Chapter NOVEMBER
Part 1
Tanggal 12 November seharusnya menjadi peringatan ulang tahun pernikahanku, tapi sekarang November tidak lagi menjadi catatan tersendiri bagiku. Ya karena aku sudah tidak ada suami. Jadi apa yang mau diperingati selain hati yang sudah mati? 😀
November bagiku sekarang bulan biasa seperti bulan-bulan yang lainnya. November tahun 2024 aku malah banyak berkarya. Kalau bisa bilang, November itu ber-nya adalah berkarya. Biar aku jelaskan apa saja karyaku di November itu ya, apakah kalian masih mau membacanya?
Awal bulan November, aku diminta menjadi model untuk usaha make up artist teman dekatku. Chapter selanjutnya akan kuceritakan detailnya. Setelah itu aku memberanikan diri menjadi narasumber dan mentor untuk memperkenalkan sebuah aplikasi tentang pertanahan di kampungku. Aku jadi harus belajar public speaking yang bagus agar apa yang ku sampaikan bisa dimengerti oleh audience-ku
Tak lama setelah menjadi model dan narasumber, aku terlibat dalam beberapa antologi. Pada chapter sebelum-sebelumnya aku pernah bercerita bahwa menerbitkan sebuah buku atau setidaknya antologi adalah salah satu impianku. Dan finally semua terwujud di bulan ini. Antologi ini akan jadi buku pertamaku, sebuah karya abadi dari seorang ibu tunggal yang sering galau dan lebih suka menulis di diary. Antologi pertama diikuti dengan beberapa antologi berikutnya, semakin membuatku semangat untuk menulis dan menulis lagi.
Beberapa testimoni yang sudah membaca tulisanku, katanya aku pandai memainkan diksi. Bagaimana aku tidak happy mendengar ada yang memuji. Aku akan mencoba menulis dari hati, agar bisa sampai ke hati (pembaca). Aku masih terus mencoba berkarya lebih baik lagi.
Sisi lain dariku selain model, narasumber, dan penulis adalah menjadi guru. Bulan November aku membersamai anakku dan teman-temannya karena ada program belajar kelompok dari sekolah. Aku jadi wali murid yang harus mengajar. Ternyata skill mengajarku ketika masih menjadi guru les bisa diandalkan. Anakku dan teman-teman sekelompoknya betah belajar denganku.Â
Akan jadi apalagi aku nantinya, aku belum tahu, Aku hanya menjalani hari semampuku.
Kreator : Jihan Maria Ulfa
Comment Closed: Me in My Forty Part 29
Sorry, comment are closed for this post.