
A. Apa itu minat dan bakat ?
Kata minat dan bakat adalah dua kata yang seringkali dimaknai keliru oleh sebagian orang. Ada yang berpendapat dua kata ini memiliki pengertian yang sama. Ada pula yang menganggapnya berbeda. Padahal jika ditelisik lebih dalam, kata minat dan bakat sesungguhnya memiliki persamaan dan perbedaan.
Persamaannya adalah keduanya merupakan bagian dari diri yang saling melengkapi dan bisa mendorong proses kesuksesan seseorang. Sementara perbedaannya, minat lebih condong kepada ketertarikan atau keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu yang bisa berubah setiap waktu (Syah, 2008). Bergantung kepada stimulus yang diberikan. Sedangkan bakat adalah kemampuan bawaan yang sudah ada sejak lahir ( Semiawan 1987 ). Bersifat permanen dan tidak membutuhkan stimulus yang extra untuk mengoptimalkannya.
Dari pengertian ini, kita bisa menyimpulkan bahwa baik minat maupun bakat adalah dua sifat yang Allah karuniakan kepada hamba-Nya untuk bisa menjalani kehidupan dengan baik sebagaimana telah dituliskan dalam Al-Qur’an Surah Al-Isra’ ayat ke-84 di atas.
Hanya saja karena minat bersifat temporer dan bergantung pada pengalaman atau pengaruh lingkungan, maka pengembangannya lebih rumit dibanding bakat yang merupakan bawaan dari lahir.
Sebagai contoh, ada siswa yang tertarik belajar menggambar tetapi tidak berbakat di bidang seni lukis. Maka, siswa ini akan mengalami kesulitan untuk menjadi pelukis yang handal. Kecuali dengan usaha keras dan belajar dengan gigih, kesuksesan sebagai pelukis profesional bisa saja dia dapatkan. Itupun dengan catatan ada mentor hebat dan lingkungan sekitar yang mendukung.
Sebaliknya, boleh jadi ada siswa yang berbakat menulis tapi kurang mendapat motivasi, maka bakat tersebut tidak akan hilang tetapi menunggu momentum yang tepat. Dan, ketika momentum itu datang, bisa dipastikan prestasi anak akan melejit mengalahkan teman-temannya yang punya minat, tapi tidak berbakat.
Jika demikian halnya, memberi anak ruang untuk mengembangkan bakat dan minatnya haruslah menjadi fokus sekolah sedari awal. Agar dua potensi itu bisa berdampingan seiring dan sejalan. Hal ini dapat dilakukan sekolah dengan cara melakukan 5 M, yaitu:
Khusus untuk M yang pertama, mengidentifikasi minat dan bakat, guru pendamping sebaiknya mengetahui terlebih dahulu apa saja jenis-jenis minat dan bakat yang ada di diri setiap anak. Ini untuk memudahkan pekerjaan di tahap-tahap berikutnya. Nah, apa saja jenis minat dan bakat tersebut? Bisa kita lihat pada tabel di bawah ini.
| NO | JENIS MINAT DAN BAKAT | DESKRIPSI | PROFESI YANG COCOK |
| 1 | Akademik | Ketertarikan pada sains, matematika, bahasa, atau penelitian | Dosen, peneliti, guru, penulis, analis data |
| 2 | Seni | Minat pada bidang musik, tari, teater, dan seni rupa | Seniman, musisi, aktor, desainer grafis, arsitek |
| 3 | Olahraga | Menyukai aktivitas fisik, kompetisi dan kebugaran tubuh | Atlet, pelatih olahraga, instruktur kebugaran, fisioterapis |
| 4 | Sosial dan kepemimpinan | Senang berorganisasi, memimpin, dan berinteraksi dengan orang lain | Politisi, manajer, guru, aktivis, diplomat |
| 5 | Teknologi dan sains terapan | Tertarik pada komputer, robotika, eksperimen, dan inovasi teknologi | Programmer, insinyur, teknisi, data scientist, inventor |
| 6 | Kewirausahaan | Suka berbisnis, menjual produk, dan punya ide-ide kreatif | Pengusaha, marketing, manajer bisnis, konsultan bisnis |
Setelah mengenal 6 jenis minat dan bakat pada diri anak, maka tugas guru berikutnya adalah masuk ke M yang kedua, mengelompokkan mereka berdasarkan persamaan yang ada. Gunanya agar pada saat masuk fase ketiga, mempersiapkan kegiatan ekstrakurikuler, menjadi lebih mudah dan tepat sasaran. Sesuai dengan potensi yang ingin dikembangkan.
