KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » MENDIDIK PEREMPUAN = MENDIDIK GENERASI

    MENDIDIK PEREMPUAN = MENDIDIK GENERASI

    BY 30 Des 2022 Dilihat: 67 kali

    idayat Adi Firmanto

    “Jika kamu mendidik satu laki-laki maka kamu mendidik satu orang. Namun jika kamu mendidik satu perempuan, maka kamu mendidik satu generasi,”

    (Mohammad Hatta)


    Anak merupakan amanah Allah Swt yang diberikan kepada orang tua. Hakikatnya setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, suci dan bersih dari sifat dan karakter buruk. Namun peran lingkungannya akan memberikan warna kepada anak-anak. Lingkungan terdekat adalah orang tua sebagai pendidik atau madrasah pertama bagi anak-anaknya, khususnya ibu. Maka pendidikan anak perempuan sangat mendapat perhatian dalam Islam. Suatu hari Nabi Muhammad Saw bersabda “ Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan dan mampu mendidiknya, melindunginya, dan memelihara mereka dengan baik, maka orang tuanya masuk surga. Wahai Rasulullah, kalau dua bagaimana? Ya atau dua anak perempuan” (H.R Ibnu Abbas). Ini menunjukkan bahwa betapa strategisnya mendidik anak perempuan, karena mereka akan menjadi penerus dan pencetak generasi berikutnya. Hal ini sangat sejalan dengan apa yang disampaikan Mohammad Hatta bahwa mendidik perempuan sama artinya dengan mendidik satu bangsa, karena dari perempuanlah generasi tersebut akan lahir.

    Bahkan pada suatu kesempatan Nabi pernah bersabda bahwa wanita adalah tiang negara, bila wanita dalam suatu negara kuat, baik akhlaknya, maka kuatlah negara. Mengutip Imam Mawardi dalam kitab Adabun Dunya wad Din yang mengatakan, untuk menghancurkan suatu bangsa dan negara adalah dengan menghancurkan akhlak generasi mudanya. Maka perhatian kepada pendidikan anak perempuan tidak bisa dipandang remeh atau sekedar formalitas belaka. Apalagi bila masih ada yang berpendapat bahwa wanita tiak perlu mengenyam pendidikan yang tinggi dengan alasan wanita pada akhirnya akan kembali kepada fitrahnya, sumur, kasur dan dapur. Ini tentunya pendapat yang gegabah. Untuk itu agar mendapatkan kualitas generasi yang lebih baik, maka sangat diperlukan langkah-langkah strategis dalam mendidik anak-anak perempuan, khususnya kaum muslimah agar mendapatkan generasi yang salihah, cerdas, kuat dan berintegritas tinggi. 

    Berikut beberapa hal yang bisa dipedomani dalam mendidik anak-anak perempuan kita: 

    1. Kapan pendidikan anak dimulai?

    Proses pendidikan seorang anak, sejatinya dimulai dari dalam kandungan bahkan ada yang berpendapat mulia dari ke dua pasangan calon orang tua tersebut bertemu, pada masa keduanya mengadakan PDKT (pendekatan). Selanjutnya bagaimana perilaku calon ayah ibu ini mengelola masa pendekatan ini juga akan memengaruhi kualitas anak yang dilahirkan. Sebagai orang tua yang ingin memiliki keturunan yang saleh, masa PDKT ini harus dikelola dengan sebaik-baiknya sebagai persiapan memahami tugas masing-masing sebagai calon orang tua. 

    1. Hadirkan keteladan dari orang tua. 

    Saat ini sudah begitu banyak nasihat (mauidhoh hasanah) kita dengar, sementara kita jarang memberikan uswatun hasanah (contoh keteladanan). Tindakan nyata lebih bermakna dari pada seribu kata-kata. Dengan memberikan teladan, maknanya orang tua juga harus melaksanakan ketaatan kepada ajaran agama. 

