Penulis : Arfi Budianto (Member KMO Alineaku)
Di masa pandemi covid 19, pertama kali saya ikut pelatihan menulis di Grup RAI (Ruang Antropologi Indonesia), saya mulai belajar menulis cerita mini ( cermin) , pelatih / coach nya yaitu teman kerja saya yang termasuk 116 guru yang dipecat sepihak di boarding school Indramayu.
Saya mencoba menulis cerita mini berdasarkan kisah nyata saya dan anak saya , 2 cermin kisah saya yang impian yang terwujud dan ingin menjadi guru, lalu 2 kisah putri sulung saya yang berjudul malu untuk kembali dan akhirnya tertarik.
Yang saya pelajari teori membuat cerita mini / cermin adalah karya fiksi yang sangat singkat, bahkan lebih ringkas daripada cerita pendek. Walaupun tidak ada ukuran jelas tentang berapa ukuran maksimal sebuah cermin, Keterbatasan jumlah kata cermin sendiri sering kali memaksa beberapa elemen kisah (protagonis, konflik, tantangan, dan resolusi) untuk muncul tanpa tersurat; cukup hanya disiratkan dalam cerita.
selama 6 bulan ,buku cermin mendapatkan nomer kode International Standard Book Number (ISBN) dan kemudian coach menyarankan kelompok saya untuk promosi ke teman-teman 7 saudara untuk pesan buku cermin / purchasing order (PO) sebelum buku cermin dicetak. saya setelah 6 bulan kemudian buku cermin siap diproduksi, alhamdulillah yang PO buku cermin dari ada 15 orang (teman kerja lama & saudara-saudara saya), tapi pada waktu mulai PO ke saya, memang saya tidak meminta ke pembeli buku cermin uang tunai dikarenakan pada waktu itu untuk mencari percetakan buku yang bisa mengajukan nomer kode ISBN (Internatioal Standart Book Number )/ hak terbit buku ke perpustakaan nasional sulit dicari & saya kawatir pembeli buku saya marah karena belum jelas kapan dikirim, jadi saya tunggu kabar kepastian buku segera dicetak, & alhamdulilah setelah mendapatkan percetakan buku di ceribon yang bisa mengurus ISBN & ada prediksi waktu buku mulai dicetak dan sampai dikirim, sekitar hamper 1 bulan, saya berani menanggung pembelian harga pokok 15 buku cermin kelompok saya demi menjaga kepercayaan pembeli buku cermin , karena kepercayaan ialah suatu sangat berharga dengan yang mau membeli dan membaca hasil karya buku cermin kelompok saya, dengan cara saya pinjam uang istri saya dengan megaaidakan perhiasan istri saya ke pegadaian, alhamdulilah setelah 15 buku cermin terkirim ke rumah pembeli, 15 pembeli itu langsung cepat transfer uang ke saya, dan saya dapat penghargaan sebagai penulis yang paling mengabdi karena saya berhasil menjual paling banyak buku cermin ke saudara & teman-teman saya.
Menjaga kepercayaan sangat penting untuk keberkahan rezeki , serta kebahagian dunia & akhirat.
“Naskah ini merupakan kiriman dari peserta KMO Alineaku, isi naskah sepenuhnya merupakan tanggungjawab penulis”
Comment Closed: Menulis untuk Mengabdi ke Masyarakat
Sorry, comment are closed for this post.