KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » MELAJU BERSAMA MERAIH MIMPI GPB (GITA PERMATA BAND) MENGIKUTI LOMBA PERINGATAN HARI SANTRI TAHUN 2023 DI KABUPATEN KEDIRI

    MELAJU BERSAMA MERAIH MIMPI GPB (GITA PERMATA BAND) MENGIKUTI LOMBA PERINGATAN HARI SANTRI TAHUN 2023 DI KABUPATEN KEDIRI

    BY 25 Jul 2024 Dilihat: 121 kali
    LOMBA PERINGATAN HARI SANTRI TAHUN 2023_alineaku

    Kegiatan ekstrakurikuler di tempatku mengajar banyak sekali macamnya. Kebetulan aku mengampu salah satu ekstrakurikuler yang popular di madrasah maupun di kalangan wali murid  dan masyarakat luas yaitu ekstrakurikuler drumband yang bernama GPB singkatan dari Gita Permata Band. Keberadan ekstra drum band ini sudah ada bertahun tahun yang lalu. Alhamdulillah eksistensinya terus bertahan dan konsisten dalam mengikuti berbagai perlombaan baik tingkat kabupaten, provinsi dan nasional serta selalu menjadi juara umum. Oleh karena itulah ektra ini menjadi salah satu ekstra favorit di tempat tugasku.

    Ektra drum band ini  rutin mengikuti lomba di event –event  baik tingkat kabupaten, provinsi dan nasional. Kali ini  lomba yang akan diikuti adalah lomba di Kabupaten Kediri yang diadakan dalam rangka memperingati hari santri 2023 oleh PCNU Kabupaten Kediri.

    Persiapan mulai dilakukan salah satunya adalah latihan rutin yang dijadwalkan oleh pelatih. Lomba kali ini masih menggunakan materi lagu sebelumnya. Lagu yang dipakai pada saat mengikuti lomba di ajang kompetisi yang lain dan menjadi juara umum 1 kategori Konser Utama.

    Pada saat latihan berkali-kali pelatih memperingatkan anak-anak untuk tidak terlena dengan kemenangan di ajang sebelumnya. Jangan menjadikan anak-anak sombong dan menyepelekan materi lomba selanjutnya. Namun, karena masih terhipnotis dengan kemenangan sehingga membuat anak-anak terlena dan kurang serius dalam latihan menghadapi perlombaan kali ini. 

    Pelatih yang merasa anak-anak kurang serius dan menyepelekan itulah yang kadang memicu kekesalan pelatih. Tak jarang saat latihan anak-anak mendapat teguran keras dari pelatih dan pembina pendamping. Apalagi jangka waktu lomba dengan sebelumnya hanya berselang dua minggu. Dan yang membuat khawatir pelatih adalah terkait dengan tempat pelaksanaan lomba yang biasanya di indoor kali ini akan melakukan perlombaan di outdoor dan itu belum pernah dilakukan.

    Kekhawatiran pelatih ternyata tidak menjadi kekhawatiran anak-anak GPB. Mereka masih merasa percaya diri dengan kemampuannya untuk menguasai materi baru yaitu lagu mars Hari Santri. Tapi ternyata tidak semudah itu dalam mempelajarinya. Padahal waktu hanya tinggal beberapa hari lagi, sedangkan lagu dan musik masih belum matang.   Akhirnya anak-anak harus diforsir untuk terus latihan. Latihan yang dilakukan beberapa kali itu masih belum memuaskan bagi para pelatih karena anak-anak acap kali kurang mendengarkan arahan mereka. Siap tidak siap pelaksanaan lomba sudah di depan mata,  apapun yang akan terjadi harus sudah siap dengan konsekuensinya.  

    Persiapan untuk mengikuti lomba sudah mulai diatur. Dimulai dari pengemasan alat-alat musik yang akan dipakai. Alat musik yang cukup banyak tidak semuanya dari sekolahku. Ada beberapa alat musik yang  harus  meminjam dari beberapa tempat. Ada yang dari perorangan ataupun dari sekolah lain. Jadi, kita harus mengambil alat-alat tersebut sebelum hari H.

