Seandainya ujian kehidupan bisa diibaratkan anak tangga yang terus dilalui sepanjang hari untuk mengantarkan langkah pasti pada lantai yang lebih tinggi, maka anak tangga yang telah dilalui adalah level dari tingkatan ujian. Semua dilalui satu persatu, menghantarkan pada lantai juga ruangan yang dituju.
Dengan menikmati anak tangganya satu persatu dari sebuah ujian disertai rasa syukur dan ikhlas dalam menapakinya. Maka, ketika menaiki anak tangga selanjutnya, tambahlah rasa syukurnya.
Seandainya dalam masa menaiki anak tangga satu per satu, seakan terasa lambat dan melihat orang lain mampu menapak pada dua atau tiga anak tangga sekalipun, sejatinya tidak akan hadir rasa tertinggal, jika rasa syukur kembali ditambah dan ditambah. Karena setiap tapakan anak tangga adalah rencana dari-Nya.
Tambahlah rasa syukur itu, kendatipun syukur tidak selalu menghadirkan hidup yang sempurna, ataupun perjalanan yang mudah. Namun rasa syukur dapat menghadirkan cahaya di tengah gelap, syukur menjadi pilihan dan sikap untuk bisa menghargai hidup, dan mengambil hikmah di dalamnya.
Mungkin orang lain tidak peduli dengan seberapa berat perjuanganmu, namun syukur mampu menampakkan binar ketenanganmu, yang terkadang hal tersebut tidak selalu bisa dijelaskan dengan logika manusia.
Ketika memilih bersyukur menjadi kebiasaan dalam menghadapi segala perjalanan hidup, baik itu hal yang manis maupun pahit. Maka setiap luka yang hadir pun mampu dipandang suatu rencana yang indah dari Sang Kholiq.
Mari terus tambah rasa syukur itu, bukan untuk terlihat tenang, indah, memgundang pujian di mata manusia. Namun sebagai pilihan hidup yang ridho akan qodho’ qodar Allah. Agar hati selalu damai dan tenang di hadapan Allah.
Kreator : Diyah Laili
Comment Closed: Menambah Rasa Syukur
Sorry, comment are closed for this post.