KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » MENGAPA HARUS MENULIS?

    MENGAPA HARUS MENULIS?

    BY 23 Jul 2024 Dilihat: 131 kali
    MENGAPA HARUS MENULIS_alineaku

    Menulis adalah salah satu ciri yang dimiliki makhluk cerdas, manusia. Sepanjang Sejarah kehidupan di bumi, sampai saat ini baru manusia yang menunjukkan kemampuan keahlian ini. Dengan kata lain, jika kita dapat menorehkan tulisan, artinya kita meneruskan atau mentransfer pikiran kita kepada orang lain. Jika tidak dapat mentransfer pikiran kepada orang lain, maka kita sama saja dengan makhluk lainnya yang akan meninggal tanpa jejak. Pikirannya tidak dapat dibaca oleh orang lain, tidak menjadi inspirasi bagi orang lain. Itulah mengapa manusia senantiasa semakin hari semakin maju, karena kita meneruskan pikiran-pikiran orang-orang yang telah hidup lebih dahulu, kemudian meningkatkan kualitas pemikiran menjadi lebih maju dan diteruskan terus menerus dari generasi ke generasi.

    Transfer pengetahuan memang bisa dilakukan dari mulut ke mulut, tetapi itu tidak abadi dan bisa hilang ditelan waktu. Para raja zaman dahulu rupanya memahami hal ini, sehingga ribuan tahun kemudian setelah sang raja menuliskan pesannya kita masih menemukan prasasti itu walaupun sebagai masyarakat awam tidak dapat membacanya. Produk tulisan manusia berupa prasasti itu pasti merupakan pesan penting yang dimaksudkan untuk manusia-manusia di masa depan, manusia yang mungkin tidak akan pernah mengenali raja yang menuliskan prasasti itu. Untuk mengabadikan pesan raja seabadi-abadinya, sang raja tidak menuliskan pesan di atas daun lontar, atau di atas tulang belulang, tetapi dituliskan di atas batu. Kita tahu bahwa batu tidak akan hancur apabila dibakar dengan tingkat panas yang sangat tinggi. Artinya pesan raja tersebut dimaksudkan agar dapat dibaca sampai ratusan bahkan ribuan tahun mendatang, suatu visi yang sangat panjang.

    Demikianlah keunggulan manusia dibanding makhluk Allah lainnya. Kekuatan mengikat pikiran, meneruskan pikiran dari generasi-ke generasi mengantarkan kita pada zaman yang semakin hari semakin canggih. Bayangkan jika pikiran Edisson tidak ditransfer kepada orang lain, kita masih berada dalam zaman tanpa lampu. Jika Einstein tidak menuliskan pikirannya untuk dibaca orang lain, tidak akan ditemukan berbagai teknologi yang berdasar pada rumusan yang disampaikannya. Jika para nabi tidak menuliskan firman-Nya maka kita tidak mengenal pesan-pesan spiritual mereka. Jika Allah tidak menjaga firman-Nya (dalam hal ini Al-Quran) maka kita akan kehilangan pesan-pesan penting dari Tuhan semesta alam.

    Maka sehebat dan sepintar apapun seorang manusia tetapi ia tidak menumpahkan pikirannya dalam bentuk tulisan, tidak mewariskan pikirannya kepada orang lain, maka pikiran hebat itu akan hilang seiring hilangnya orang itu dari muka bumi. Inilah kesadaran terdalam, yang menjadi motivasi bagi kita agar ide-ide, gagasan, visi, cita-cita, dan pengetahuan tidak menjadi hal yang hanya dikuasainya sendiri, tetapi penting dibagikan pada orang lain agar memiliki manfaat, supaya orang lain kemudian dapat memperbaiki ide atau gagasan tersebut menjadi lebih baik lagi. Inilah keistimewaan yang dalam agama Islam sangat dihargai, sebagai suatu amal jariyah yang akan diterima ganjarannya terus menerus sampai di alam ruhani, tanpa henti selama gagasan, ide, dan pengetahuan itu dimanfaatkan banyak orang.

    Namun demikian, walaupun semua manusia dipastikan bisa menulis, atau paling tidak, menggambar simbol sebagai wujud penerjemahan pikirannya agar dapat dibaca orang lain, tetapi tidak semua manusia memiliki keterampilan atau keahlian menulis. Diperlukan perangkat pendukung untuk melakukannya. Untuk menerjemahkan pikiran dalam suatu tulisan, perlu latihan terus menerus, agar semakin hari semakin lihai menumpahkan pikiran itu sehingga pembacanya tidak berbeda pemahaman dengan penulis saat menelusuri kata demi kata. Perbedaan pemahaman antara penulis dan pembaca bisa terjadi karena ada yang kurang dalam melukiskan pikiran. Pikiran yang sebenarnya hanya bermain-main dalam otak penulis, dan hanya tumpah sebagian dalam bentuk kata-kata.

    Selain motivasi dari dalam diri sendiri yang menggerakkan tangan secara kuat untuk segera memijit tuts keyboard, apapun huruf yang dirangkai menjadi kata, juga dorongan dan dukungan dari pihak lain di luar diri. Namun demikian sekuat apapun dorongan dari luar diri penulis, dorongan paling penting adalah dari dalam diri sendiri. Walau Bagaimanapun perlu ada sesuatu yang memaksa hingga terwujud tulisan. Terima kasih atas paksaan dan dorongan kalian yang tak bisa disebutkan satu persatu, agar penulis menjadi manusia yang berbeda dengan makhluk Allah lainnya, berusaha menyatakan bahwa aku ini ada.

     

     

    Kreator : Lis roidah

    Bagikan ke

    Comment Closed: MENGAPA HARUS MENULIS?

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021