KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Mawar’s life story bab 3

    Mawar’s life story bab 3

    BY 30 Jul 2024 Dilihat: 182 kali
    Mawar’s life story_alineaku

    RANA

    Rana maredia putri, seorang gadis yang dilahirkan dikeluarga yang tidak berkecukupan. Dia memiliki seorang adik yaitu Mawar anindita putri. Saat Rana berumur 7 tahun, ayah dan ibunya meninggal dibunuh oleh seorang pembegal.

    Saat itu Rana, Mawar, Ayah dan ibu sedang menaiki motor untuk pergi jalan-jalan atas kenaikan pangkat ayahnya. Sayangnya ditengah jalan, motor ayah dan ibunya dibegal. Mawar yang berada di atas motor itu dibawa pergi oleh pembegal itu.

    “AYAAH,IBUUUU” Teriak Rana panik melihat darah mengucur dari dada ayah dan ibunya.

    “ Rana sayang, dengarkan wasiat ibu dan ayah ketika bertemu dengan adikmu sampaikan wasiat ini, Ayah dan ibu ingin adikmu ini menjadi penata rambut di salon terkenal” kata ayah sambil memegangi dadanya.

    “kalau kamu ayah dan ibu ingin ketika kamu bertemu adikmu kamu dapat membiayainya..” Lanjut Ibu sambil menghembuskan nafas terakhirnya

    “ Ayah ibu akan Rana ingat selalu wasiatnya , rana akan didik adek hingga menjadi penata rambut di salon terkenal kaka janji, kaka akan temuin ade karna dia juga punya tanda di jidat sama kaya kaka” Batin rana

    Kejadian itu selalu terbayang di kepala Rana, dan saat pertama kali dirinya bertemu  mawar terletak tanda itu di jidatnya. 

    “apakah itu adik yang selama ini gue cari” batin rana

    “Coba gue telusurin datanya ke Adelino, dia kan paling pinter buat nyari data orang selama ini”

    gue langsung bergegas ke markas adelino sambil memikirkan tentang soal mawar ini.

    “WOOOI ADELINOO!! LU ADA DI DALEM GA?” teriak rana hanya untuk memastikan

    “ MASUK AJA RANA GUE DI DALEM” Jawab adelino

    “ Lino gue minta tolong dong, cariin data dengan nama mawar anindita putri” 

    “ Hah lu mau cari data si mawar buat apa dah” tanyanya penuh keheranan

    “ BISA DIEM GA LU, ga usah banyak nanya”  

    “ Iya, iya ini gue cariin” 

    “tanpa protes lagi gue liat adelino mengotak atik komputernya, adelino itu emang pinter buat nyari data orang dan buat nutupin, dia itu juga ganteng” sambil memandangi mukanya dan tanpa sadar terdengar suara

    “WOOI GUE DAPET INI DATANYA!!” Teriak lino persis di samping telinga gue

    “ IYA TAPI BISA GA SI JANGAN DI KUPING PERSIS” jawab gue sambil menjewer telinganya

    “ Mana- mana datanya?”

    “Ini loh” kata lino sambil menunjuk nunjuk komputernya 

    NAMA: MAWAR ANINDITA PUTRI

    UMUR:  20 Tahun

    Lahir:  2004, Juni 14 

    orangtua: sudah tidak ada 

    info: memiliki tanda lahir berbentuk garis di kening

    Gue tercengang membacanya, ini beneran adik yang gue cari selama ini.

    “Makasih ya lino your the best..!!” Teriak gue sambil bergegas menuju tempat gue menaruh motor .

    Gue segera menyalakan motor dan langsung menuju tempat yang dimaksud.

    “Yang mana yang no V7 ya?” ucapku sambil melihat nomor dari setiap rumah.

    Saat gue sudah capek muter-muter, gue melihat ibu-ibu yang sedang duduk di taman komplek.

    “Permisi Ibu, saya mau nanya dimana rumah yang nomernya V7 ya bu?”  Tanyaku sopan

    ” Iya dek, dari sini lurus sampai ketemu pohon bonsai lalu belok kiri yang pagarnya merah” Jelas Ibu itu.

    ” Baik Ibu, Terima kasih banyak”

    Gue segera melajukan motor menuju tempat seperti yang diinstruksikan ibu tadi.

    Setelah 5 menit akhirnya gue sampe ditempat Mawar tinggal.

