KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Menulis

    Menulis

    BY 24 Des 2022 Dilihat: 184 kali

    Oleh : Abu Rayyan

    Berbicara di depan umum bagi beberapa orang adalah persoalan mudah, entah memang bakat ataupun karena terlatih. Tapi bagi sebagian orang yang lain hal tersebut sulit sekali, saya adalah salah satunya, untuk merangkai sebuah kalimat kadang membutuhkan pemikiran dan energi yang luar biasa, terlebih lagi jika dilakukan di depan khalayak, lebih berat lagi sensasinya, kaki dan tangan gemetar, keringetan, atau lupa semua yang sudah dipelajari. Mungkin orang yang lancar bercerita atau berpidato di hadapan orang, memang memiliki kepribadian yang senang bergaul dan senang bersosialisasi. Mereka akan merasa ”pusing ” jika diam di rumah. 

    Orang seperti saya justru beda lagi. Jika dikatakan tidak suka bergaul sebenarnya tidak juga, terkadang suka bergaul dengan teman tapi memang tergantung “mood” kalo lagi suka dan mau ya bergaul main cari teman tapi sebatas keperluan saja seperti main sepakbola, tapi pas lagi gak selera lebih suka diem di rumah, entah baca buku, cari inspirasi di you tube atau tidur. Yang kedua ini lebih sering atau lebih tepatnya mendominasi. Saya memang lebih suka di rumah, kurang suka keluar kalau bukan karena hal yang bener-bener penting dan ada manfaatnya. Saya kurang tahu apakah ini disebut introvert, tapi yang pasti saya memang pemalu, kalo introvert kadang masih suka juga bergaul, kalo ekstrovert tapi hati lebih nyaman kalo diam di rumah, dalam hal ini benarlah kalo dikatakan “Baiti Jannati”.

    Pernah saya baca sebuah artikel, sebenarnya tidak ada orang yang benar-benar introvert ataupun ekstrovert, atau biasa disebut ambivert. Ambivert merupakan gabungan dari dua kepribadian diatas tadi. Sebagai makhluk sosial tiap manusia pasti membutuhkan orang lain. Orang dengan kepribadian ambivert umumnya dapat menikmati waktu saat dirinya sedang dalam situasi sosial bersama orang lain. Namun disisi lain mereka juga membutuhkan waktu untuk sendiri.

    Kembali lagi ke diri saya pribadi. Karena kecenderungan saya itu maka ketika pandemi covid-19 dan pemerintah menghimbau kepada masyarakat untuk di rumah saja, saya adalah salah satu orang yang merasa sangat tidak masalah atau bahkan senang kalo boleh dibilang begitu. Karena saya jadi gak perlu sering-sering ke kantor karena kerja dari rumah (WFH/ Work From Home). Jadi banyak waktu berdiam di rumah. Hikmah dari hal itu sekarang saya mempunyai kegemaran baru yang cocok buat seorang yang memiliki karakter seperti saya yaitu menulis. Dengan menulis kita dapat menumpahan isi hati, dengan menulis ide yang terlintas dipikiran kita dapat disajikan kepada orang lain. 

    Memasarkan tulisan dapat melalui banyak sarana, selain melalui majalah ataupun surat kabar, bisa juga dipublikasikan melalui media sosial yang kita miliki semisal facebook maupun twitter. Persoalan-persoalan aktual yang sering kita rasakan, dengar dan lihat di sekitar kita bisa menjadi bahan untuk tulisan, siapa tahu ide yang kita tulis dapat bermanfaat bagi orang lain. Penyampaian melalui tulisan juga lebih efektif karena dapat memberikan waktu berpikir dan melakukan proses editing sebelum dipublikasikan. Berbeda dengan berbicara secara langsung yang dituntut untuk dapat berpikir cepat dan berhati-hati, karena konsekuensinya bisa saja ucapan itu menyinggung orang lain. Jangan lupakan norma-norma yang berlaku di Indonesia baik secara hukum, agama, maupun adat masyarakat dalam membuat tulisan. Tulisan harus memberikan maslahat, jangan sampai menyinggung, menyakiti atau menjadi dosa jariyah bagi penulisnya. 

    Membaca dan menulis adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, ibarat sebuah senapan yang harus diisi dengan peluru sebelum ditembakan. Bahan bakar bagi orang yang gemar menulis adalah membaca, dengan membaca serta memperbanyak referensi sebelum menulis hal itu dapat memperluas khazanah pengetahuan sehingga tulisan menjadi lebih dalam dan berisi.  Bagi saya menulis itu menyenangkan, saat ini sering waktu luang saya gunakan untuk menulis, tidak peduli bagus atau tidak pokoknya tulis saja dulu.   

    Bagikan ke

    1 Komentar Pada Menulis

    • Titie Moka berkata:

      Tulisanmu cukup bagus Rayan. Saya yakin dengan banyak menulis, tulisanmu makin berkualitas. Semangat, ya.😊

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Dalam dunia pendidikan modern, pendekatan sosial emosional semakin banyak dibahas. Salah satu model yang mendapatkan perhatian khusus adalah **EMC2 sosial emosional**. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Definisi EMC2 sosial emosional? Mengapa pendekatan ini penting dalam pembelajaran? Mari kita bahas lebih lanjut untuk memahami bagaimana EMC2 berperan dalam perkembangan siswa secara keseluruhan. Definisi EMC2 Sosial […]

      Okt 02, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021