“Jika kamu mendidik satu laki-laki maka kamu mendidik satu orang. Namun jika kamu mendidik satu perempuan, maka kamu mendidik satu generasi,”
(Mohammad Hatta)
Anak merupakan amanah Allah Swt yang diberikan kepada orang tua. Hakikatnya setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, suci dan bersih dari sifat dan karakter buruk. Namun peran lingkungannya akan memberikan warna kepada anak-anak. Lingkungan terdekat adalah orang tua sebagai pendidik atau madrasah pertama bagi anak-anaknya, khususnya ibu. Maka pendidikan anak perempuan sangat mendapat perhatian dalam Islam. Suatu hari Nabi Muhammad Saw bersabda “ Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan dan mampu mendidiknya, melindunginya, dan memelihara mereka dengan baik, maka orang tuanya masuk surga. Wahai Rasulullah, kalau dua bagaimana? Ya atau dua anak perempuan” (H.R Ibnu Abbas). Ini menunjukkan bahwa betapa strategisnya mendidik anak perempuan, karena mereka akan menjadi penerus dan pencetak generasi berikutnya. Hal ini sangat sejalan dengan apa yang disampaikan Mohammad Hatta bahwa mendidik perempuan sama artinya dengan mendidik satu bangsa, karena dari perempuanlah generasi tersebut akan lahir.
Bahkan pada suatu kesempatan Nabi pernah bersabda bahwa wanita adalah tiang negara, bila wanita dalam suatu negara kuat, baik akhlaknya, maka kuatlah negara. Mengutip Imam Mawardi dalam kitab Adabun Dunya wad Din yang mengatakan, untuk menghancurkan suatu bangsa dan negara adalah dengan menghancurkan akhlak generasi mudanya. Maka perhatian kepada pendidikan anak perempuan tidak bisa dipandang remeh atau sekedar formalitas belaka. Apalagi bila masih ada yang berpendapat bahwa wanita tiak perlu mengenyam pendidikan yang tinggi dengan alasan wanita pada akhirnya akan kembali kepada fitrahnya, sumur, kasur dan dapur. Ini tentunya pendapat yang gegabah. Untuk itu agar mendapatkan kualitas generasi yang lebih baik, maka sangat diperlukan langkah-langkah strategis dalam mendidik anak-anak perempuan, khususnya kaum muslimah agar mendapatkan generasi yang salihah, cerdas, kuat dan berintegritas tinggi.
Berikut beberapa hal yang bisa dipedomani dalam mendidik anak-anak perempuan kita:
1. Kapan pendidikan anak dimulai?
Proses pendidikan seorang anak, sejatinya dimulai dari dalam kandungan bahkan ada yang berpendapat mulia dari ke dua pasangan calon orang tua tersebut bertemu, pada masa keduanya mengadakan PDKT (pendekatan). Selanjutnya bagaimana perilaku calon ayah ibu ini mengelola masa pendekatan ini juga akan memengaruhi kualitas anak yang dilahirkan. Sebagai orang tua yang ingin memiliki keturunan yang saleh, masa PDKT ini harus dikelola dengan sebaik-baiknya sebagai persiapan memahami tugas masing-masing sebagai calon orang tua.
Hadirkan keteladan dari orang tua.
Saat ini sudah begitu banyak nasihat (mauidhoh hasanah) kita dengar, sementara kita jarang memberikan uswatun hasanah (contoh keteladanan). Tindakan nyata lebih bermakna dari pada seribu kata-kata. Dengan memberikan teladan, maknanya orang tua juga harus melaksanakan ketaatan kepada ajaran agama.
Bekali dengan pendidikan dan nilai-nilai agama.
Banyak keterampilan dan pengetahuan yang harus dimiliki seorang wanita dalam posisi multi peran. Sebagai pribadi muslimah, ibu bagi anak-anaknya dan istri bagi suaminya. Ini membutuhkan ilmu yang memadai agar mampu menjalankan multi peran yang diembannya. Pendidikan agama yang memadai akan sangat membantu terbentuknya wanita yang mampu melaksanakan multi peran.
Miliki komunitas positif untuk menjaga iman dan mindset.
Hal ini penting mendapat perhatian karena masa muda adalah masa pencarian jati diri. Pencarian ini biasanya akan diperoleh melalui teman atau komunitas di mana mereka biasa berlabuh. Dan teman sebaya akan sangat mudah saling memengaruhi baik dalam cara berpikir atau berperilaku. Maka berhati-hatilah memilihkan komunitas untuk anak-anak kita.
Selalu melibatkan Allah Swt dalam perjalanan mendidik anak-anak, karena pengawasan kita sangat lemah, apalagi di era global dan gadget ini. Perubahan akan begitu cepat dan tanpa diduga sebelumnya, baik di dalam pergaulan maupun di dalam pola pikir seseorang.
Jendela Inspirasi :
Anak adalah amanah, bukan pemberian biasa, karena kelak akan ada pertanggungjawabannya.
Pengawasan dan perlindungan Allah lebih kuat dibanding pengawasan orang tua, maka mendekatlah kepada Allah Yang Maha Mengawasi hamba-hamba-Nya dengan lebih teliti.
Mendidik perempuan dengan baik sama artinya menyiapkan generasi bangsa yang lebih baik. Karena darinya akan lahir generasi yang siap melaksanakan multi peran sebagai wanita.
Hidayat Adi Firmanto, pengajar di sebuah SMP di Tegal. Tahun 2021, Penulis banyak belajar di Komunitas Menulis. Penulis bisa dihubungi lewat FB Hidayat Adi Firmanto, IG @hidayataf_70 dan email hidayataf@gmail.com.
2 Komentar Pada MENDIDIK PEREMPUAN = MENDIDIK GENERASI
Luar biasa sekali tulisannya…terimakasih banyak ilmunya kak.
Tulisan anda sudah bagus. Penjelasannya sistematis dan runtut. Teruslah menulis agar menjadi lebih baik lagi.