KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » MENDIDIK PEREMPUAN = MENDIDIK GENERASI

    MENDIDIK PEREMPUAN = MENDIDIK GENERASI

    BY 30 Des 2022 Dilihat: 243 kali

    idayat Adi Firmanto

    “Jika kamu mendidik satu laki-laki maka kamu mendidik satu orang. Namun jika kamu mendidik satu perempuan, maka kamu mendidik satu generasi,”

    (Mohammad Hatta)


    Anak merupakan amanah Allah Swt yang diberikan kepada orang tua. Hakikatnya setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, suci dan bersih dari sifat dan karakter buruk. Namun peran lingkungannya akan memberikan warna kepada anak-anak. Lingkungan terdekat adalah orang tua sebagai pendidik atau madrasah pertama bagi anak-anaknya, khususnya ibu. Maka pendidikan anak perempuan sangat mendapat perhatian dalam Islam. Suatu hari Nabi Muhammad Saw bersabda “ Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan dan mampu mendidiknya, melindunginya, dan memelihara mereka dengan baik, maka orang tuanya masuk surga. Wahai Rasulullah, kalau dua bagaimana? Ya atau dua anak perempuan” (H.R Ibnu Abbas). Ini menunjukkan bahwa betapa strategisnya mendidik anak perempuan, karena mereka akan menjadi penerus dan pencetak generasi berikutnya. Hal ini sangat sejalan dengan apa yang disampaikan Mohammad Hatta bahwa mendidik perempuan sama artinya dengan mendidik satu bangsa, karena dari perempuanlah generasi tersebut akan lahir.

    Bahkan pada suatu kesempatan Nabi pernah bersabda bahwa wanita adalah tiang negara, bila wanita dalam suatu negara kuat, baik akhlaknya, maka kuatlah negara. Mengutip Imam Mawardi dalam kitab Adabun Dunya wad Din yang mengatakan, untuk menghancurkan suatu bangsa dan negara adalah dengan menghancurkan akhlak generasi mudanya. Maka perhatian kepada pendidikan anak perempuan tidak bisa dipandang remeh atau sekedar formalitas belaka. Apalagi bila masih ada yang berpendapat bahwa wanita tiak perlu mengenyam pendidikan yang tinggi dengan alasan wanita pada akhirnya akan kembali kepada fitrahnya, sumur, kasur dan dapur. Ini tentunya pendapat yang gegabah. Untuk itu agar mendapatkan kualitas generasi yang lebih baik, maka sangat diperlukan langkah-langkah strategis dalam mendidik anak-anak perempuan, khususnya kaum muslimah agar mendapatkan generasi yang salihah, cerdas, kuat dan berintegritas tinggi. 

    Berikut beberapa hal yang bisa dipedomani dalam mendidik anak-anak perempuan kita: 

    1. Kapan pendidikan anak dimulai?

    Proses pendidikan seorang anak, sejatinya dimulai dari dalam kandungan bahkan ada yang berpendapat mulia dari ke dua pasangan calon orang tua tersebut bertemu, pada masa keduanya mengadakan PDKT (pendekatan). Selanjutnya bagaimana perilaku calon ayah ibu ini mengelola masa pendekatan ini juga akan memengaruhi kualitas anak yang dilahirkan. Sebagai orang tua yang ingin memiliki keturunan yang saleh, masa PDKT ini harus dikelola dengan sebaik-baiknya sebagai persiapan memahami tugas masing-masing sebagai calon orang tua. 

    1. Hadirkan keteladan dari orang tua. 

    Saat ini sudah begitu banyak nasihat (mauidhoh hasanah) kita dengar, sementara kita jarang memberikan uswatun hasanah (contoh keteladanan). Tindakan nyata lebih bermakna dari pada seribu kata-kata. Dengan memberikan teladan, maknanya orang tua juga harus melaksanakan ketaatan kepada ajaran agama. 

    1. Bekali dengan pendidikan dan nilai-nilai agama. 

    Banyak keterampilan dan pengetahuan yang harus dimiliki seorang wanita dalam posisi multi peran. Sebagai pribadi muslimah, ibu bagi anak-anaknya dan istri bagi suaminya. Ini membutuhkan ilmu yang memadai agar mampu menjalankan multi peran yang diembannya. Pendidikan agama yang memadai akan sangat membantu terbentuknya wanita yang mampu melaksanakan multi peran. 

    1. Miliki komunitas positif untuk menjaga iman dan mindset.

     Hal ini penting mendapat perhatian karena masa muda adalah masa pencarian jati diri. Pencarian ini biasanya akan diperoleh melalui teman atau komunitas di mana mereka biasa berlabuh. Dan teman sebaya akan sangat mudah saling memengaruhi baik dalam cara berpikir atau berperilaku. Maka berhati-hatilah memilihkan komunitas untuk anak-anak kita.

    1. Selalu melibatkan Allah Swt dalam perjalanan mendidik anak-anak, karena pengawasan kita sangat lemah, apalagi di era global dan gadget ini. Perubahan akan begitu cepat dan tanpa diduga sebelumnya, baik di dalam pergaulan maupun di dalam pola pikir seseorang.

    Jendela Inspirasi :

    • Anak adalah amanah, bukan pemberian biasa, karena kelak akan ada pertanggungjawabannya. 

    • Pengawasan dan perlindungan Allah lebih kuat dibanding pengawasan orang tua, maka mendekatlah kepada Allah Yang Maha Mengawasi hamba-hamba-Nya dengan lebih teliti. 

    • Mendidik perempuan dengan baik sama artinya menyiapkan generasi bangsa yang lebih baik. Karena darinya akan lahir generasi yang siap melaksanakan multi peran sebagai wanita.


    Hidayat Adi Firmanto, pengajar di sebuah SMP di Tegal. Tahun 2021, Penulis banyak belajar di Komunitas Menulis. Penulis bisa dihubungi lewat FB Hidayat Adi Firmanto, IG @hidayataf_70 dan email hidayataf@gmail.com.




    Bagikan ke

    2 Komentar Pada MENDIDIK PEREMPUAN = MENDIDIK GENERASI

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021