Pada suatu pagi yang cerah, Anastasia duduk termenung di sudut kelas sambil menatap teman-temannya yang bercengkerama. Walaupun wajahnya ceria, dalam hatinya ia merasa ada yang mengganjal. Sebagai salah seorang siswi yang rajin berdoa dan aktif dalam kegiatan rohani sekolah, Anastasia sering merasa kesepian. “Apakah aku satu-satunya yang memikirkan hal-hal spiritual di sini?” pikirnya. Namun, di tengah keraguan itu, sebuah insiden kecil di sekolah hari itu mengubah pandangannya.
Pada hari itu, ada tugas kelompok untuk mengumpulkan donasi untuk membantu mereka yang membutuhkan di sekitar sekolah. Anastasia dan teman-temannya rencananya akan mengumpulkan sumbangan. Saat mendiskusikan rencana, salah satu teman Anastasia, Joshua, yang biasanya tidak begitu peduli dengan hal-hal semacam ini, tiba-tiba mengusulkan ide brilian. “Bagaimana kalau kita tidak hanya memberikan sumbangan, tapi juga berdoa bersama mereka?” kata Joshua. Anastasia terkejut mendengar usul itu. Dia tersenyum dan menyadari bahwa benih kebaikan yang ditanamnya selama ini rupanya mulai tumbuh di hati teman-temannya.
Kisah ini mengingatkan kita pada Injil Lukas 9:7-9, dimana Herodes mendengar kabar tentang Yesus dan merasa cemas, bertanya-tanya siapakah sesungguhnya Yesus itu. Demikian juga dengan kita, dunia seringkali bertanya siapakah kita sebenarnya. Apakah kita hanya siswa biasa, ataukah kita adalah murid Kristus yang bercahaya dengan kasih dan perbuatan baik? Anastasia belajar bahwa kesaksian terbesar bukanlah perkataan, melainkan perbuatan yang mencerminkan cinta Allah.
Dalam sebuah wawancara, Merry Riana pernah berkata, “Hidup ini bukan hanya tentang berapa banyak yang kita dapatkan, tetapi tentang berapa banyak yang dapat kita berikan kepada orang lain.” Ungkapan ini menjadi inspirasi bagi Anastasia untuk terus menjadi saksi kebaikan Allah di sekolah. Ia menyadari bahwa dengan berbagi kasih dan perhatian, dia dapat memotivasi teman-temannya untuk juga mengenal Allah lebih dekat.
Kisah Anastasia mengajarkan kita semua bahwa meskipun kita merasa kecil atau tidak diperhatikan, Allah senantiasa melihat setiap upaya kita. Jadilah terang bagi dunia di sekitarmu. Dengan demikian, kamu akan menjadi saksi nyata kasih Allah di tengah kehidupan sehari-hari.
“Saat kita merasa kecil dan tidak diperhatikan, ingatlah bahwa setiap tindakan kebaikan yang kita lakukan selalu dilihat dan dihargai oleh Tuhan.”
Refleksi
Seorang pemenang selalu melakukan refleksi diri untuk segera mendapatkan pembelajaran yang maksimal. Luangkan waktu dan tuliskan apa yang kamu pelajari.
- Pembelajaran terbesar saya hari ini adalah…
- Formula yang paling berkesan untuk saya adalah…
- Hari ini saya sangat bersyukur karena…
Kreator : Silvianus
Comment Closed: Memberi Kesaksian
Sorry, comment are closed for this post.