Oleh Nurjati,S.Ag.,M.Pd.I*
Teror bom bunuh diri terjadi lagi, minggu, 28 Maret 2021 pukul 10.20 WITA, didepan Gereja Katedral Makasar, merupakan aksi yang betul-betul jauh dari nalar kemanusiaan. Nalar manusia sehat adalah hidup selama-lamanya dan hidup dengan tenang dan damai tanpa ada gangguan dari mana saja.
Aksi yang dilandasi dengan pemikiran “jihad” ini tentunya justru akan merugikan diri sendiri maupun orang lain, yang nota bene diakibatkan oleh kurangnya pemahaman tentang Habbluminalloh wa Hablumminas dan landasan iman yang diterimanya dari jalan dakwah yang tidak mengedepankan Islam Rahmatan lil alamin, yaitu umat Islam yang seharusnya menjadi rahmat bagi umat Islam sendiri maupun seluruh alam yang juga harus disadari ada umat agama lain yang ada disekitarnya. Banyaknya umat beragama didunia ini merupakan sunatulloh yang harus diterima dengan akal sehat dijalani dengan rasa kemanusian.
Aksi itu sendiri sedikit banyak dapat dipicu dari berbagai macam propaganda yang disampaikan oleh para da`i atau pendakwah yang notabenenya ketika menyampaikan dakwaknya selalu mempengaruhi masyarakat untuk saling menyalahkan, dengan bahasa propaganda yang memecah belah umat dan merasa bahwa kelompoknya adalah yang paling benar dan akan masuk surga.
Sehingga merupakan keharusan kepada siapa saja segera dibumikan lagi kesadaran bahwa manusia adalah Kholifatulloh fil Ardi , yang bertugas sebagai wakil Tuhan dalam mengelola bumi, yang tentunya disadari pula bahwa Tuhan menciptakan manusia berbagai macam suku, ras , agama, golongan bukan untuk saling menyerang, saling mengganggu, saling menyakiti, tetapi untuk saling mengenal dan saling membantu, li ta`arafu.
Dakwah adalah ajakan untuk berbuat baik, ajakan untuk selalu melaksanakan perintah Tuhan yaitu menjadi wakil-Nya dibumi. Dakwah adalah suatu proses penyampaian, ajakan atau seruan kepada orang lain atau kepada masyarakat agar mau memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama secara sadar, sehingga membangkitkan dan mengembalikan potensi fitri orang itu, dan dapat hidup bahagia di dunia dan akhirat,humanis.
Ditinjau dari bentuknya dakwah terbagi menjadi 3 hal yaitu : dakwah billisan, dakwah bil mal dan dakwah bil hal. Dakwah billisan adalah ajakan, himbauan yang dilakukan dengan lisan melalui pidato, khotbah,ceramah dan lain-lain secara tatap muka.Dakwah bil mal adalah dakwah yang dilakukan dengan harta dan bendanya yang diberikan utnuk menyantuni fakir miskin dan kegiatan lain yang berfungsi utnuk menyambung dan melangsungkan kehidupan orang lain.
Dakwah bilhal adalah adalah dakwah yang dilakukan dengan perbuatan nyata yang meliputi keteladanan. Sehingga seorang pendakwah harus memberi contoh dalam kehidupan nyata bagaimana bersikap dengan orang lain baik tutur kata maupun perbuatannya, memberi keteladanan dalam bersikap kepada manusia lain sebagai manusia yang sama-sama diciptakan utnuk hidup berdampingan dimuka bumi ini apapun agamanya. Dalam dakwah bil hal Husein Assegaf (1991: 53) berpendapat bahwa dakwah bil hal adalah seluruh kegiatan dakwah dalam bentuk perbuatan nyata untuk meningkatkan kesejahteraan umat dalam rangka memecah persoalan suatu lingkungan masyarakat. Dalam kegiatan dakwah bil hal tidak terlepas dari lima prinsip yang utama, kelima prinsip tersebut adalah:
a) Dakwah bil hal harus mampu menghubungkan ajaran Islam dengan kondisi sosial budaya atau masyarakat tertentu.
b) Dakwah bil hal bersifat pemecahan masalah yang dihadapi umat dalam suatu wilayah tertentu.
c) Dakwah bil hal harus mampu mendorong dan menggerakkan kemampuan masyarakat dalam memecahkan masalah dalam masyarakat misalnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lain sebagainya.
d) Dakwah bil hal harus mampu membangkitkan swadaya masyarakat, agar mereka dapat membangun dirinya, sekaligus dapat memberikan manfaat masyarakat sekitarnya.
e) Dakwah bil hal mampu mendorong semangat kerja keras dan kebersamaan dalam rangka meningkatkan hubungan kerja sama yang harmonis dan produktif terutama untuk saling memenuhi kebutuhannya.
Dari situ dapat dipahami bahwa dakwah adalah ajakan atau seruan untuk melaksanakan perintah Tuhan, sebagai perilaku syariat dalam setiap agama yang dianutnya, Hablumminalloh, dan seruan untuk selalu membawa kebaikan dan menjadi rahmat bagi alam sekitar atau menjadi penyejuk bagi manusia lain tanpa dibatasi oleh agama, ras dan golongan, Hablumminnas.
Para Juru dakwah marilah kita mengambil pelajaran yang berharga dengan adanya kejadian-kejadian tersebut , dalam melakukan dakwah dengan prinsip-prinsip diatas, sehingga kehidupan masyarakat menjadi lebih baik dan dapat memberikan rasa aman antara satu golongan dengan golonagn yang lain.
)* Guru PAI SMK Negeri Bansari dan Ketua LAKPESDAM PCNU TEMANGGUNG
Comment Closed: MENAPAK JALAN DAKWAH YANG HUMANIS
Sorry, comment are closed for this post.