    Sebelum lomba dilaksanakan sudah menjadi kebiasaan GPB untuk melakukan doa bersama pada malam pelaksanaan lomba. Nasi tumpeng lengkap dengan lauk pauknya disajikan dengan kemasan yang menarik. Disampingnya berjejer nasi yang dibungkus cantik dengan kertas minyak yang nantinya akan dibagikan kepada anak-anak. Acara doa bersama atau metri   dibuka dengan bacaan surah Al Fatihah, dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh ibu kepala madrasah. Dilanjutkan  dengan pembacaan tahlil oleh salah satu guru. Doa bersama/metri ini selalu rutin dilaksanakan apabila GPB akan mengikuti lomba yang bertujuan dengan doa bersama ini kegiatan lomba yang diikuti akan diberi kemudahan dan kelancaran serta mendapat hasil yang terbaik sebagai juara.

    Hari ini jadwal pelaksanaan lomba. Kita mengikuti klasemen konser utama tanpa brass untuk kategori SD/MI. Tim GPB dengan dua kendaraan mini bus dan dua mobil serta satu truk yang berisi alat-alat musik mulai melaju dari madrasah setelah salat duhur. Jadwal kita tampil pukul tiga sore. Dalam perjalanan menuju lokasi kita mengalami sedikit kendala Karena ada jalan yang ditutup untuk acara pernikahan sehingga kita harus balik arah padahal lokasi lomba  sebenarnya sudah cukup dekat. Setelah sampai di lokasi lomba pada saat mau parker kendaraan ternyata semua parkiran yang dekat lokasi sudah penuh. Terpaksa mencari parkiran di luar lokasi yang jaraknya cukup jauh. Dengan diburu waktu semua anggota tim  berlarian menuju titik kumpul yang telah ditentukan oleh pelatih.  Waktu persiapan sangat terbatas dan lokasi yang terbuka sedikit menyulitkan melakukan persiapan dan latihan sebelum lomba.

    Rasa cemas mulai menyerang dalam hatiku  saat melihat kondisi anak-anak yang sebentar lagi akan tampil.  Karena tiba-tiba salah satu paramanandi tiba-tiba muntah-muntah dan sakit perut  cukup parah, bahkan hampir pingsan karena menahan sakit. Untungnya ada salah satu wali murid yang berprofesi sebagai perawat dan memberikan pertolongan pertama dengan memberikan obat dan injeksi serta diminta untuk beristirahat sebentar supaya fit saat tampil nanti. Dengan pengawasan orang tuanya dan  dibantu  bunda-bunda lain dari anggota paguyuban Alhamdulillah kondisinya membaik walau masih terlihat agak pucat.

    Anggota tim  yang sakit tidak hanya paramanandi saja. Salah satu pemain perkusi yang juga merangkap memainkan alat drum set juga tidak kalah mengkhawatirkannya. Dia kena virus sejenis herpes di bagian dada yang kondisinya cukup parah. Kulit dada melepuh dan seperti terbakar.  Jadi, sebelum tampil anak tersebut bajunya tidak dikaitkan sehingga bagian dada terbuka dan terus minta  dikipasin untuk  mengurangi rasa panas dan perih. Dengan keadaan yang demikian tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk ikut lomba. Rasa sakit ditahannya demi memenuhi tanggung jawabnya sebagai anggota GPB dan tetap ingin memberikan yang terbaik dalam lomba kali ini. Sebenarnya, Beberapa hari sebelum pelaksanaan lomba dia sudah merasa tubuhnya tidak sehat dan dilarang ikut untuk lomba kali ini. Karena mencari   pengganti anak tersebut kesulitan dengan menahan rasa sakit dia tetap berjuang untuk kejayaan GPB. Rasa haru dan bangga kurasakan melihat perjuangan anak-anak pada lomba kali ini. 

