KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • basedonmyrealitylife
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Membangun potensi siswa Bab 5

    Membangun potensi siswa Bab 5

    BY 26 Okt 2025 Dilihat: 5 kali
    Membangun potensi siswa_alineaku

    BAB 5 : Pengembangan Minat dan Bakat

    “Katakanlah: setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya (syakilatihi).”

    (QS. Al-Isra: 84)

    A. Apa itu minat dan bakat ?

    Kata minat dan bakat adalah dua kata yang seringkali dimaknai keliru oleh sebagian orang. Ada yang berpendapat dua kata ini memiliki pengertian yang sama. Ada pula yang menganggapnya berbeda. Padahal jika ditelisik lebih dalam, kata minat dan bakat sesungguhnya  memiliki persamaan dan perbedaan. 

    Persamaannya adalah keduanya merupakan bagian dari diri yang saling melengkapi dan bisa mendorong proses kesuksesan seseorang. Sementara perbedaannya, minat lebih condong kepada ketertarikan atau keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu yang bisa berubah setiap waktu (Syah, 2008). Bergantung kepada stimulus yang diberikan. Sedangkan bakat adalah kemampuan bawaan yang sudah ada sejak lahir ( Semiawan 1987 ). Bersifat permanen dan tidak membutuhkan stimulus yang extra untuk mengoptimalkannya.

    Dari pengertian ini, kita bisa menyimpulkan bahwa baik minat maupun bakat adalah dua sifat yang Allah karuniakan kepada hamba-Nya untuk bisa menjalani kehidupan dengan baik sebagaimana telah  dituliskan dalam Al-Qur’an Surah Al-Isra’ ayat ke-84 di atas.

    Hanya saja karena minat bersifat temporer dan bergantung pada pengalaman atau pengaruh lingkungan, maka pengembangannya lebih rumit dibanding bakat yang merupakan  bawaan dari lahir. 

    Sebagai contoh, ada siswa yang tertarik belajar menggambar tetapi tidak berbakat di bidang seni lukis. Maka, siswa ini akan mengalami kesulitan untuk menjadi pelukis yang handal. Kecuali dengan usaha keras dan belajar dengan gigih, kesuksesan sebagai pelukis profesional bisa saja dia dapatkan. Itupun dengan catatan ada mentor hebat dan lingkungan sekitar yang mendukung.

     Sebaliknya, boleh jadi ada siswa yang berbakat menulis tapi  kurang mendapat motivasi, maka bakat tersebut tidak akan hilang  tetapi  menunggu  momentum yang tepat. Dan, ketika momentum itu datang, bisa dipastikan prestasi anak akan melejit mengalahkan teman-temannya yang punya minat, tapi tidak berbakat. 

    Jika demikian halnya, memberi anak ruang untuk mengembangkan bakat dan minatnya haruslah menjadi fokus sekolah sedari awal. Agar dua potensi itu bisa berdampingan seiring dan   sejalan. Hal ini dapat dilakukan  sekolah dengan cara melakukan 5 M, yaitu:  

    1.   Mengidentifikasi  minat dan bakat anak. 
    2.   Memetakan anak  dalam sebuah kelompok berdasar pada kesamaan minat dan bakat. 
    3.  Menyiapkan kegiatan pendukung yang bersifat ekstrakurikuler.
    4.  Melakukan pendampingan dengan cara mencatat, memotivasi dan mengevaluasi hasil kegiatan anak secara berkala.
    5. Memberi saran dan masukan untuk pengembangan yang lebih baik.

    Khusus untuk M yang pertama, mengidentifikasi minat dan bakat, guru pendamping   sebaiknya mengetahui terlebih dahulu apa saja jenis-jenis minat dan bakat yang ada di diri setiap  anak. Ini untuk memudahkan pekerjaan di tahap-tahap berikutnya. Nah, apa saja jenis minat dan bakat tersebut? Bisa kita lihat pada tabel di bawah ini.

     

    NO JENIS MINAT DAN BAKAT DESKRIPSI PROFESI YANG COCOK
    1 Akademik  Ketertarikan pada sains, matematika, bahasa, atau penelitian Dosen, peneliti, guru, penulis, analis data
    2 Seni Minat pada bidang musik, tari, teater, dan seni rupa Seniman, musisi, aktor, desainer grafis, arsitek
    3 Olahraga Menyukai aktivitas fisik, kompetisi dan kebugaran tubuh Atlet, pelatih olahraga, instruktur kebugaran, fisioterapis
    4 Sosial dan kepemimpinan Senang berorganisasi, memimpin, dan berinteraksi dengan orang lain Politisi, manajer, guru, aktivis, diplomat
    5 Teknologi dan sains terapan Tertarik pada komputer, robotika, eksperimen,  dan inovasi teknologi Programmer, insinyur, teknisi, data scientist, inventor
    6 Kewirausahaan Suka berbisnis, menjual produk, dan punya ide-ide kreatif Pengusaha, marketing,  manajer bisnis, konsultan bisnis

    Setelah mengenal 6 jenis minat dan bakat pada diri anak, maka tugas guru berikutnya adalah masuk ke M yang kedua, mengelompokkan mereka berdasarkan persamaan yang ada. Gunanya agar pada saat  masuk fase ketiga, mempersiapkan kegiatan ekstrakurikuler,   menjadi lebih mudah dan  tepat sasaran. Sesuai dengan potensi yang ingin dikembangkan.

