KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Menembus Asa Dinginnya Kota Tembagapura

    Menembus Asa Dinginnya Kota Tembagapura

    BY 20 Jul 2024 Dilihat: 197 kali
    Menembus Asa Dinginnya Kota Tembagapura_alineaku

    Jatuh hingga pada titik nol pernah kurasakan dan alami. Betapa sakitnya hati ini Ketika menjadi seorang fresh graduate yang ditolak berkali – kali melamar pekerjaan. Terbersit pertanyaan dalam benakku, padahal aku lulusan sarjana teknik di salah satu Universitas Negeri terbaik di Jawa Tengah. Tapi, kenapa tidak ada perusahaan yang melirikku sama sekali. Betapa susahnya mendapatkan pekerjaan di saat aku benar – benar membutuhkan uang untuk menyambung hidupku di Semarang. Beribu doa telah kulayangkan kepada sang pencipta langit dan bumi, namun belum satupun doa dikabulkan.

    Hingga suatu Ketika datang seorang sahabat membawa kabar gembira. Dia memberi info, kalau di pabrik garmen tempat dia bekerja ada lowongan follow up manager. Aku segera melamar di pabrik tersebut. Tidak sampai seminggu aku pun dipanggil untuk wawancara. Dari hasil wawancara, aku dinyatakan lolos. Betapa bahagianya aku saat itu karena berhasil mendapatkan pekerjaan. Walaupun pabriknya kecil, tapi aku sudah bahagia walau diberi gaji yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikanku. 

    Tidak sampai seminggu bekerja, ternyata aku sudah dipecat tanpa diberi imbalan gaji dan pesangon. Aku Kembali jatuh menangisi nasibku. Apakah kualifikasi pendidikanku tidak ada harganya sama sekali? Pertanyaan itu yang terus melintas di dalam benakku. Aku menangis diatas sajadah yang ku gelar. Mengadu pada Tuhanku yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Memohon diangkat derajat dan dimudahkan dalam mendapatkan pekerjaan.

    Aku tidak mau berlama – lama terpuruk dalam keputusasaan. Aku mencoba bangkit dan mendaftar S2 lewat jalur beasiswa unggulan yang diselenggarakan oleh kemendikbud. Setelah melewati tahapan demi tahapan, hasilnya pun diumumkan oleh staf akademik lewat sms. Pengumuman yang ditunggu – tunggu pun tiba. Notifikasi sms dari benda pipih disampingku berbunyi. Dengan perasaan berdebar aku membaca pesan dari akademik. Aku lolos, tapi lewat jalur umum yang artinya aku belum lolos beasiswa. Air mata dipipi menganak sungai, karena kegalauan ku harus mencari kemana uang untuk membayar rincian biaya yang tertera di surat pengumuman.

    Di Tengah kegalauan ku mau lanjut tidaknya kuliah S2. Tiba – tiba HP ku berbunyi lagi. Aku buka dengan perasaan hampa yang mendera. Betapa kagetnya aku setelah membuka pesan yang tertera di layar. Aku dinyatakan lolos beasiswa unggulan. Aku baca berkali – kali, betul – betul tidak percaya dengan keajaiban yang terjadi. Aku langsung bersujud syukur kepada sang Maha Kuasa.

    Ternyata perjalananku melanjutkan Pendidikan pascasarjana berujung pada sebuah penantian panjang yang manis. Penantianku untuk mendapatkan sebuah pekerjaan yang mentereng sesuai background pendidikanku. Berawal dari sebuah lowongan pekerjaan di perusahaan tambang yang diinfokan oleh seorang  kakak angkatanku. Banyak yang tidak berminat karena gaji yang ditawarkan kecil untuk ukuran pekerjaan di tambang yang remote di ujung timur Indonesia. Tapi semua itu tidak menyurutkan langkahku untuk mencoba, siapa tahu itu menjadi rezekiku. Dengan jumlah pelamar yang sedikit malah akan semakin mempermudah jalanku untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. 

    Disinilah aku sekarang, di kota Tembagapura, Mimika, Papua. Kota nan megah, tempat tinggal para pekerja tambang PT. Freeport Indonesia. Berada pada ketinggian 2500 mdpl membuat kota ini selalu diselimuti kabut, sehingga pantas kota ini dijuluki “negeri diatas awan”. Kota ini sangat dijaga ketat dan tidak sembarang orang bisa masuk kesini. Selain itu, Kota ini dilengkapi dengan fasilitas yang sangat lengkap. Mulai dari barak dan rumah bagi tempat tinggal karyawan yang bergaya Amerika-Eropa. Fasilitas umum yang semuanya gratis diperuntukkan untuk karyawan dan keluarganya, seperti Messhall untuk tempat makan karyawan, sekolah, rumah sakit, gym, supermarket, transportasi dll.

    Setiap pagi sebelum subuh aku sudah bangun untuk persiapan menuju tempat kerjaku di mil 74 dan Grasberg. Perjalanan ke tempat kerjaku tidaklah mudah. Dari barakku di mil 68, aku harus menempuh perjalanan selama kurang lebih 45 menit dengan menggunakan bus karyawan khusus yang dilengkapi lapisan anti peluru yang melapisi hampir seluruh badan bus bagian kanan dan kiri. Pakaian kerja yang kukenakan juga harus tebal paling tidak memakai tiga lapis dengan jaket tebal di bagian paling luar karena suhu udara di pagi hari bisa mencapai 50 celcius. Jalan yang dilalui juga sangat tinggi dan terjal dengan sisi kanan dan kiri lembah dan jurang. 

    Dalam dunia tambang, Perempuan merupakan pekerja yang kecil jumlahnya dibandingkan kaum lelaki. Aku menjadi satu – satunya perempuan di bagian Environmental Section. sehari – hari sudah terbiasa bekerja dengan kaum Adam membuatku lebih kuat dan tangguh serta tidak mudah merengek manja. Pekerjaanku lumayan berat seperti inspeksi HSE masuk ke dalam tambang bawah tanah (underground) dan area concentrating mile dengan conveyor dan peralatan super giant. Seringkali bergelut dengan limbah-limbah B3 dan peralatan berat seperti loader, dozer dan excavator tidak membuatku gentar. Bahkan dump truck dengan ukuran raksasa, Dimana rodanya saja sebesar mobil SUV, sudah menjadi pemandangan sehari-hari ketika naik ke Grasberg.  

    Memang lah benar apa yang dikatakan ayahku, untuk menggapai kesuksesan, harus dilalui dengan laku prihatin, penuh perjuangan dan pengorbanan. Berkat kerja kerasku bekerja di tambang aku bisa menunaikan satu demi cita – citaku. Bisa memberangkatkan umroh ibuku, kakak perempuanku dan bapak ibu mertua. Memiliki rumah dan kendaraan roda empat serta beberapa areal persawahan. Aku sangat puas dengan pencapaian hidupku. Semua ini tidak lepas dari kekuasaan Allah yang telah menjalankan takdirnya untukku.

     

     

    Kreator : Roro Nawang Wulan

    Bagikan ke

    Comment Closed: Menembus Asa Dinginnya Kota Tembagapura

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021