Setelah kembali dari tanah suci, takdir mempertemukan Anam kembali dengan dunia menulis. Dengan langkah mantap dan hati yang penuh keyakinan, Anam memasuki dunia menulis dengan semangat yang membara. Ucapan “Bismillaahi rahmaanir rahiim” terucap dari bibir Anam, menjadi doa pembuka untuk memulai perjalanan baru ini.
Dalam hati, Anam merasa teguh dengan keputusan yang telah Anam ambil. Kini, Anam melangkah maju dengan keyakinan yang tak tergoyahkan. Insya Allah, Anam yakin bahwa langkah ini adalah yang terbaik bagi diri Anam.
Segala sesuatu harus dimulai dari titik nol. Itulah yang Anam yakini saat ini. Kehidupan Anam, iman, dan ketakwaan harus diperbaiki dan diperbaharui. Anam harus berusaha keras untuk memulai kembali segalanya dengan sungguh-sungguh.
Dalam perjalanan ini, Anam meyakini bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya yang berusaha mendekatkan diri kepada-Nya. Anam percaya bahwa setiap langkah yang Anam ambil akan mendapat keberkahan-Nya. Keputusan untuk menulis (lagi) bukanlah langkah yang sia-sia, melainkan langkah menuju perbaikan dan pertumbuhan diri.
Dengan keyakinan yang menggebu-gebu, Anam siap menghadapi tantangan yang ada di depan. Anam percaya bahwa perjalanan ini akan membawa Anam pada kehidupan yang lebih baik dan lebih bermakna. Semua itu karena Anam yakin bahwa Allah selalu bersama hamba-Nya yang tulus berusaha mendekatkan diri kepada-Nya.
Dalam langkah-langkah Anam yang baru ini, Anam berharap agar Allah senantiasa memberikan petunjuk dan keberkahan. Anam berjanji untuk tetap berusaha keras dan tidak pernah berhenti berdoa. Semoga perjalanan ini menjadi awal dari kehidupan yang lebih baik, dan semoga Allah senantiasa meridhai setiap langkah yang Anam ambil.
Dengan semangat yang membara dan keyakinan yang tak tergoyahkan, Anam melangkah maju, siap menghadapi segala tantangan yang ada di depan. Insya Allah, perjalanan ini akan membawa Anam pada kehidupan yang lebih baik, lebih bermakna, dan lebih mendekatkan diri kepada-Nya.
Jalan ini membawa Anam kembali ke dunia yang pernah hilang, dunia menulis. Seperti seorang da’i yang berkeliling dari satu tempat ke tempat lain untuk berdakwah, Anam merasa dakwah Anam bisa dilakukan melalui tulisan. Pikiran ini terlintas begitu saja di benak Anam. Daripada menghabiskan waktu membuat tulisan-tulisan provokatif di media sosial, lebih baik Anam menggunakan energi tersebut untuk membuat artikel yang bisa memberikan ilmu dan pengetahuan kepada umat, atau mungkin hanya sekadar tulisan ringan yang informatif dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Tanpa ragu, Anam mulai aktif menulis. Anam membuat artikel dan mengirimkannya ke berbagai platform atau media yang sedang mengadakan event atau lomba. Meskipun belum mendapatkan pengakuan dari segi hasil, yang terpenting bagi Anam adalah bisa mengalirkan ide dan gagasan ke dalam bentuk tulisan.
Anam duduk di depan laptop dan gawai Anam, jari-jari Anam menari di atas keyboard. Mata Anam terpaku pada layar, terus mengikuti setiap huruf yang muncul di depan Anam. Anam merasakan kegembiraan yang tak terkira ketika Anam menyelesaikan setiap kata dan kalimat. Anam merasa seperti sedang mengejar sesuatu yang sangat berarti bagi Anam.
Saat Anam menyelesaikan tulisan pertama Anam, Anam merasa senang dan bangga. Anam langsung membagikan tulisan itu ke teman-teman Anam dan meminta mereka memberikan pendapat mereka. Anam ingin tahu apakah tulisan Anam sudah cukup bagus atau masih perlu diperbaiki.
Anam tak pernah berhenti menulis. Setiap hari, Anam menemukan inspirasi baru dan ide-ide segar yang ingin Anam tuangkan ke dalam tulisan. Anam berusaha untuk terus meningkatkan kualitas tulisan Anam, dengan membaca buku dan artikel tentang teknik menulis yang baik.
Meskipun belum pernah menang dalam lomba menulis, Anam tak pernah kehilangan semangat. Bagi Anam, menulis bukan hanya tentang memenangkan hadiah atau pengakuan. Yang terpenting adalah bisa mengalirkan ide dan gagasan ke dalam bentuk tulisan yang bisa dibaca dan dinikmati oleh orang lain.
Kreator : Misbahul Anam
Comment Closed: Menemukan Kegembiraan dalam Menulis: Perjalanan Seorang Penulis yang Tak Pernah Berhenti
Sorry, comment are closed for this post.