KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Menanggapi Ujian Kritik

    Menanggapi Ujian Kritik

    BY 30 Okt 2024 Dilihat: 133 kali
    Menanggapi Ujian Kritik_alineaku

    Suatu pagi di sebuah sekolah, Dinda, sang siswi berprestasi kelas 10, menampakkan raut gelisah. Ia baru selesai mengikuti ulangan harian dan merasa telah menunjukkan kinerja terbaik. Akan tetapi, ketika hasil ujian dibagikan, salah seorang teman sekelasnya berkomentar tajam atas jawaban esainya yang dianggap kurang tepat. “Mengapa kamu selalu salah di bagian esai, Dinda? Sepertinya kamu tak pernah belajar dengan benar,” sindir teman sebangkunya. Kritik pedas itu menohok hati Dinda. Meski terasa menyakitkan, ia berusaha menahan emosi dan tak membalas, meski dalam hati bergelut dengan rasa malu dan kecewa.

    Kejadian itu membuat Dinda memikirkannya sepanjang hari. Mengapa kritikan sering sulit diterima? Mengapa manusia senang menjatuhkan satu sama lain? Di tengah kegelisahan tersebut, Dinda teringat pada pelajaran agama di mana guru mereka mengajarkan tentang keberanian menghadapi kritik dengan hati yang lapang. Diingatkan akan Yesus yang pernah menerima kritik ketika seorang wanita dikenal sebagai pendosa mendekat dan menyeka kakinya dengan minyak wangi (Lukas 7:36-50). Dalam peristiwa itu, banyak yang mengkritik tindakan wanita tersebut, namun Yesus menunjukkan kasih dan pengampunan, bukan hukuman.

    Dinda memahami bahwa kritik tak selalu berarti penghancuran. Ada pelajaran yang dapat diambil dari setiap kritik jika ia berani memandangnya dengan hati yang jernih. “Kritik adalah bagian dari kehidupan. Seperti kata Rocky Gerung, ‘Kritik adalah oksigen bagi demokrasi, tanpa kritik, kita seperti hidup dalam ruang hampa,'” ingat Dinda. Ia mulai menyadari bahwa kritik, meski terasa pahit, dapat menjadi jalan untuk memperbaiki diri, asalkan diterima dengan sikap positif.

    Di hari berikutnya, Dinda bertemu dengan teman sebangku yang telah mengkritiknya. Alih-alih merasa marah atau menyimpan dendam, Dinda memilih untuk bersikap tenang. Ia menghampiri temannya dan berkata, “Terima kasih atas kritikanmu. Saya akan memperbaiki cara belajar saya, dan semoga saya dapat lebih baik di ujian selanjutnya.” Dengan sikap tersebut, Dinda merasa lega, dan temannya tampak terkejut, tak menyangka Dinda akan merespons dengan bijak.

    Dari pengalaman tersebut, Dinda mengajarkan kita bahwa keberanian sejati bukanlah membalas kritik dengan kata-kata kasar, melainkan menerima kritik dengan hati yang lapang, lalu berusaha menjadi lebih baik. Seperti dalam cerita Injil, Yesus tak menghakimi, tetapi mengasihi dan mengampuni. Semoga kita semua dapat mencontoh keberanian Dinda dan belajar dari kritik dengan sikap rendah hati dan iman yang kuat.

    “Kritik, meski pahit, bisa menjadi jalan bagi kita untuk tumbuh dan memperbaiki diri, asalkan diterima dengan sikap yang positif.”

    Refleksi

    Seorang pemenang selalu melakukan refleksi diri untuk segera mendapatkan pembelajaran yang maksimal. Luangkan waktu dan tuliskan apa yang kamu pelajari.

    1. Pembelajaran terbesar saya hari ini adalah…
    2. Formula yang paling berkesan untuk saya adalah…
    3. Hari ini saya sangat bersyukur karena…

     

     

    Kreator : Silvianus

    Bagikan ke

    Comment Closed: Menanggapi Ujian Kritik

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021