KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Mencari Tenang Di Rumah Mbah Tamsir

    Mencari Tenang Di Rumah Mbah Tamsir

    BY 29 Jul 2024 Dilihat: 181 kali
    Mencari Tenang Di Rumah Mbah Tamsir_alineaku

    Bagaimana sih hidup tenang?

     

    Saya selalu terbayang wajah Mbah Tamsir dan istrinya kalo bicara ketenangan hidup. 

     

    Siapa mereka? Mbah Tamsir dan Istrinya cuma pasangan lansia biasa. Tinggal di sebuah rumah kayu yang sudah lapuk. Lantainya bahkan tak lagi rata. Miring dan berlubang-lubang. Jangan bayangkan perabot rumah tangga di rumah itu. Yang Saya ingat hanya lemari-lemari tua. Satu lemari pakaian di kamar, satu lemari kecil di ruang tengah. 

     

    Dapurnya beralas tanah. Untuk memasak, mereka hanya memakai kayu bakar. Selain peralatan masak, di dapur banyak tumpukan kayu bakar. Untuk MCK, mereka memanfaatkan sungai di belakang rumah. Tanpa kamar mandi. Hanya sebuah titian kayu yang tersedia.

     

    Tak hanya mereka berdua, di rumah itu juga ada satu anak perempuan mereka (seorang janda) bersama dua anak laki-lakinya (cucu Mbah Tamsir). 

     

    Mbah Tamsir di usianya yang ke 75 tahun, tetap bekerja demi orang-orang yang disayanginya. Dialah tulang punggung satu-satunya di keluarga itu. Setiap hari berjualan gulali olahannya sendiri. Ia akan mengendarai sepeda motor tuanya ke sekolah-sekolah di kota. Jika jualan ramai dan gulali habis, Ia bisa bawa pulang uang sekitar Rp 100rb. Tapi kalau lagi sepi, kadang cuma bisa bawa pulang Rp 20rb. 

     

    Di balik kehidupan yang sederhana itu, setiap Saya berkunjung, Saya selalu disambut dengan segelas kopi. Tak jarang suguhan makan siang lauk telur dadar dan sambal bawang. Begitulah mereka menjamu tamu dalam keterbatasan. Namun, bagi Saya itu adalah suguhan paling enak yang pernah Saya rasakan. Bahkan sampai sekarang masih suka kangen makan di rumah Mbah Tamsir. 

     

    Yang istimewa dari semua itu, pertemuan kami selalu dihiasi dengan tawa canda. Senyum tulus di wajah lansia itu selalu terukir di kenangan hidup Saya. Keluarga Mbah Tamsir juga penuh sopan santun. Ucapan yang baik dan terjaga menjadi bukti bahwa hidup mereka begitu bersahaja. Saya selalu menikmati nasehat-nasehat hidup dari Mbah Tamsir. “Hidup ini hanya sebentar, jadilah orang baik,” demikian salah satunya.

    Menikmati kopi di rumah Mbah Tamsir, sungguh membuat Saya merasa tenang.

     

    Kreator : Retno Sulisetiyani

    Bagikan ke

    Comment Closed: Mencari Tenang Di Rumah Mbah Tamsir

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021