Pagi itu, matahari baru saja muncul di balik perbukitan, memecahkan kesunyian desa yang jauh dari hiruk pikuk kota. Aku memulai perjalananku sebagai pengawas sekolah, menelusuri jalan yang berliku dan berbatu menuju sebuah sekolah di pelosok, tempat anak-anak desa belajar untuk menanam mimpi mereka. Meski terpencil dan sederhana, semangat mereka selalu menjadi pengingat bagiku, bahwa pendidikan adalah cahaya yang harus diperjuangkan di manapun berada.
Sekolah itu berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat kecamatan. Perjalanan menuju ke sana tak mudah, apalagi jalan yang harus kulewati masih berupa batu-batu kasar dan berlumpur, penuh tanjakan dan penurunan perbukitan. Beberapa jembatan menjadi penanda perjalanan, mulai dari jembatan gantung yang bergoyang saat kulewati hingga jembatan beton yang lebih kokoh. Sepanjang jalan, suara aliran sungai deras seolah menjadi irama yang menemani perjalananku. Airnya jernih, berkilauan di bawah sinar matahari, posisinya selalu bergantian apabila perbukitan di sebelah kanan sisiku dan sungai berada di sebelah kiri sisiku begitu sebaliknya. Kondisi ini sedikit uji nyali juga karena keberadaan aliran sungai jauh berada di tebing jalan, bila tidak hati-hati motor yang ditumpangi bisa terjatuh dan terjun indah ke dasar sungai.
Setelah melewati berbagai tantangan di sepanjang perjalanan, akhirnya aku tiba di sekolah yang merupakan salah satu sekolah binaanku. Letaknya cukup terpencil, di pinggiran sawah dan perbukitan. Bangunan sekolah itu berdiri sederhana, di belakangnya terdapat hamparan hijau padi yang bergoyang pelan tertiup angin. Sementara di depannya terdapat perbukitan yang menjulang, seolah menjadi pelindung alami bagi sekolah kecil ini. Suara alam gemercik air dari sungai kecil yang mengalir di pinggir sawah, angin yang bertiup di sela-sela daun dan kicauan burung mengiringi suasana tenang, namun penuh harapan. Meski jauh dari hiruk pikuk kota, tempat ini menjadi ruang di mana mimpi-mimpi kecil mulai tumbuh.
Sekolah ini hanya dihuni kurang dari seratus siswa dan 12 orang guru dan tenaga kependidikan. Meskipun kecil, sekolah ini memiliki ruang kelas yang cukup, memberikan kenyamanan bagi anak-anak untuk belajar. Di tengah kesederhanaannya perpustakaan sekolah tampak menonjol. Dengan rak-rak penuh buku tertata rapi dan teradministrasi dengan baik. Perpustakaan itu menjadi jendela pengetahuan bagi para siswa yang haus akan ilmu. Halaman sekolah memang kecil, terbatas oleh letaknya yang berada di kaki bukit dan setiap hari siswa disuguhi pemandangan menakjubkan saat mereka menghadap bukit yang menjulang di hadapan mereka. Tempat ini seolah menjadi perpaduan sempurna antara alam dan pendidikan, dimana anak-anak belajar dalam dekapan alam yang begitu tenang.
Sebagai seorang pengawas, tugasku di sini bukan hanya untuk memantau, tapi juga menjadi mitra kerja bagi kepala sekolah. Setiap kunjungan, kami duduk bersama, menyusun program sekolah yang terarah dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Kami berusaha menerapkan strategi-strategi yang mampu meningkatkan efektivitas pembelajaran. Bersama, kami terus mencari cara untuk melakukan pembaharuan dalam bidang pendidikan, mulai dari metode pengajaran hingga pengelolaan sekolah. Semua ini demi satu tujuan: mewujudkan pelayanan pendidikan yang optimal bagi siswa-siswa di sini. Harapan kami sederhana namun besar, yaitu mutu pendidikan di sekolah ini bisa meningkat, sehingga para siswa memiliki kesempatan yang sama seperti mereka yang berada di kota. Di tengah keterbatasan, kami berusaha memberikan yang terbaik, dengan keyakinan bahwa pendidikan adalah jembatan menuju masa depan yang lebih cerah.
Menjadi seorang pengawas di daerah terpencil bukanlah pekerjaan yang mudah. Setiap langkah penuh dengan tantangan dan rintangan, mulai dari akses yang sulit hingga berbagai keterbatasan sarana dan prasarana. Namun di balik itu, ada kepuasan tersendiri dalam melihat perubahan yang perlahan terwujud. Melalui pendampingan yang intensif, saya berharap dapat membentuk guru-guru yang berkarakter dan berdedikasi, karena merekalah pilar utama pendidikan. Pada akhirnya, semua usaha ini bukan hanya tentang memenuhi kewajiban, tetapi tentang merajut masa depan bangsa. Anak-anak yang hari ini belajar di ruang-ruang sederhana ini, suatu saat akan menjadi harapan dan pemimpin masa depan. Pekerjaan seorang pengawas memang penuh tantangan, tetapi keyakinan akan pentingnya pendidikan menjadikan setiap rintangan itu layak dihadapi. Karena di ujung jalan ini, ada harapan besar untuk masa depan yang lebih baik.
Kreator : Mardianis
Comment Closed: Mengawal mimpi di ujung negeri
Sorry, comment are closed for this post.