KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Me in My Forty Part 16

    Me in My Forty Part 16

    BY 25 Des 2024 Dilihat: 201 kali
    Me in My Forty Part 16_alineaku

    Chapter MEI

    Part 1

    Perjalanan Alif Fikri dalam novel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi membuat ingatanku melayang pada peristiwa 13 tahun yang lalu. Saat itu aku adalah seorang pekerja yang merantau di ibukota provinsi sebelah. Aku masih single dengan semangat menggebu-gebu ketika itu. Aku pernah melakukan perjalanan di tiga kota yang berbeda karakteristik dalam satu waktu. Aku menjadi teman bus saat itu. Belum punya kendaraan pribadi dan tentu prasarana transportasi belum bagus seperti sekarang. Belum ada jalan tol yang mulus dan tentu tanpa hambatan untuk dilewati menuju tempat perantauan.


    Aku tinggal di kota kecil skala kecamatan di bilangan Jawa Tengah bagian tengah. Kota yang sekarang juga sudah banyak berubah karena zaman. Kota kecil yang menjelma menjadi pusat kuliner untuk masyarakat menengah ke bawah. Kota yang memberiku banyak kenangan tentang masa kecil hingga masa putih biru. Kota Gubug nama kota itu. Apakah kalian tahu? Coba cari di peta Jawa Tengah belum pasti ada. Karena memang sekecil itu kotaku.

    Untuk mencapai Kota Surabaya tempatku bekerja saat itu, dari Gubug aku harus melewati Kota Surakarta. Kota yang juga tidak pernah terbayangkan jadi kota tempat ku mencari nafkah sekarang. Kota yang sarat akan budaya. Kota yang panas di siang hari, namun sejuk di malam hari. Kota yang memiliki banyak icon, salah satunya Terminal Tirtonadi.

    Kota ketiga adalah Kota Surabaya. Dulu, sebelum bekerja di sana, aku pernah mengunjunginya saat statusku masih mahasiswa. Yang paling aku ingat dari kota ini adalah cuaca panasnya. Baru saja mandi sudah berkeringat rasanya. Tapi di kota ini aku menemukan cinta. Karena aku “ditembak” jadi istri di Surabaya. Padahal si dia (yang kini entah dimana keberadaanya, aku tidak peduli) berasal dari Jakarta. Dia “meminangku dengan Bismillah”, tapi semua tidak berakhir dengan indah. Semua berakhir dengan “innalillah”.

    Perjalanan melewati tiga kota tadi kulakukan sebulan sekali sepanjang 2011. Aku menyebutnya perjalanan hati yang membuat hidup lebih semangat untuk bekerja keras. Kapan-kapan akan aku ceritakan lagi bagaimana perjalanan hati yang kulalui. Itu juga kalau kalian mau membacanya 

     

     

    Kreator : Jihan Maria Ulfa

    Bagikan ke

    Comment Closed: Me in My Forty Part 16

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021