan kantor guru untuk pembukaan kegiatan MPLS. Sayangnya karena turun hujan lagi, Ibu kepala sekolah menghimbau supaya anak-anak berkumpul di dalam ruang guru dan melanjutkan pembukaan kegiatan MPLS di dalam ruang guru yang masih akomodatif untuk menampung semua anak didik di sekolah.   

    Ada beberapa kegiatan MPLS yang membekas sebagai kenangan baik buatku pribadi. Misalnya yaitu kegiatan MPLS hari ketiga yang diisi dengan kegiatan permainan outdoor untuk seluruh peserta didik di sekolah. Permainannya cukup sederhana, yaitu membalikkan mangkuk dan menaruh bola di dalam mangkuk tersebut. Selain melatih motorik kasar, permainan ini diharapkan dapat memperkuat bonding dan keakraban antar siswa siswi. Siswa siswi terlihat antusias dan senang sekali mengikuti kegiatan ini. Selain siswa, guru-guru juga ikut keseruan permainannya. Setelah permainan outdoor, guru-guru membagikan jajan-jajan kecil kepada peserta didik. 

    Salah satu kegiatan MPLS yang juga membekas baik dalam ingatan adalah kegiatan Parents Teaching Day yang diadakan pada minggu kedua MPLS. Kegiatan dibuka dengan sosialisasi kepada orang tua mengenai pentingnya pendampingan orang tua dalam perkembangan pendidikan anaknya di sekolah. Selanjutnya, anak-anak menempelkan potongan gambar sesuai dengan warna dan bentuknya bersama dengan orang tua mereka. Harapannya kegiatan ini meningkatkan hubungan dan komunikasi antara orang tua dan pihak sekolah yaitu guru dan kepala sekolah. Ibu kepala sekolah kami menginginkan adanya Parents Teaching Day karena sebelumnya belum pernah ada acara yang mengundang orang tua untuk menyampaikan perkembangan pendidikan anaknya. Harapannya kegiatan ini menjadi awal dari kolaborasi baik antara orang tua dan guru kedepannya 

    Dari kegiatan MPLS ini, aku merefleksikan beberapa hal. Pertama yaitu kepala sekolah memegang peran sentral dengan menunjukkan kepemimpinan yang partisipatif. Meskipun kondisi sekolah tidak ideal, baik dari segi sarana, jumlah tenaga pendidik, maupun dukungan administratif, kepala sekolah secara aktif mendorong seluruh guru untuk terlibat langsung dalam proses pengenalan dan pendampingan siswa baru. Selain itu, semangat kolaboratif dapat menjadi kunci keberhasilan kegiatan MPLS. Dengan semangat kebersamaan, para guru menyusun kegiatan yang tidak bergantung pada fasilitas mewah, melainkan mengutamakan nilai-nilai kekeluargaan, pengenalan budaya sekolah, serta pembentukan relasi positif antar warga di sekolah maupun sekitarnya. Komitmen kolektif ini menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang utama dalam menciptakan pengalaman awal sekolah yang menyenangkan dan bermakna bagi anak-anak.

     

     

    Kreator : Fadiya Dina H

    Bagikan ke

    Comment Closed: Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021