    1. Bekali dengan pendidikan dan nilai-nilai agama. 

    Banyak keterampilan dan pengetahuan yang harus dimiliki seorang wanita dalam posisi multi peran. Sebagai pribadi muslimah, ibu bagi anak-anaknya dan istri bagi suaminya. Ini membutuhkan ilmu yang memadai agar mampu menjalankan multi peran yang diembannya. Pendidikan agama yang memadai akan sangat membantu terbentuknya wanita yang mampu melaksanakan multi peran. 

    1. Miliki komunitas positif untuk menjaga iman dan mindset.

     Hal ini penting mendapat perhatian karena masa muda adalah masa pencarian jati diri. Pencarian ini biasanya akan diperoleh melalui teman atau komunitas di mana mereka biasa berlabuh. Dan teman sebaya akan sangat mudah saling memengaruhi baik dalam cara berpikir atau berperilaku. Maka berhati-hatilah memilihkan komunitas untuk anak-anak kita.

    1. Selalu melibatkan Allah Swt dalam perjalanan mendidik anak-anak, karena pengawasan kita sangat lemah, apalagi di era global dan gadget ini. Perubahan akan begitu cepat dan tanpa diduga sebelumnya, baik di dalam pergaulan maupun di dalam pola pikir seseorang.

    Jendela Inspirasi :

    • Anak adalah amanah, bukan pemberian biasa, karena kelak akan ada pertanggungjawabannya. 

    • Pengawasan dan perlindungan Allah lebih kuat dibanding pengawasan orang tua, maka mendekatlah kepada Allah Yang Maha Mengawasi hamba-hamba-Nya dengan lebih teliti. 

    • Mendidik perempuan dengan baik sama artinya menyiapkan generasi bangsa yang lebih baik. Karena darinya akan lahir generasi yang siap melaksanakan multi peran sebagai wanita.


    Hidayat Adi Firmanto, pengajar di sebuah SMP di Tegal. Tahun 2021, Penulis banyak belajar di Komunitas Menulis. Penulis bisa dihubungi lewat FB Hidayat Adi Firmanto, IG @hidayataf_70 dan email hidayataf@gmail.com.




    Bagikan ke

    2 Komentar Pada MENDIDIK PEREMPUAN = MENDIDIK GENERASI

    Popular News

    • Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Kecuali? a. To Live b. To Love c. To Listen d. To Leave the Legacy Jawaban: c. To Listen Menurut Stephen Covey Manusia Memiliki Kebutuhan Dasar, Berikut Pembahasannya: Stephen Covey, seorang penulis dan konsultan manajemen terkenal, dalam karya-karyanya sering membahas tentang kebutuhan dasar manusia. Dalam bukunya yang terkenal, […]

      Jun 25, 2024
    • Hari sudah menunjukkan pukul 14.30. Suasana di sekolah tempat Ustadz Hamdi mengabdikan diri sudah mulai sepi. Anak-anak sudah banyak yang pulang. Ustadz Hamdi masih duduk di meja kerjanya sambil memeriksa satu persatu tugas murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba HP Ustadz Hamdi berdering “Kriiing, kriiing, kriiing…”  “Halo…., Assalamu alaikum !”  “Wa alaikum salam. Ini Lisa, pak Ustadz.” […]

      Jun 06, 2024
    • Aku adalah teman sekelas Sky di SMP, kami berada dikelas yang sama selama 3 tahun. Sekarang setelah masuk SMA kami berada di sekolah dan kelas yang sama. Sky selalu menjadi orang terpopuler di sekolah, Sky tinggi,  tampan, dan sangat ramah. Namun sayangnya aku merasa dia selalu dingin hanya padaku, aku bahkan tidak tau alasan dibalik […]

      Jun 10, 2024
    • Mahaga Belom Bahadat adalah bahasa Dayak Ngaju yang mempunyai makna yaitu menjaga kehidupan yang saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi kehidupan Adat Istiadat maupun tradisi kearifan lokal di wilayah yang kita tempati. Era zaman sekarang ini sudah banyak sekali para generasi yang melupakan prinsif-prinsif hidup yang telah dulu ditinggalkan para leluhur(nenek moyang) kita, padahal banyak […]

      Jun 02, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021