KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Me in My Forty Part 6

    Me in My Forty Part 6

    BY 21 Des 2024 Dilihat: 110 kali
    Me in My Forty_alineaku

    Chapter FEBRUARI 

    “Enak ya jadi kamu?” 

    Kata seorang teman yang melihat kondisiku sekarang. Biasanya aku menanggapinya dengan tersenyum simpul.

    “Yaa, kamu kan nggak perlu tahu cerita berdarah-darah yang kualami sebelum aku mendapatkan ini semua” imbuh batinku. 

    Aku juga enggan menceritakan detailnya, cukup aku dan Allah saja yang tahu bagaimana perjuanganku hingga detik ini.

    Nangis, marah, kesal dengan keadaan, bahkan menggugat Tuhan, sudah menjadi hobiku sehari-hari sebelum ku dapatkan ini semua. Astaghfirullah, ampuni hamba-Mu, Yaa Rabb.

    Aku mempertanyakan mengapa harus aku yang mengalami masalah bertubi dalam hidup sepanjang tahun itu. Tahun 2018, kehilangan buah hati, mendapatkan fitnah yang keji, hingga aku harus berada di suatu tempat yang tak ingin lagi aku kunjungi, yaitu pengadilan agama. Yaa, aku adalah seorang janda yang cerai hidup dengan suaminya. Nanti jika memungkinkan, aku juga akan menceritakannya. Aku tidak pernah tahu, ternyata di balik semua peristiwa pahit itu, begitu mudahnya Allah membolak balikkan keadaan. Dari aku yang mengalami titik terendah dalam hidup, Allah memberiku kenikmatan luar biasa sekarang.

    Mendapatkan pekerjaan yang mapan, dikelilingi orang-orang baik dan pengertian, serta hati yang bahagia dan tenang. Kini aku bisa kembali tersenyum melalui bilangan hari-hariku. Menikmati semuanya. Bersyukur dengan apa yang telah aku punya. Alhamdulillah,, terimakasih Yaa Allah,, Nggak lagi-lagi deh, marah kepada-Mu, aku takut sebelum aku memohon ampun, Engkau sudah mencabut nyawaku. Nauzubillah min dzalik.

    Namun, hidup jika tidak ada yang julid rasanya kurang sempurna, ya. 😀

    Apakah dengan kenikmatan yang kudapatkan sekarang, semua orang akan suka padaku ? tentu tidak, bukan mencari dosa dengan menceritakan “netizen julid” itu, aku hanya menceritakan dari sudut pandangku.

    Aku adalah ibu pekerja yang “ngantor” di luar kota. Karena penempatan kerja bukan di homebase jadi sementara ini aku masih ngekos di sekitar kantor. Mengingat sesuatu tentang tempat kerja ada kaitannya dengan omongan tetangga. Eh, kenapa begitu yaa, hihii. Sebentar aku mau mengolah kata dulu supaya enak dibaca.

    Bekerja di luar kota tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Berjarak sekitar 80 kilometer dari rumah memaksaku menjadi pejuang PJKA alias Pulang Jum’at Kembali Ahad karena anak ikut Bapak Ibu di kampung. Aku belum bisa membawanya ke kota tempat aku bekerja karena banyak hal. Emm,, tapi ada gosip lucu sih mengenai kenapa aku bisa kerja di Solo. Ada yang bilang aku dibawa orang dalam. Karena Bapak adalah tokoh agama dan masyarakat di kampung jadi koneksinya banyak. Tapi, nggak sampai Solo juga kali. Aku ikut test murni loh, seleksi ketat dua kali. Semua tes sekarang computerized dan sulit ditemui kecurangan. Jadi, ya agak gimana gitu ketika aku mendengar kabar katanya aku masuk Solo karena punya kenalan. Nyesek tentunya.

    Jadi, gini yaa, kalau memang aku mau dapat pekerjaan mapan dengan koneksi orang dalam ngapain aku jauh-jauh penempatan di Solo, mending di kampung halamanku saja. Kantor DPUPRnya hanya berjarak sepelemparan batu dari rumah. Kalau memang aku mau dan punya banyak uang untuk berbuat curang sekalian aku penempatan di kota sendiri, masih bisa disambi momong bocah, nggak LDR-an kaya sekarang.

    Ah, tapi namanya netizen julid (eh…) kalau nggak suka ya tetap aja nyinyir keluar dari mulutnya. Suka menyangka yang tidak-tidak. Biarlah, aku digosipin kaya gimana, terserah. I don’t care anymore 😀 . Kita tidak bisa membuat semua orang menyukai kita kaan. 

    Jadi, Senyumin aja lah yaa. ^_^

     

     

    Kreator : Jihan Maria Ulfa

    Bagikan ke

    Comment Closed: Me in My Forty Part 6

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021