B. Pentingnya kegiatan ekstrakurikuler
Sebelum lebih jauh mengulas betapa pentingnya kegiatan ekstrakurikuler, perlu diketahui bahwa kegiatan ini bukanlah sekedar “tambahan aktivitas”. Melainkan ini merupakan strategi penting untuk mengoptimalkan potensi, membangun karakter, dan mempersiapkan anak menghadapi masa depan sesuai minat serta bakatnya. Setidaknya ada enam hal yang bisa dikemukakan untuk memperkuat argumentasi ini, yaitu :
Tidak semua bakat dan minat anak bisa teridentifikasi melalui pembelajaran di kelas. Ekstrakurikuler memberikan ruang tambahan agar anak dapat mencoba berbagai bidang (olahraga, seni, sains, kepemimpinan, dll.) sehingga bakat terpendam bisa terlihat dan berkembang.
Minat dan bakat tidak selalu terkait dengan pelajaran utama. Ekstrakurikuler memungkinkan anak mengasah keterampilan seperti kepemimpinan, kerjasama tim, komunikasi, kreativitas, dan problem solving yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan nyata.
Dengan berprestasi atau menunjukkan kemampuan dalam kegiatan ekstrakurikuler, anak akan merasa dihargai dan termotivasi. Hal ini membentuk rasa percaya diri dan keyakinan pada potensi yang dimilikinya.
Anak-anak memiliki energi dan rasa ingin tahu yang besar. Ekstrakurikuler menyalurkan energi tersebut ke hal yang positif, sehingga anak terhindar dari perilaku negatif atau kegiatan yang tidak bermanfaat.
Mengikuti kegiatan di luar jam pelajaran menuntut manajemen waktu, komitmen, dan kedisiplinan. Nilai ini penting untuk membentuk karakter anak sejak dini.
Ekstrakurikuler memberi pengalaman nyata yang kelak bisa menjadi modal anak memilih jalur pendidikan lanjut atau karier. Misalnya, anak yang menekuni jurnalistik di ekstrakurikuler bisa mengarahkan diri ke bidang komunikasi atau media.
Melihat manfaat ekstra kurikuler yang begitu besar, maka sudah sewajarnya jika aktivitas ini masuk ke dalam program strategis sekolah. Dan, penerapannya juga diharapkan cermat dan terukur. Jangan sampai ada kesalahan observasi. Semisal ada anak yang berbakat di bidang seni malah disodori kegiatan ekstra yang berhubungan dengan kebugaran atau penelitian. Atau sebaliknya, anak berbakat di bidang olahraga diberi kegiatan seni. Alih-alih mendongkrak potensi anak, malah ini akan menjadi blunder yang bisa membunuh bakat dan minat mereka.
Selain daripada itu kesalahan analisa juga bisa berdampak pada pemborosan anggaran. Sebab fasilitas yang disiapkan tidak cocok dengan pengembangan minat dan bakat anak.
Oleh karenanya, sebelum melangkah lebih jauh ada baiknya kita cermati terlebih dahulu apa saja jenis program yang baik untukdikembangkan oleh sekolah serta faslilitas pendukungnya.
C. Jenis program pengembangan minat dan bakat
Di dalam buku yang berjudul Panduan Bakat dan Minat, diterbitkan oleh Dirjen Pendidikan Vokasi, KemendikbudRistek, tahun 2023 disebutkan bahwa Bakat dan minat merupakan potensi peserta didik yang dapat digali melalui asesmen secara mandiri yang sederhana sehingga peserta didik dapat mengembangkan diri secara proaktif. Artinya sebelum menentukan jenis program yang sesuai, guru sebaiknya memberikan dua asesmen terlebih dahulu kepada anak, yaitu : Asesmen bakat dan asesmen minat.
Asesmen bakat dirancang bertujuan untuk mengukur kemampuan potensial siswa dalam suatu jenis aktivitas yang dispesialisasikan dan dalam rentang waktu tertentu. Sementara asesmen minat ditujukan untuk membantu individu mengetahui ketertarikannya pada suatu bidang tertentu.
