Chapter DESEMBER
Part 1
Desember, kalau ngendikane Simbah artinya gedhe-gedhene sumber, besar-besarnya sumber, sumber rezeki dan sumber kebahagiaan. Namun, jika dikaitkan dengan musim hujan juga bisa berarti besar nya sumber bencana, banjir. Semoga tidak terjadi lagi. Aamiin
Tidak banyak yang bisa aku ceritakan pada chapter Desember ini selain ungkapan kebahagiaan karena telah menutup akhir tahun 2024 dengan terbitnya antologiku yang pertama. Beberapa teman yang mengenalku sangat penasaran bagaimana aku bisa menghasilkan sebuah buku. Baik, akan coba ku ceritakan kronologinya.
Karena hobiku menulis, algoritma sosial mediaku tiba-tiba menayangkan beberapa halaman tentang penerbitan buku. Baik itu antologi maupun solo. Aku tertarik untuk ikut tema Perjalanan Menjadi Seorang Pegawai Negeri Sipil. Dan, kebetulan aku punya beberapa draft mengenai tema tersebut. Jadilah aku mendaftar sebelum waktu registrasi ditutup. Setelah beberapa waktu aku di invite ke grup WhatsApp untuk berkoordinasi bersama peserta lain karena ini akan jadi antologi atau buku bersama kami. Dalam grup tersebut dijelaskan tahap-tahap apa yang akan dilewati. Dari mulai sesi pengumpulan naskah, pemilihan cover, editing naskah, pre order cetak buku, kemudian penerbitan buku. Semua membutuhkan waktu kurang lebih 3 (tiga) bulan.
Dalam sesi pre order dari admin grup menjelaskan bahwa jika peserta memesan minimal 2 (dua) buku, maka bisa ikut event antologi lain, yaitu Kisah Dua Hati (Ibu dan Anak). Kebetulan juga, aku mempunyai draft cerita sesuai tema yang diberikan, jadilah aku memesan buku cetak 2 (dua) buah agar bisa mendapatkan bonusnya. Di sesi lain, aku dapat bonus event gratis yaitu ikut antologi Hati Yang Menyatu. Saat ini sedang tahap pre order buku. Dari event bonus gratis aku juga diundang untuk mengikuti event antologi yang lain yaitu Rindu Yang Tertulis, yang saat ini sedang tahap pengumpulan naskah. Tiga antologi sudah berhasil aku selesaikan, sambil menunggu sesi editing sendiri yang akan dibagikan kepada peserta.
Dalam foto, aku sedang memegang buku antologi pertamaku bersama teman-teman Aparatur Sipil Negara dari berbagai daerah. Aku sudah membaca karya mereka. Secara garis besar perjuangan kami tak jauh beda. Berjuang berkali-kali, gagal berkali-kali juga, namun jika sudah menjadi rejeki, semua pasti akan menghampiri. Banyak juga kisah menarik lainnya seperti long distance relationship karena pasangan yang penempatan kerjanya berjauhan atau kisah ketegaran para ibu pekerja di instansi pemerintahan yang “terpaksa” menitipkan putra putrinya dalam pengasuhan orang lain atau orang tua. Relate sekali dengan kisahku, bukan? Karenanya aku bahagia, aku harus tetap semangat. Ternyata aku tidak sendiri mengalami hal ini. Sebuah perjuangan untuk masa depan yang harus dirayakan.
Alhamdulillah, terimakasih atas full support dari penerbit Alineaku. Terima kasih teman-teman penulis yang hebat, kalian keren sekali. Mari kita rayakan perjuangan ini dengan senyum bahagia. Tunggu buku antologi aku yang kedua, ketiga, dan seterusnya yaa. ^_^
Kreator : Jihan Maria Ulfa
Comment Closed: Me in My Forty Part 34
Sorry, comment are closed for this post.