KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Menara Masjid

    Menara Masjid

    BY 09 Jan 2023 Dilihat: 277 kali

    Penulis : Yasir Hadibroto (Member KMO Alineaku)

    “Assalamualaikum warohmatullah…” ucap  Imam masjid sambil menolehkan kepalanya ke kanan, lalu dengan ucapan yang sama dia menolehkan pula kepalanya ke kiri dan  diikuti oleh seluruh jamaah dibelakangnya, menandakan sholat magrib berjamaah petang itu telah selesai. Beberapa jamaah melanjutkan dengan membaca wirid  dan doa secara sendiri sendiri, ada pula yang langsung meninggalkan masjid karena ada sesuatu urusan.  Bapak imam dan beberapa jamaah terlihat masih khusuk berzikir di atas karpet masjid berwarna hijau yang sudah tidak baru lagi dan beraroma sedikit apek, hampir setahun belum di laundry kembali. 

    Selesai berdoa dan melaksanakan sholat rawatib 2 rakaat, para jamaah sempat bersalaman lalu berbincang bincang santai seperti biasa mereka lakukan sehabis sholat berjamaah. “Bagaimana kabarnya Pak Andi” tanya Pak Imam kepada Pak Andi, “Alhamdulillah Baik Pak” jawab Pak Andi. “Bapak Bapak yang lain sehat semua kan?” kembali Pak Imam bertanya , “Sehat Pak Alhamdulillah”. 

    “ Pak Andi, berapa saldo kas masjid kita sekarang ? tanya Pak Imam, “84 juta lebih Pak” sahut Pak Andi. Pak Imam nampak senang begitupun bapak bapak yang lain terpancar di wajah mereka rasa senang meskipun penerangan dari lampu masjid yang tidak begitu terang, tinggal beberapa buah saja yang menyala karena sebagian besar sudah putus dan belum diganti.

    “Bapak Bapak, mudah mudahan kas masjid kita semakin cepat penambahannya dan semoga awal tahun depan kita dapat memulai pembangunan menara masjid kita” ujar pak Imam dengan bijak dan berwibawa diiringi dengan anggukan kepala dan ucapan “Aamiiiin” dari jamaaah lainnya.

    Menara masjid menjadi program utama pengurus masjid yang didominasi kaum tua itu dalam beberapa tahun ini. Beberapa alasan mereka mengapa perlu mambangun menara adalah untuk kesempurnaan masjid, Pak imam berpendapat kalau belum ada menara maka masjid belum sempurna. Sementara itu ketua BKM berpendapat bahwa membangun menara masjid perlu untuk melantunkan suara adzan supaya suaranya menjangkau jarak yang lebih jauh, seorang Bapak yang lain juga berpendapat bahwa perlu membangun menara masjid untuk keindahan masjid, makin banyak menara makin indah begitu menurutnya. Dapat dikatakan bahwa kelompok tua sepakat untuk membangun menara masjid dengan alasan mereka masing masing walaupun harus mengeluarkan biaya yang cukup tinggi setara dengan biaya membangun sebuah masjid baru.

    Dana infaq dan waqaf pun disimpan dan diorientasikan untuk rencana pembangunan menara. Seorang bendahara masjid  sempat mendapat teguran keras oleh para pengurus dari kaum tua karena menggunakan keuangan masjid untuk kegiatan kegiatan pendidikan dan sosial seperti, bimbingan baca Quran anak dan dewasa, program jumat berbagi, tablig akbar dalam momen isra’ mi’raj Nabi besar Muhammad SAW, program Pendidikan Subuh dan sebagainya. Kegiatan kegiatan tersebut tentu membutuhkan dana yang bersumber dari dana Kas Masjid dan itu membuat kelompok pro pembangunan menara gusar.

    “Oh ya, sholat kita hari ini lebih tenang dan khusuk ya Bapak Bapak, Alhamdulillah” 

    “iya Pak, tidak ada lagi anak anak yang membuat gaduh ketika sholat”

    “kemarin ada dua anak pak yang masih ngobrol saat sholat dan lari lari ketika sholat berlangsung, anaknya Pak Baiquni itu loh Pak, tapi sudah saya marahi Pak kemarin dan hari ini mereka sudah tidak datang lagi Alhamdulillah”

    “terimakasih Pak Mamat dan juga  Bapak Bapak yang lain atas kerjasamanya dalam pembangunan masjid kita ini juga dalam menciptakan ketertiban dan kekhusyukan ibadah sholat kita, mudah mudahan apa yang bapak Ibu lakukan mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT. Aamiiiin”

    “Aamiiiin” serentak Bapak Bapak itu mengaminkan. 

    Sepuluh tahun kemudian Menara Masjidpun sudah megah berdiri, dengan ketinggian 20 M dan gaya arsitektur minimalis modern berlapis granit berkualitas tinggi berwarna putuih membuat masjid nampak lebih indah dan megah. Empat Corong Pengeras suara menghadap ke empat arah mata angin. 

    Saat waktu adzan tiba, terdengar lantunan adzan keluar dari keempat corong pengeras suara itu, keras suaranya. Sangat jelas suara seorang Bapak mengumandangkan adzan magrib dengan sedikit suara serak, diselingi suara batuk sesekali. 

    Pak Mamat, ia sudah tidak muda lagi, memasuki usia 73 tahun nafasnya sudah pendek dan suaranya tidak selantang sepuluh tahun lalu dalam mengumandangkan adzan. 

    Saat iqomah, seorang Bapak berusia 75 tahun maju untuk mengimami sholat, dia Imam baru karena imam yang lama telah wafat sebulan yang lalu,  dibelakangnya terdapat satu shaf jamaah berjumlah sekitar sebelas orang, semua berusia di atas lima puluh tahun, lebih sedikit jumlahnya di waktu yang sama sepuluh tahun lalu . Lebih Tenang dan khusuk sekali sholatnya.

    Di luar masjid, di sebuah teras rumah, anak anak berkumpul dan memainkan HP masing masing, diselingi teriakan teriakan selebrasi atas kemenangan dalam bermain game,  beberapa di antara mereka terselip sebatang rokok di jari jarinya. Beberapa botol  bekas minuman kemasan berserak di lantai. 

    Pemandangan berbeda tampak di masjid  RT sebelah. Seorang Imam muda memimpin sholat di masjid yang tidak ada menaranya ini, bacaan sholat yang baik dan merdu serta syahdu, irama bayati. Di belakangnya terdapat lebih dari lima shaft sholat didominasi oleh anak anak muda dan juga anak anak kecil yang masih sempat ngobrol dan bermain ketika sholat.


    “Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”

    Bagikan ke

    Comment Closed: Menara Masjid

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021