KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Masa Sekolahku

    Masa Sekolahku

    BY 21 Nov 2024 Dilihat: 145 kali
    Masa Sekolahku_alineaku

    Majalah Aneka Yess, Majalah Anita Cemerlang, Majalah Karina ketiga majalah inilah yang menjadi favorit tempo itu untuk kubaca. Tidak berlangganan karena untuk membeli tak pernah cukup walau menyisakan uang jajan. Untungnya seorang teman sekelas namanya Rina sering meminjamkan majalah tersebut setelah dibacanya.

    Majalah – majalah tersebut sumber inspirasi ketika ada tugas yang diberikan oleh guru Bahasa Indonesia. Saat masih sekolah di SMP, jujur saja aku suka sekali sama pelajaran Bahasa Indonesia ada tata Bahasa dan kesusastraan. Apalagi kalau ditugaskan menulis dan membaca cerpen. Ibaratnya, mengarang cerpen itu sama saja dengan menerapkan seluruh ilmu yang aku pelajari di pelajaran Bahasa Indonesia. Seperti contohnya, tanda baca, berbagai imbuhan, ataupun penerapan jenis-jenis teks, juga gaya Bahasa.

     

    Teringat Ibu Paulina, guru Bahasa Indonesia yang jarang sekali tidak hadir untuk mengajar di kelas hingga beberapa teman yang kurang menyukai pelajaran yang diampu oleh beliau menggerutu. Kelihatannya, mereka belajar bukan karena ingin tahu, lebih pada

    takut di ceklis tidak hadir saat Pelajaran Bahasa Indonesia.

    Ibu Paulina sangat senang terhadap hasil pekerjaanku ketika memberikan tugas membuat karangan atau puisi. Beliau fokus memeriksa di tata Bahasa baik di tanda baca penggunaan imbuhan pun, dan lain-lain sebagainya terkait tugas kami.

    Suatu saat, Ibu Paulina membacakan hasil tugas karangan kami dengan topik, Jujurlah dalam Menulis. Isi cerita teman kami yang kebetulan dibaca oleh Ibu Paulina semacam curhatan jika ia tidak menyukai Pelajaran Bahasa. Sangat membosankan, begitu tulisnya.

    Aku langsung memperhatikan raut wajah Bu Paulina saat membaca teks karangan tersebut. Tak ada ekspresi marah, justru tersenyum. Dijelaskan oleh beliau bahwa,

    “Menulis bukan hal yang sulit, kalau kalian berlatih terus untuk menulis kalian pasti akan bisa untuk menulis, teruslah berlatih.”

    Sungguh bijak respon yang diperlihatkan oleh ibu Paulina, batinku dalam hati.

    Ibu Paulina tidak tersinggung Ketika ada siswa yang tidak menyukai Pelajaran yang diampunya. Beliau memahami bahwa setiap anak unik, memiliki karakter, minat dan gaya belajar yang berbeda.

    Oleh Bu Paulina lah aku jadi suka menulis, namun hanya sebatas menulis dalam buku diary. Tulisan-tulisan itu bermacam-macam mulai dari perasaan, kejengkelan, kegembiraan sampai kepada menulis puisi.

    “Indar, ini kupinjamkan lagi Majalah Anita Cemerlang,” ucap Rina sambil menyerahkan majalah kepadaku.

    “Terima kasih ya Rin,” balasku. 

    Rina, temanku yang baik, jika waktu istirahat diisi dengan membaca majalah. Tapi biarpun begitu, Rina tak pernah ketinggalan dengan pelajaran-pelajaran di kelas. Hal inilah yang kerap kucontek dari kebiasaan Rina. Meskipun suka membaca majalah, tapi pelajaran tetap menjadi nomor satu.

    Satu kebiasaan yang sering kulakukan saat majalah Anita Cemerlang telah dipinjamkan. Bukan langsung membacanya, tapi melihat satu per satu gambar atau ilustrasi cerita tersebut. Tidak ada gambar baik cowok maupun yang cewek itu jelek semuanya ganteng dan cantik. Hal ini juga yang membuatku senang membaca ini kala itu. hehehe….

    Pernah sekali, Pak Hari, guru bidang studi IPS, menyita bacaan yang kami baca padahal membaca kami lakukan saat jam istirahat. Di giring lah kami di kantor sambil ditanya-tanya dan dinasehati. Sungguh berbeda dengan Ibu Paulina yang menyuruh kami untuk banyak membaca baik yang ada di majalah maupun di koran juga malah kami disarankan menulis hal-hal apa yang terjadi ketika kami telah selesai menonton televisi.

    Aku sangat merasakan kebebasan belajar saat Bu Paulina mengajar tidak ada tekanan dengan tugas jika kami salah tidak ada teguran keras pasti dengan bijak diatasi dengan cara dan strategi beliau yang membuat kami tidak merasa diintimidasi.

    Majalah Aneka Yess, Majalah Anita Cemerlang, Majalah Karina menjadi bacaan sampingan kami di kala kami telah menyelesaikan tugas sekolah.

    “Kalau engkau ingin menjadi penulis, ada dua hal yang harus kau lakukan, banyak membaca dan menulis. Setahuku, tidak ada jalan lain selain dua hal ini. Dan tidak ada jalan pintas.” – Stephen King

     

     

    kreator : Indarwati Suhariati Ningsi

    Bagikan ke

    Comment Closed: Masa Sekolahku

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021