    “Tok-tok-tok, permisi”

    Tak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka, muncullah sosok seorang gadis sweater putih.

    Siapa lagi kalau bukan mawar.

    Mawar yang saat itu baru bangun tidur tersentak “ loh ka rana kan?, ngapain disini”

    Gue pun yang sudah memprediksikan reaksi mawar saat melihat gue langsung menjawab dengan tenang “ Boleh gue masuk?, gue ada kepentingan sama lo plis banget deh”

    Mawar terdiam mendengar jawaban rana, dia sama sekali tidak merasa ada kepentingan, ada apa ini?

    “ Yaudah kak, yuk masuk” Jawab mawar sambil membukakan pintu untukku.

    Gue  segera masuk ke rumah adik gue, gue heran kenapa engga ada orang tua angkatnya? Bukan seharusnya mawar tinggal bersama kedua orangtua angkatnya?

    “ Maaf nih, orangtua lu dimana ya?” tanyaku kemudian

    “ Ooh gini ka, orang tuaku ada di rumahnya di dekat sini lah kira- kira” Jawab mawar dengan polosnya.

    Gue sudah menduga nya, pasti itu adalah alamat dari orangtua angkat dia yang sekarang, gue akan membalaskan perbuatan mereka kepada keluargaku.

    Aku terdiam sebentar, walau mawar sudah menatapku dengan wajah ingin tau nya, gue berfikir apakah ini waktu yg tepat untuk mawar tau semua yang terjadi?

    Ayah, ibu kaka sudah menemukan ade, kaka hanya tinggal memberitahu tentang kenyataan yang telah terjadi

    “War gue mau ngasih tau sesuatu boleh?”

    “ Apaan kak?” tanya mawar penuh penasaran.

    “Duduk dulu” jawab rana sambil menunjuk bagian sofa disampingnya.

    Tanpa disuruh mawar pun segera duduk, dan menyenggol tubuh gue untuk segera bercerita.

    “Lo liat tanda ini?” tanya ku sambil menunjukkan sebuah tanda di jidatku.

    Mawar yang melihatnya terdiam sejenak, lalu mengangguk.

    Rana menghela nafas sebentar, “ lo juga punya kan?” tanyaku pada mawar 

    Adik kecilku itu langsung menunjukkan tanda yang sama di jidatnya. saat itu juga dia terbelalak karena tanda itu persis sama dengan punyaku 

    “Apa.. maksudnya… ini ..kak…” tanyanya dengan terbata bata

    “Begini, Kamu adalah adik aku yang selama ini aku cari”

    “APAA, ga mungkin kak, ga mungkin aku punya orangtua kok” teriak mawar tidak percaya 

    “ Saat aku umur 7 tahun dan kamu masih bayi, kita diajak jalan-jalan sama ayah dan ibu tetapi di tengah jalan ada orang jahat yang bunuh ayah dan ibu kita sekaligus menculik kamu, ayah dan ibu saat itu meninggal tetapi mereka ingin kamu menjadi penata rambut karena kamu memiliki bakat kakek yang menurun” Jelasku sambil memeluk mawar yang kini menangis dipelukanku 

    “ Kak.., berarti orangtuaku-

    “yang ngebunuh orang tua asli kita” jawabku spontan 

    mawar yang ingin menyelesaikan kata katanya langsung terhenti karena aku sudah lebih dulu menjawabnya 

    “Kak, bagaimana aku bisa percaya dengan omongan kakak?, sedangkan kaka tiba tiba datang ke kehidupan aku begitu saja?” Tanya adik gue yang pasti masih shock dan memikirkan semuanya. 

    Gue yang mendengar itu langsung menjawab “ Kakak tau kamu masih shock tapi kamu coba menghubungkan semuanya, lalu kakak juga tau kamu dipaksa begal kan?, dan harus menyetorkan hasilnya kepada orang tua kamu, kurang apa lagi coba?” 

    Mawar meneteskan air mata dan berkata “ Iya ka, aku masih gak nyangka aja, selama ini sebenarnya aku juga dipaksa kalau enggak aku akan dibuang ke teluk belaka ka” 

    setelah mendengar itu aku segera menarik adikku ini ke dalam pelukanku. 

     

     

    Kreator : Kakay

    Bagikan ke

    Comment Closed: Mawar’s life story bab 3

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021