    B. Pentingnya kegiatan ekstrakurikuler

          Sebelum lebih jauh mengulas betapa pentingnya kegiatan ekstrakurikuler, perlu diketahui bahwa kegiatan ini bukanlah sekedar “tambahan aktivitas”. Melainkan ini merupakan strategi penting untuk mengoptimalkan potensi, membangun karakter, dan mempersiapkan anak menghadapi masa depan sesuai minat serta bakatnya. Setidaknya ada enam hal yang bisa dikemukakan untuk memperkuat argumentasi ini, yaitu :  

     

    • Ekstrakurikuler  menjadi wadah untuk Menemukan Potensi Diri

    Tidak semua bakat dan minat anak bisa teridentifikasi melalui pembelajaran di kelas. Ekstrakurikuler memberikan ruang tambahan agar anak dapat mencoba berbagai bidang (olahraga, seni, sains, kepemimpinan, dll.) sehingga bakat terpendam bisa terlihat dan berkembang.

    • Ekstrakurikuler dapat melatih Keterampilan Non-Akademik

    Minat dan bakat tidak selalu terkait dengan pelajaran utama. Ekstrakurikuler memungkinkan anak mengasah keterampilan seperti kepemimpinan, kerjasama tim, komunikasi, kreativitas, dan problem solving yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan nyata.

    • Ekstrakurikuler sebagai pemicu dalam mengembangkan Rasa Percaya Diri

    Dengan berprestasi atau menunjukkan kemampuan dalam kegiatan ekstrakurikuler, anak akan merasa dihargai dan termotivasi. Hal ini membentuk rasa percaya diri dan keyakinan pada potensi yang dimilikinya.

    • Ekstrakurikuler sebagai sarana menyalurkan Energi Positif

    Anak-anak memiliki energi dan rasa ingin tahu yang besar. Ekstrakurikuler menyalurkan energi tersebut ke hal yang positif, sehingga anak terhindar dari perilaku negatif atau kegiatan yang tidak bermanfaat.

    • Ekstrakurikuler dapat Melatih Disiplin dan Tanggung Jawab

    Mengikuti kegiatan di luar jam pelajaran menuntut manajemen waktu, komitmen, dan kedisiplinan. Nilai ini penting untuk membentuk karakter anak sejak dini.

    • Ekstrakurikuler sebagai instrumen  Mempersiapkan Masa Depan

    Ekstrakurikuler memberi pengalaman nyata yang kelak bisa menjadi modal anak memilih jalur pendidikan lanjut atau karier. Misalnya, anak yang menekuni jurnalistik di ekstrakurikuler bisa mengarahkan diri ke bidang komunikasi atau media.

     

     Melihat manfaat ekstra kurikuler yang begitu besar, maka sudah sewajarnya jika aktivitas ini  masuk ke dalam program strategis sekolah. Dan, penerapannya juga diharapkan cermat dan terukur. Jangan sampai ada kesalahan observasi. Semisal ada anak yang berbakat di bidang seni malah disodori kegiatan ekstra yang berhubungan dengan kebugaran atau penelitian. Atau sebaliknya, anak berbakat di bidang olahraga diberi kegiatan seni. Alih-alih mendongkrak potensi anak, malah ini akan menjadi blunder yang bisa membunuh bakat dan minat mereka.  

    Selain daripada  itu kesalahan analisa juga bisa berdampak pada pemborosan anggaran.   Sebab fasilitas yang disiapkan tidak  cocok dengan pengembangan minat dan bakat anak.

    Oleh karenanya, sebelum  melangkah lebih jauh  ada baiknya kita cermati terlebih dahulu  apa saja jenis program yang baik untukdikembangkan oleh sekolah serta faslilitas pendukungnya.

    C. Jenis program pengembangan minat dan bakat   

    Di dalam buku yang berjudul Panduan Bakat dan Minat, diterbitkan oleh Dirjen Pendidikan  Vokasi, KemendikbudRistek, tahun 2023 disebutkan  bahwa Bakat dan minat merupakan potensi peserta didik yang dapat digali melalui asesmen secara mandiri yang sederhana sehingga peserta didik dapat mengembangkan diri secara proaktif. Artinya sebelum menentukan jenis program yang sesuai, guru sebaiknya memberikan dua asesmen terlebih dahulu  kepada anak, yaitu : Asesmen bakat dan asesmen minat. 