    Pada saat giliran tim kita yang tampil dengan sigap anak-anak langsung memposisikan pada tempatnya masing-masing. Anak-anak  yang sakit pun dengan cekatan menyesuaikan diri dalam barisan. Saat tim GPB dipanggil tim pendamping yang terdiri dari bapak/ibu guru dengan bergegas memposisikan alat-alat music pada tempatnya masing-masing. Lokasi lomba yang berada di ruang terbuka tepatnya di jalur jalan raya agak menyulitkan untuk penempatan alat dan mengatur formasi tampilan. 

    Musik mulai dimainkan dengan apik di bawah instruksi gita pati dan para mandi yang terlihat piawai memainkan baton. Kurang lebih sekitar sepuluh menit tampilan disuguhkan. Iringan tepuk tangan dari penonton bergemuruh menandai bahwa tampilan GPB mendapat apresiasi dari penonton dan juri. Bahkan juri juga pun ikut mengabadikan penampilan anak-anak yang terlihat berbeda dalam hal musik dan CG. Permainan yang atraktif  dari CG mendapat Applause yang meriah dari penonton dan tema musik yang menceritakan tentang Cinderella yang dikemas dengan iringan musik yang mendayu dan menyentuh seperti menyihir penonton yang menyaksikan pada saat itu. Mereka   terkesima sampai permainan berakhir.  Bahkan mereka tidak merasa kalau pertunjukan sudah usai. Ada penonton yang mengatakan bahwa penampilannya kenapa hanya sebentar seharusnya lebih panjang lagi karena merasa masih kurang. 

    Suasana yang tegang menyelimuti pendamping dan juga pelatih karena kita merasa performa  anak-anak masih di bawah target yang kita harapkan seperti pada saat mengikuti lomba sebelumnya yang sempurna. Walaupun  mendapat sambutan hangat dari penonton dan juri tapi tidak mengurangi kekhawatiran tersebut. Karena berada di luar ruangan kencangnya angin yang berhembus sangat berpengaruh terhadap penampilan anak-anak CG. Terlihat mereka agak kesulitan dalam memainkan dan mengendalikan  bendera, bahkan sampai ada yang jatuh. Dalam permainan musik juga terkendala di suara alat music pianika yang seakan-akan menjauh dan kurang menyatu dengan alat musik yang lain. Walaupun kami sadar ada perbedaan kondisi saat main di dalam dan di luar ruangan.  Tetapi, rasa tidak percaya diri sempat muncul pada kita.

    Setelah tampilan selesai. Tim pendamping dan pelatih langsung membereskan alat-alat dan langsung dibawa ke kendaran pengangkut. Terlihat tim yang keluar lapangan menuju ke tempat pelatih berada diiringi tangisan beberapa anak yang merasa melakukan kesalahan. Apalagi setelah mendengar ungkapan kekecewaan tentang performa mereka dalam lomba kali dari pelatih menambah rasa bersalah dan tangisan mereka semakin kencang. Melihat kondisi tersebut pendamping dan paguyuban drumband memberi dukungan dan membesarkan hati anak-anak.  walaupun juga sedikit kecewa dari kita  sebagai pendamping kepada mereka, karena kita tahu anak-anak pada saat  latihan kurang serius sehingga kurang maksimal dalam penampilan, namun kita juga tidak bisa menyalahkan mereka sepenuhnya. Kita tetap berpikir positif, mungkin hal ini terjadi bukan satu-satunya karena kelalaian anak-anak tetapi juga ada faktor lain yang turut andil sebagai pemicunya seperti faktor kondisi tempat perlombaan yang terbuka dengan hembusan angin yang cukup kencang. 

