Perkembangan zaman membuka wawasan manusia untuk dapat bersahabat dengan segala situasi dan kondisi yang ada. Zaman ayah bunda lahir sangat berbeda dengan saat anak ayah bunda terlahir. Dua puluhan tahun sebelumnya tentu sudah melampaui dua dekade sepuluh tahun. Dan dua dekade perubahan, apalagi tiga puluh tahun dan seterusnya.
Ketika membuka catatan dua-tiga puluhan tahun sebelumnya banyak hal telah terjadi. Termasuk kisah kali pertama mengantarkan anak ke bangku sekolah Taman Kanak-Kanak. Sebagai orang tua yang sibuk bekerja maka pengalaman pertama mengantar anak ke sekolah menjadikan momentum bersejarah.
Anak yang semula hanya tinggal di rumah bersama kakek neneknya serta sekali waktu bermain dengan teman sebaya sebelah rumah dan depan rumah. Lingkungan keluarga yang kali pertama membentuknya menjadikan pondasi untuk bersosialisasi dengan teman sekolah. Sewajarnya jika kali pertama bersekolah, bertemu banyak teman baru, guru baru, bahkan orang tua baru yang mengantar putra-putri mereka. Boleh jadi agak kaget, ada hal baru yang sangat lain dari biasanya.
Sebagai orang tua ternyata perlu siasat dan strategi untuk mengawalnya. Hari pertama, kedua, ketiga atau hampir seminggu harus menunggu sampai kegiatan belajar dimulai serta menjemput sebelum kegiatan sekolah selesai. Orang tua tampak hadir dan ada dalam pandangan mata si anak.
Strategi kedua adalah memberi stimulan pertanyaan secara langsung, apa yang dialami, apa yang dirasakan, apa yang dipelajari bersama teman-teman, bagaimana para gurunya, bagaimana tempat bermainnya, dan lain sebagainya yang mengorek pengalaman bersekolah.
Strategi ketiga berilah buku apa pun yang dimiliki di rumah, bahkan meluangkan kesempatan ke toko buku bersama Ananda untuk memilih buku yang disukainya. Orang tua menyempatkan waktu membuka buku bersama. Biarkan anak memberi komentar apapun tentang buku yang dibukanya. Dan akan lebih bijaksana, orang tua memberi penguatan atas komentar anak.
Pembiasaan sederhana yang mungkin tidak harus setiap hari tapi sekali waktu atau bahkan dirutinkan sebulan sekali sudah sangat membantu menambah wawasan anak. Jangan sampai terlena dengan gadget atau gawai yang sekarang kian marak menjadi alternatif penghibur anak agar tidak ‘rewel’. Para orang tua yang memiliki anak bawah lima tahun perlu waspada akan hal ini.
Membuka buku cakrawala dunia perlu disemarakkan saat ini. Hal ini perlu dimulai oleh para orang tua. Wahai, para orang tua yang masih muda, yang masih punya balita. Penuhi rumah dengan buku-buku yang ramah. Meskipun ada buku digital yang bisa dibuka melalui gawai, namun buku manual yang menarik minat baca anak masih sangat layak bahkan sangat perlu dihadirkan dalam kehidupan generasi penerus.
Investasi dunia akhirat dapat dimulai dengan menyediakan buku yang dapat membuka mata kepala, mata hati, mata batin anak-anak. Kekayaan batin dapat diperluas dengan membaca. Sang Uswatun Hasanah Rasulullah juga diajari Tuhan dengan firman pertama “Bacalah” atau “Iqro’.
Tanpa dipaksa asalkan terbiasa dengan penanaman awal yang baik dilanjutkan dengan keteladanan orang-orang terdekat akan menjadi inspirasi hebat. Generasi mendatang yang kuat dan hebat itu perlu bekal dari keluarga dekat. Marilah kita siapkan anak-anak yang mampu mengembangkan minat dan rasa ingin tahu. Anak yang memiliki pemikiran kritis dan analitis. Anak yang dapat membangun diri dalam memahami dunia ini hingga bisa mempunyai visi dan tujuan hidup.
Akhirnya akan kembali pada konsep awal membuka buku cakrawala dunia. Dunia yang penuh pesona akan dalam genggaman anak-anak yang mulia. Manusia yang terlahir fitrah akan selalu mengedepankan hati nurani yang benar bila dalam pijakan keyakinan yang benar.
Para orang tua yang bijaksana menjadi cermin dan bayangan generasi selanjutnya. Pasti ada miniatur yang terduplikasi dari orang tua. Betapa hampir identik yang akan terjadi. Harapan baru lebih baik dari era sebelumnya adalah sebuah keniscayaan. Teknologi baru juga kian merajalela. Tapi, tetap yakin membuka buku cakrawala dunia harus tetap menggema di mana pun jua.
Kreator : Dwi astuti
Comment Closed: Membuka Buku Cakrawala Dunia
Sorry, comment are closed for this post.