KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Membuka Buku Cakrawala Dunia

    Membuka Buku Cakrawala Dunia

    BY 26 Jan 2025 Dilihat: 98 kali
    Membuka Buku Cakrawala Dunia_alineaku

    Perkembangan zaman membuka wawasan manusia untuk dapat bersahabat dengan segala situasi dan kondisi yang ada. Zaman ayah bunda lahir sangat berbeda dengan saat anak ayah bunda terlahir. Dua puluhan tahun sebelumnya tentu sudah melampaui dua dekade sepuluh tahun. Dan dua dekade perubahan, apalagi tiga puluh tahun dan seterusnya.

    Ketika membuka catatan dua-tiga puluhan tahun sebelumnya banyak hal telah terjadi. Termasuk kisah kali pertama mengantarkan anak ke bangku sekolah Taman Kanak-Kanak. Sebagai orang tua yang sibuk bekerja maka pengalaman pertama mengantar anak ke sekolah menjadikan momentum bersejarah.

    Anak yang semula hanya tinggal di rumah bersama kakek neneknya serta sekali waktu bermain dengan teman sebaya sebelah rumah dan depan rumah. Lingkungan keluarga yang kali pertama membentuknya menjadikan pondasi untuk bersosialisasi dengan teman sekolah. Sewajarnya jika kali pertama bersekolah, bertemu banyak teman baru, guru baru, bahkan orang tua baru yang mengantar putra-putri mereka. Boleh jadi agak kaget, ada hal baru yang sangat lain dari biasanya.

    Sebagai orang tua ternyata perlu siasat dan strategi untuk mengawalnya. Hari pertama, kedua, ketiga atau hampir seminggu harus menunggu sampai kegiatan belajar dimulai serta menjemput sebelum kegiatan sekolah selesai. Orang tua tampak hadir dan ada dalam pandangan mata si anak.

    Strategi kedua adalah memberi stimulan pertanyaan secara langsung, apa yang dialami, apa yang dirasakan, apa yang dipelajari bersama teman-teman, bagaimana para gurunya, bagaimana tempat bermainnya, dan lain sebagainya yang mengorek pengalaman bersekolah.

    Strategi ketiga berilah buku apa pun yang dimiliki di rumah, bahkan meluangkan kesempatan ke toko buku bersama Ananda untuk memilih buku yang disukainya. Orang tua menyempatkan waktu membuka buku bersama. Biarkan anak memberi komentar apapun tentang buku yang dibukanya. Dan akan lebih bijaksana, orang tua memberi penguatan atas komentar anak.

    Pembiasaan sederhana yang mungkin tidak harus setiap hari tapi sekali waktu atau bahkan dirutinkan sebulan sekali sudah sangat membantu menambah wawasan anak. Jangan sampai terlena dengan gadget atau gawai yang sekarang kian marak menjadi alternatif penghibur anak agar tidak ‘rewel’. Para orang tua yang memiliki anak bawah lima tahun perlu waspada akan hal ini.

    Membuka buku cakrawala dunia perlu disemarakkan saat ini. Hal ini perlu dimulai oleh para orang tua. Wahai, para orang tua yang masih muda, yang masih punya balita. Penuhi rumah dengan buku-buku yang ramah. Meskipun ada buku digital yang bisa dibuka melalui gawai, namun buku manual yang menarik minat baca anak masih sangat layak bahkan sangat perlu dihadirkan dalam kehidupan generasi penerus.

    Investasi dunia akhirat dapat dimulai dengan menyediakan buku yang dapat membuka mata kepala, mata hati, mata batin anak-anak. Kekayaan batin dapat diperluas dengan membaca. Sang Uswatun Hasanah Rasulullah juga diajari Tuhan dengan firman pertama “Bacalah” atau “Iqro’.

    Tanpa dipaksa asalkan terbiasa dengan penanaman awal yang baik dilanjutkan dengan keteladanan orang-orang terdekat akan menjadi inspirasi hebat. Generasi mendatang yang kuat dan hebat itu perlu bekal dari keluarga dekat. Marilah kita siapkan anak-anak yang mampu mengembangkan minat dan rasa ingin tahu. Anak yang memiliki pemikiran kritis dan analitis. Anak yang dapat membangun diri dalam memahami dunia ini hingga bisa mempunyai visi dan tujuan hidup.

    Akhirnya akan kembali pada konsep awal membuka buku cakrawala dunia. Dunia yang penuh pesona akan dalam genggaman anak-anak yang mulia. Manusia yang terlahir fitrah akan selalu mengedepankan hati nurani yang benar bila dalam pijakan keyakinan yang benar.

    Para orang tua yang bijaksana menjadi cermin dan bayangan generasi selanjutnya. Pasti ada miniatur yang terduplikasi dari orang tua. Betapa hampir identik yang akan terjadi. Harapan baru lebih baik dari era sebelumnya adalah sebuah keniscayaan. Teknologi baru juga kian merajalela. Tapi, tetap yakin membuka buku cakrawala dunia harus tetap menggema di mana pun jua.

     

    Kreator : Dwi astuti

    Bagikan ke

    Comment Closed: Membuka Buku Cakrawala Dunia

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021