Dari dua asesmen ini baik siswa maupun sekolah akan memperoleh gambaran detil tentang bakat apa yang dia miliki. Minat apa yang potensial untuk dikembangkan serta fasilitas seperti apa yang harus disiapkan. Dengan demikian individu yang bersangkutan bisa lebih fokus pada pemilihan kegiatan ekstra kurikuler maupun pemilihan karier di masa depan.
Sebagai contoh siswa A. Berdasarkan tes asesmen bakat, siswa tersebut diketahui menonjol di bidang Sosial dan Kepemimpinan. Maka bentuk program ekstra kurikuler yang tepat untuk dirinya adalah yang berhubungan dengan melatih kepemimpinan, seperti : OSIS, Pramuka, PMR, Rohis, `dan lain lain. Atau kegiatan yang terkait dengan sosial, seperti green school, lingkungan hidup dan bakti sosial.
Begitu pula dengan siswa yang menonjol di bidang Teknologi dan digital. Kegiatan yang harus diberikan tentulah yang berkaitan dengan digitalisasi dan teknologi kekinian. Diantaranya : Coding, multimedia ( videografi, fotografi, editing, desain karakter, dan lain lain. ).
Sementara untuk anak yang punya bakat dominan di bidang Akademik. Kegiatan yang disarankan adalah terlibat dalam klub sains, matematika, menulis kreatif , sejarah, seni budaya,dll.
Lantas bagaimana dengan potensi bakat dan minat lainnya ? Secara umum prinsip pendekatannya sama, harus memenuhi unsur-unsur sebagai berikut :
Dengan demikian baik anak, maupun sekolah dan orang tua akan memperoleh manfaat dari aktivitas ekstra kurikuler yang mereka pilih. Sejauh mana manfaatnya? Bisa dilihat pada tampilan berikut :
Tabel Manfaat Pengembangan Minat dan Bakat Anak
| Aspek | Manfaat untuk Anak | Manfaat untuk Sekolah | Manfaat untuk Orang Tua |
|---|---|---|---|
| Pengembangan Diri | Mengenali potensi dan keunikan diri | Mendorong inovasi kurikulum sesuai kebutuhan siswa | Mengetahui kekuatan dan kelemahan anak |
| Kepercayaan Diri | Percaya diri meningkat saat berhasil mengasah bakat | Suasana belajar lebih kondusif karena siswa lebih bersemangat | Orang tua lebih mudah mendukung anak sesuai minatnya |
| Keterampilan | Mengasah keterampilan khusus (seni, olahraga, akademik, dll.) | Prestasi siswa mengharumkan nama sekolah | Melihat anak berkembang dengan keterampilan yang bermanfaat |
| Kreativitas | Melatih berpikir kreatif dan inovatif | Sekolah mendapat karya, ide, atau inovasi baru dari siswa | Anak lebih mandiri dan kreatif dalam menyelesaikan masalah |
Sebagai kesimpulan apapun jenis program yang diberikan kepada anak hendaknya bisa memenuhi 3 kriteria berikut :
Kreator : Paridul,S.Pd ( Paridul Azwar, S.Pd )
Part 15: Warung Kopi Klotok Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]
Part 16 : Alun – Alun Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]
Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tidak lahir begitu saja. Di balik perumusan lima sila yang menjadi pondasi bangsa ini, ada pemikiran mendalam dari para tokoh pendiri bangsa, salah satunya adalah Soekarno. Pemikiran Soekarno dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah Indonesia. Lalu, apa saja pemikiran Soekarno tentang dasar negara […]
Rumusan dasar negara yang dikemukakan oleh Mr. Soepomo memiliki peran sangat penting dalam pembentukan dasar negara Indonesia. Dalam sidang BPUPKI, Mr. Soepomo menjelaskan gagasan ini dengan jelas, menekankan pentingnya persatuan dan keadilan sosial. Dengan demikian, fokusnya pada teori negara integralistik membantu menyatukan pemerintah dan rakyat dalam satu kesatuan. Lebih lanjut, gagasan ini tidak hanya membentuk […]
Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]
Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]
Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,, begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]
Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]
Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]
Comment Closed: Membangun potensi siswa Bab 5
Sorry, comment are closed for this post.