Penulis : Titin Sutinah (Member KMO Alineaku)
Dengan mengantongi ijazah strata satu, dua, dan tiga apakah sudah cukup kita bisa dikatakan menjadi guru atau pendidik yang diidam-idamkan oleh para siswa ketika proses pembelajaran berlangsung? Ternyata tidak serta merta dengan mengandalkan gelar kita terus berlepas diri dari belajar dan meng-upgrade berbagai kompetensi dan wawasan di dunia pendidikan. Sejatinya menjadi guru atau pendidik kita dituntut untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Kini bagi seorang guru atau pendidik proses refleksi pembelajaran sudah tidak asing lagi. Refleksi dalam proses pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar berupa penilaian secara lisan maupun tulisan yang dilakukan oleh guru kepada siswa maupun sebaliknya yang dilakukan oleh siswa kepada guru. Dalam refleksi pembelajaran menjadi hal yang penting karena ada umpan balik yang akan mengulasan dari kedua belah pihak antara guru dan siswa. Proses ini untuk mengekspresikan konstruktif, eksploratif, harapan, pesan, dan kritik terhadap proses pembelajaran yang berlangsung selama di kelas.
Guru setelah selesai mengajarkan materi sebelum menutup pembelajaran perlu melakukan refleksi pembelajaran. Sebagai guru perlu memberikan pemahaman dan membimbing para siswa untuk melakukan refleksi pembelajaran terhadap materi yang sudah disampaikan. Dengan refleksi pembelajaran yang rutin para siswa akan terbiasa dengan lebih cepat dan mudah memanfaatkan, memahami, dan memaknai setiap materi yang telah diajarkan.
Bagi guru dengan proses refleksi pembelajaran dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan mendapat informasi positif. Selain itu untuk mengetahui sejauh mana hasil capaian pembelajaran yang telah dilakukan. Sedangkan bagi siswa, mereka akan ada rasa kepuasan selama kegiatan belajar mengajar.
Tujuan dari refleksi pembelajaran antara lain mengevaluasi dan mengidentifikasi kemampuan penguasaan kelas dan penyampaian materi yang sudah dilakukan oleh guru. Untuk mengetahui kebutuhan siswa supaya guru bisa memperbaiki rancangan pembelajaran supaya lebih efektif dan kreatif. Selain itu untuk mengevaluasi penerapan metode pembelajaran terhadap tingkat keberhasilan guru yang telah dilakukan.
Ada beberapa manfaat dengan melakukan refleksi pembelajaran bagi guru, yaitu:
(1) Untuk meninjau kembali pada suatu kelompok atau kelas
(2) Melihat kondisi dan situasi di dalam kelas,
(3) Menemukan dan mengulas masalah apa yang sudah terjadi pada siswa.
(4) Guru dapat memetakan daya tangkap dan karakter siswa yang selanjutnya akan
memudahkan dalam pembagian kelompok belajar dan pembagian materinya.
(5) Potensi dari setiap siswa dapat lebih maksimal.
Sedangkan beberapa manfaat refleksi pembelajaran bagi siswa, yaitu:
- Siswa dapat menyalurkan ekspresi yang positif terhadap gurunya.
- Siswa dapat menilai baik dan buruknya pembelajaran yang sudah berlangsung.
- Siswa dapat menuliskan kesulitan dan memberikan saran metode yang siswa minati.
Pelaksanaan refleksi pembelajaran dapat dilakukan dalam materi, media, metode pembelajaran dan peran dari guru untuk menumbuhkan motivasi siswa di dalam kelas. Dengan melihat berbagai kekurangan maka guru akan melakukan perbaikan dan peningkatan untuk pertemuan atau kelas selanjutnya. Guru akan bisa memahami kebutuhan belajar dan membantu siswanya yang berbeda-beda dengan lebih efektif dan tepat. Di sekolah dengan refleksi pembelajaran maka mutu pembelajaran akan meningkat.
Mengingat banyak manfaat yang diperoleh dari refleksi pembelajaran bagi siswa, guru, dan sekolah, maka sebagai guru mari kita bisa menerapkan kegiatan refleksi pembelajaran di kelas secara rutin.
“Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”
Comment Closed: Membiasaan Kegiatan Refleksi Dalam Proses Pembelajaran
Sorry, comment are closed for this post.