KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Me in my forty years old Part 7

    Me in my forty years old Part 7

    BY 21 Des 2024 Dilihat: 110 kali
    Me in My Forty_alineaku

    Chapter MARET 

    Bulan Maret dan Oktober tiap tahun selalu membuka kenangan pahit yang terjadi dalam hidupku.

    Tahun 2017 adalah tahun terakhir aku berpasangan,, Usia pernikahan yang seumur jagung karena belum ada 10 tahun, membuatku kadang insecure dengan pasangan-pasangan yang penuh cinta. Jujur, kadang pengen deh menikah lagi, tapi jodohnya belum tiba. Usia diri yang tak lagi muda juga mungkin jadi faktor lainnya. Selain itu juga tidak ingin jatuh lagi ke lubang yang sama.

    Hari ini, aku akan bercerita mengenai sebuah nikmat yang singkat, nikmat yang pernah hadir meski sesaat. Bulan itu, tepatnya 31 Desember 2017, adalah HPHT bulananku. Yang berarti semenjak itu telah dititipkan makhluk kecil di rahimku. Tentu aku belum tahu karena beberapa bulan kemudian baru kusadari aku hamil anak kedua. Dan, waktu itu, agak lupa-lupa ingat, dia, Entah berada dimana. Sibuk dengan dunianya. Aku juga seperti biasa dengan keremponganku mengantar anak pertama. Mendampingi setiap perkembangannya.

    Lalu, minggu-minggu berikutnya masih seperti biasa, layaknya keluarga kecil yang menginginkan hal yang lebih baik dan bahagia. Ah, tapi rencana dan hitungan manusia tentu berbeda dengan takdir-Nya. 11 Maret 2018 setelah hampir 2 minggu merasakan pusing yang tak biasa, ternyata anugerah Allah yang kedua tiba, hasil test pack menunjukkan dua garis. Senang, sedih, dan bingung campur jadi satu rasanya. Senang karena salah satu keinginan lama tiba, sedih karena rasanya belum mampu dengan sabar membimbing anak pertama, bingung karena dia semakin jauh dari rasa yang seharusnya. Duhh, Allah, entah apa yang terjadi sehingga hamba-Mu ini penuh keraguan. Tiga hari kemudian, kabar bahagia itu berubah menjadi duka, karena Allah telah mengambil malaikat keduaku ke hadapan-Nya, setelah sore itu darah mengalir dari jalan lahirku. Kabar bahagia yang ternyata hanya beberapa hari umurnya.

    Entah, sudah berapa purnama sejak peristiwa itu, terkadang aku masih menangisi keadaanku. Sudah berapa banyak air mata yang aku keluarkan jika mengingat bilangan tahun keadaanku saat itu. Berapa tetes darah yang hilang dari tubuhku, akibat aku kehilangan buah hatiku yang kedua, yang ku nantikan sejak lama.

    Mengapa harus aku Yaa Rabb, yang harus mengalami bertubi masalah itu? Selalu itu yang ku tanyakan sepanjang tahun 2018. Tahun yang menjadi titik balik kehidupanku sekarang. Tahun yang menjadi pertanda betapa hatiku yang sudah retak semakin hancur berkeping-keping. Berbagai peristiwa di tahun itu, banyak menguras kewarasanku, membuatku merasa kehilangan banyak cinta. Seandainya di sekelilingku waktu itu tidak ada keluarga serta sister brother lillah, entah,, mungkin aku sudah kehilangan imanku. Ighfir Li Ya Robbi. :’)

    Peristiwa pahit yang ku harap hanya sekali ku alami dalam hidupku. Melupakan itu tidak mungkin karena semua itu memang nyata terjadi. Namun, untuk mengingatnya terus aku tidak akan bisa menemukan Jihan yang baru seperti yang teman-teman lihat seperti sekarang. Kini, aku semakin sadar.

    Allah membuatku seperti ini agar aku semakin kuat menjalani hidup. Seseorang berkata padaku, Allah meletakkan sesuatu yang berat, pada tempat yang kuat, seperti bahumu Jihan. Ahh…sebenarnya aku tidak sekuat itu kawan,,,aku hanya berusaha kuat dan tetap semangat demi orang-orang yang mencintaiku

    Maret 2024, aku harus bangkit dari trauma pasca bencana. Aku yang sebenarnya rapuh ini tidak boleh kelihatan semakin runtuh, karena ada beberapa cinta yang harus kurengkuh. Aku menyembuhkan diriku sendiri dari semua peristiwa yang menghancurkan mental dan fisik. Aku selalu percaya Allah selalu ada bersamaku. Terima kasih yaa aku, sudah hebat dan semangat sejauh yang aku mampu, mari bersama mengukir cerita indah dan bahagia di hari-hari berikutnya,, jangan nangis lagi yaa. ^_^

    Foto ini ku keep lama karena sungguh membuat mentalku down jika mengingatnya. Insyaa Allah saat ini sudah membaik. Jadi, aku beranikan diri untuk upload dan bercerita.

     

     

    Kreator : Jihan Maria Ulfa

    Bagikan ke

    Comment Closed: Me in my forty years old Part 7

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021