KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • basedonmyrealitylife
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » MENEPIS BAYANGMU

    MENEPIS BAYANGMU

    BY 05 Sep 2025 Dilihat: 25 kali
    MENEPIS BAYANGMU_alineaku

    Setahun berlalu sejak meninggalkan tanah kelahiran, dan berpisah dengan cinta pertamanya yang membuat Yuni menyibukkan diri dalam kegiatan di kampus, dia ingin melupakan semua kenangan indah bersama mantan kekasihnya. Seperti malam ini, dia sedang mengikuti kegiatan pecinta alam di puncak gunung Panderman.

    “Auuww!” Yuni terjatuh.

    “Hati-hati, kita sedang di atas ketinggian nih. Tinggalkan semua beban dan tetap konsentrasi,” cicit Johan sahabat karibnya, sambil mengulurkan tangan membantu Yuni bangun.

    “Terima kasih, Han! Maaf kurang berhati-hati,” kata Yuni lirih, sambil mengibas celananya yang penuh debu.

    Kerlip headlamp dari kepala Yuni dan kawan-kawan laksana kunang-kunang, memenuhi Puncak Panderman. Dari jam tangan yang melingkar, Yuni melihat jarum jam sudah menunjukkan pukul 19.00. Hawa dingin mulai menggigit.

    “Dirikan tenda kalian masing-masing. Kita mulai survival. Manfaatkan dengan sebaik-baiknya natura yang kalian bawa!” perintah panitia pendamping. 

    Puluhan tenda dome telah terpasang. Kerlip lampu portable terpancar di depan tenda. Di depan tenda, mereka menggelar matras. Peralatan masak portable pun disiapkan. Begitu juga dengan Yuni, dari tasnya dikeluarkan snack high-energy (biskuit, kacang mete, almon, oatmeal, dan telur). Jari lentiknya mulai menghidupkan kompor dan menjerang air untuk menyiapkan makan malam.

     Hawa dingin Puncak Panderman makin menusuk. Usai kegiatan malam semua masuk tenda. Yuni mulai merebahkan tubuh, meringkuk di dalam sleeping bag. Matanya susah terpejam. Tetiba bayangan mantan kekasihnya melintas dalam benak. Mengapa tetiba dia hadir ya? tanya Yuni dalam hati.

    Ditutup rapat kepalanya. Bukan hilang, bayangan mantan kekasih malah makin nyata. 

    Ya Allah, mengapa Engkau hadirkan bayangan dia, ya Allah? Batin Yuni.

    Karena makin susah terpejam, Yuni bangun. Dia ambil buku hariannya, meluapkan semua rasa dalam lembar kertas putih itu.

    Sudah kucoba sebisaku melupakanmu

    Mengikis semua kenangan tentangmu

    Kusibukkan diriku, kutenggelamkan rasaku

    Sejauh ini aku melangkah, hingga di puncak 

    gunung ini

    Namun, kenapa tiba-tiba bayangmu 

               menggodaku?

    Kurasakan jauh di lubuk hatiku

    Rasamu sama dengan rasaku

    Namun, kenapa mulutmu bisu

    Apa ada jurang pemisah

    Yang tak mungkin satukan rasa kita, Mas Boy ….

    Butiran bening lolos begitu saja, saat mengakhiri keluh hati dalam buku hariannya. Dipeluk erat buku harian dalam dekapnya. Isak tangis mengguncang tubuh yang terbungkus rapat sleeping bag. Dinginnya Puncak Panderman menjadi saksi bisu, betapa gadis itu sedang merindu.

     

     

    Kreator : Niken Nuruwati

    Bagikan ke

    Comment Closed: MENEPIS BAYANGMU

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tidak lahir begitu saja. Di balik perumusan lima sila yang menjadi pondasi bangsa ini, ada pemikiran mendalam dari para tokoh pendiri bangsa, salah satunya adalah Soekarno. Pemikiran Soekarno dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah Indonesia. Lalu, apa saja pemikiran Soekarno tentang dasar negara […]

      Des 02, 2024
    • Rumusan dasar negara yang dikemukakan oleh Mr. Soepomo memiliki peran sangat penting dalam pembentukan dasar negara Indonesia. Dalam sidang BPUPKI, Mr. Soepomo menjelaskan gagasan ini dengan jelas, menekankan pentingnya persatuan dan keadilan sosial. Dengan demikian, fokusnya pada teori negara integralistik membantu menyatukan pemerintah dan rakyat dalam satu kesatuan. Lebih lanjut, gagasan ini tidak hanya membentuk […]

      Okt 21, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021