KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Bersambung
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Madhoe Retna
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Menunggu

    Menunggu

    BY 30 Jul 2025 Dilihat: 6 kali
    Menunggu1_alineaku

    PROLOG

     

    February 2028

    Kau belum kembali? Ku masih menunggumu dengan setia di sini..

    Bagaimana kabarmu? Pasti sudah melupakan sosok diriku yang masih menunggumu 

    Berapa lama lagi aku harus menunggu? 

    Baiklah jika maumu aku akan berusaha menghapus dirimu dari kehidupanku

    Jika suatu saat kembali, jangan mencariku maupun menghubungiku

     

    Write by AM

     

    Daun daun telah jatuh, pertanda musim panas telah datang. Semua orang mulai harus bersiap-siap,  kecuali dengan gadis yang termenung di tengah salah satu kursi taman di Jakarta.

     

    Alina Mahendra, itulah nama gadis yang termenung di kursi taman yang sejak dua tahun lalu di setiap sorenya. Kalian heran, tidak? Alina masih saja betah menunggu sosok dari masa lalunya, seseorang yang entah akan kembali atau tidak. Nggak capek, ya menanti seseorang yang bahkan tak pasti, yang mungkin tak layak lagi untuk ditunggu.

    Tapi semua itu telah berubah pada pukul 17.08, ketika Alina memutuskan untuk menghilangkan, menghapus dan menjauh dari sosok itu. Lama kelamaan ia merasa muak dan pasti kalian penasaran sebenarnya siapa sih sosok yang bisa membuat seorang Alina rela menunggu selama empat tahun lamanya.

     

    “Verooooooo!!!!!!” Teriak Alina sambil menarik nafas terengah-engah setelah berlari dari Gate 1 ke Gate 2 untuk melihat pacarnya sebelum berpisah. Melihat gadis kesayangannya berlari, Vero hanya bisa terkekeh.

    “Santai, Linaa!! Pesawat gue delay, hehe.” ucapnya sambil mengusap kepala gadis yang masih dibilang imut untuknya.

     

    Vero Askara, Pacar Alina yang pindah ke Jakarta demi pekerjaannya dalam jangka waktu  yang masih belum tahu pasti. Sosok yang membuat Alina rela menunggu. Yap, seorang Vero Askara yang telah membuatnya jatuh hati sejak pertama kali bertemu.

    “Panggilan kepada penumpang pesawat Japan Airlines JA098 menuju Jepang silahkan masuk ke pesawat melalui Pintu 3.” 

    Menggema suara pengumuman dari petugas bandara Indonesia yang sudah memerintah penumpang untuk menuju gate agar tidak ketinggalan pesawat. Mendadak wajah Alina mengerucut sedih.

    “Lo beneran harus pergi ya, Ver? Sampai kapan? Kalo gue ga sanggup nunggu lo, gimana?” ucap Alina, masih dengan wajah sedihnya.

    Vero mendekat ke telinga Alina. “Tunggu gue balik ya, Linaa cantik. Gue ga tau kapan, tapi please lo harus sabar nunggu guee karena pasti gue bakal balik lagi kok buat lo.”

     

    Ternyata, semua itu hanyalah omong kosong yang bodohnya Alina percaya dari Vero. Lihat sekarang, dirinya mungkin hanya seperti buangan bagi Vero atau hanya sekedar memori yang bisa langsung dilupakan.

     

    “Mungkin memang seharusnya gue gak berharap sama Vero sejak dulu. Kalo gitu kan gue yang kelihatan bodoh, gampang banget percaya sama orang yang mungkin ga bakal kembali lagi.” gumam Alina dan segera beranjak dari tempat duduknya untuk membereskan barang-barangnya.

    Sudah waktunya Alina Berubah, jangan sampai terus terusan berharap kepada orang yang belum tentu akan kembali, menghampirinya dan memeluknya yang selalu menunggu dirinya dengan sabar.

     

    Alina membuka ponselnya yang ada di kantong dan memutuskan segalanya dengan Vero, dari Instagram hingga WhatsApp agar dia bisa kembali tenang dan kembali melanjutkan hidupnya seperti biasa.

     

    “Semoga ini keputusan yang tepat.”

     

    Setelah selesai Alina kembali menaruh ponselnya ke dalam kantong dan memulai hidup yang baru untuknya tanpa terbayang bayang janji Vero terhadapnya.

     

    Tuk tuk, terdengar pelan suara air yang pasti akan segera menderas.

    “Udah gue harus cepet balik. Ini mah yang ada ntar gue pusing besok gak kuliah.”

    Dengan langkah cepat, ia segera menuju mobilnya yang terparkir dan segera mengemudikannya pulang.

     

    Hujan samarkan derasnya. 

    Tutup air mata. 

    Temani kecewa, ku yang telah lama.

     

    Lagu Tampar milik Juicy Luicy melantun di dalam mobil Alina. Jujur dia kecewa tapi dia tidak boleh terlalu berharap, lebih baik dia fokus dengan pendidikan dan akan langsung mengejar mimpinya untuk menjadi Sarjana Hukum.

    Vero… Semoga lo sehat disana gue akan segera lupain lo.

     

     

    Kreator : Kakay

    Bagikan ke

    Comment Closed: Menunggu

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021