    Asesmen bakat dirancang bertujuan untuk mengukur kemampuan potensial  siswa dalam suatu jenis aktivitas yang dispesialisasikan dan dalam rentang waktu tertentu. Sementara asesmen minat ditujukan untuk membantu individu mengetahui ketertarikannya pada suatu bidang tertentu. 

    Dari dua asesmen ini baik siswa maupun sekolah  akan memperoleh gambaran detil tentang bakat apa yang dia miliki. Minat apa yang potensial untuk dikembangkan serta  fasilitas seperti apa yang harus disiapkan.  Dengan demikian  individu yang bersangkutan bisa lebih fokus pada pemilihan kegiatan ekstra kurikuler maupun  pemilihan karier di masa depan. 

    Sebagai contoh siswa A. Berdasarkan tes asesmen bakat, siswa tersebut diketahui menonjol di bidang  Sosial dan Kepemimpinan. Maka bentuk program ekstra kurikuler yang tepat untuk dirinya adalah yang berhubungan dengan melatih kepemimpinan, seperti : OSIS, Pramuka, PMR,  Rohis, `dan lain lain. Atau kegiatan yang terkait dengan sosial, seperti  green school, lingkungan hidup dan bakti sosial.

    Begitu pula dengan siswa yang menonjol di bidang  Teknologi dan digital. Kegiatan yang harus diberikan tentulah yang berkaitan dengan digitalisasi dan teknologi kekinian. Diantaranya : Coding, multimedia ( videografi, fotografi, editing, desain karakter, dan lain lain. ).

    Sementara untuk anak yang punya bakat dominan di bidang Akademik.  Kegiatan yang disarankan  adalah terlibat dalam klub sains,  matematika, menulis kreatif , sejarah, seni budaya,dll.

    Lantas bagaimana dengan  potensi bakat dan minat lainnya ? Secara umum prinsip pendekatannya sama, harus  memenuhi unsur-unsur sebagai berikut   :

    1.  Kegiatan  dan fasilitas  linier dengan bakat dan minatnya
    2. Terbukanya  kesempatan kepada anak untuk terlibat dalam berbagai program yang dia sukai sebelum memutuskan mana yang paling cocok
    3. Sekolah berfungsi sebagai support system bagi anak secara berkelanjutan
    4. Sekolah mendorong anak untuk saling berbagi pengalaman terkait kegiatan yang dia lakukan.

    Dengan demikian  baik anak, maupun sekolah dan orang tua akan memperoleh manfaat dari  aktivitas ekstra kurikuler yang mereka pilih.   Sejauh mana manfaatnya?  Bisa dilihat pada tampilan berikut :

     

    Tabel Manfaat Pengembangan Minat dan Bakat Anak

    Aspek Manfaat untuk Anak Manfaat untuk Sekolah Manfaat untuk Orang Tua
    Pengembangan Diri Mengenali potensi dan keunikan diri Mendorong inovasi kurikulum sesuai kebutuhan siswa Mengetahui kekuatan dan kelemahan anak
    Kepercayaan Diri Percaya diri meningkat saat berhasil mengasah bakat Suasana belajar lebih kondusif karena siswa lebih bersemangat Orang tua lebih mudah mendukung anak sesuai minatnya
    Keterampilan Mengasah keterampilan khusus (seni, olahraga, akademik, dll.) Prestasi siswa mengharumkan nama sekolah Melihat anak berkembang dengan keterampilan yang bermanfaat
    Kreativitas Melatih berpikir kreatif dan inovatif Sekolah mendapat karya, ide, atau inovasi baru dari siswa Anak lebih mandiri dan kreatif dalam menyelesaikan masalah

     

    Sebagai kesimpulan  apapun jenis program yang diberikan kepada anak hendaknya bisa  memenuhi 3 kriteria berikut  :

    1. Sesuai dengan apa yang mereka sukai ( minat )
    2. Menyentuh kemampuan alami mereka ( bakat )
    3. Dapat membuka jalur pengembangan diri bahkan karir di masa depan.

     

     

    Kreator : Paridul,S.Pd ( Paridul Azwar, S.Pd )

    Bagikan ke

    Comment Closed: Membangun potensi siswa Bab 5

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tidak lahir begitu saja. Di balik perumusan lima sila yang menjadi pondasi bangsa ini, ada pemikiran mendalam dari para tokoh pendiri bangsa, salah satunya adalah Soekarno. Pemikiran Soekarno dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah Indonesia. Lalu, apa saja pemikiran Soekarno tentang dasar negara […]

      Des 02, 2024
    • Rumusan dasar negara yang dikemukakan oleh Mr. Soepomo memiliki peran sangat penting dalam pembentukan dasar negara Indonesia. Dalam sidang BPUPKI, Mr. Soepomo menjelaskan gagasan ini dengan jelas, menekankan pentingnya persatuan dan keadilan sosial. Dengan demikian, fokusnya pada teori negara integralistik membantu menyatukan pemerintah dan rakyat dalam satu kesatuan. Lebih lanjut, gagasan ini tidak hanya membentuk […]

      Okt 21, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021