    Pelatih yang merasa performa anak-anak kurang maksimal menyarankan untuk pulang saja tidak perlu menunggu pengumuman. Takutnya anak-anak nanti kecewa dengan hasil yang diperoleh. Daripada kecewa lebih baik pulang saja. Sebagian anak-anak ada yang mengikuti saran pelatih pulang terlebih dahulu sebagian yang lain tetap menunggu sampai lomba selesai, 

    Dalam penantian yang kita rasa cukup lama dikarenakan menunggu dengan perasaan campur aduk dalam ketidakpastian, rasa takut tidak menjadi juara dan sudah tidak kekompakan seperti biasanya dalam menunggu hasil pengumuman.   suasana di lokasi lomba sangat panas dan tempat istirahat yang nyaman juga terbatas. 

    Seluruh kegiatan lomba telah selesai. Detik-detik pengumuman hasil rekapan pemenang lomba tidak lama lagi akan diumumkan. Aku yang menunggu dengan wali murid saling menguatkan. Mereka bahkan mengatakan apapun yang diperoleh anak-anak nanti akan diterima walau bukan yang terbaik sekalipun. Mereka akan tetap bertahan sampai selesai. Belum pernah dalam kita mengikuti lomba sepasrah ini dan rasanya sakit melihat wajah-wajah lelah dan lesu baik anak-anak maupun wali murid. Kita yang bertahan menunggu tidak sebanyak biasanya. Banyak yang memilih pulang karena merasa tipis kemungkinan menjadi juara umum.  

    Hatiku berdebar-debar, perutku sudah mulai mulas. Kebiasaanku kalau nerves bawaannya mau ke kamar mandi saja. Karena sudah tidak tahan aku mencari kamar mandi di sekitar lokasi. Ternyata letaknya cukup jauh dari tempat pengumuman. Dengan terpaksa aku bergegas ke sana sambil harap-harap cemas. Dari sumber suara yang terdengar sayup-sayup mengumumkan hasil lomba. Aku mendengar nama GPB disebutkan langsung bergegas menuju kesana. Sesampai di lokasi pengumuman disambut dengan tangis haru anak-anak dan wali murid yang tidak menyangka mendapat juara  satu di beberapa kategori.  

    Setelah dibacakan semua kategori – kategori lomba dan pemenang-pemenangnya. Sampailah pada pengumuman terakhir yaitu pengumuman  juara umum tiap klasemen. Dengan perasaan campur aduk antara tegang, cemas dan berharap aku berusaha menguatkan anak-anak dan wali murid. Kita saling berpegangan tangan untuk mengurangi kegelisahan. Ketika GPB disebut sebagai juara umum satu klasemen konser utama non brass tingkat SD/MI, kita semua berteriak gembira sambil melompat-lompat. Tidak lagi memperdulikan orang-orang di sekitar  yang melihat kehebohan dan kegembiraan kita. Akupun tidak bisa lagi membendung air mataku untuk menetes dengan sesegukan aku peluk anak-anak dan wali murid yang juga menangis haru. 

    Dengan perasaan lega dan senang kita pulang dengan mengendarai dua minibus. Dalam kendaraan masih terus terdengar obrolan ketidakpercayaan atas pencapaian yang kita alami. Banyak masalah yang harus dihadapi yang menguras tenaga dan pikiran serta kesabaran. Aku benar-benar bersyukur ternyata tidak sia-sia perjuangan GPB mempertahankan gelar sang juara.

    Sesampainya di rumah air mataku tak terasa menetes lagi ketika mengingat momen – momen perlombaan kali ini. Aku sangat bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk mendampingi dan ikut andil dalam mempertahankan eksistensi GPB ini dengan tetap meraih hasil yang terbaik. Semoga semua perjuangan anak-anak GPB dan juga paguyuban wali murid GPB tidak dapat bermanfaat  bagi semua pihak.

     

     

    Kreator : KAMIN FIATIN

    Bagikan ke

    Comment Closed: MELAJU BERSAMA MERAIH MIMPI GPB (GITA PERMATA BAND) MENGIKUTI LOMBA PERINGATAN HARI SANTRI TAHUN 2023 DI KABUPATEN KEDIRI

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021