PROLOG
February 2028
Kau belum kembali? Ku masih menunggumu dengan setia di sini..
Bagaimana kabarmu? Pasti sudah melupakan sosok diriku yang masih menunggumu
Berapa lama lagi aku harus menunggu?
Baiklah jika maumu aku akan berusaha menghapus dirimu dari kehidupanku
Jika suatu saat kembali, jangan mencariku maupun menghubungiku
Write by AM
Daun daun telah jatuh, pertanda musim panas telah datang. Semua orang mulai harus bersiap-siap, kecuali dengan gadis yang termenung di tengah salah satu kursi taman di Jakarta.
Alina Mahendra, itulah nama gadis yang termenung di kursi taman yang sejak dua tahun lalu di setiap sorenya. Kalian heran, tidak? Alina masih saja betah menunggu sosok dari masa lalunya, seseorang yang entah akan kembali atau tidak. Nggak capek, ya menanti seseorang yang bahkan tak pasti, yang mungkin tak layak lagi untuk ditunggu.
Tapi semua itu telah berubah pada pukul 17.08, ketika Alina memutuskan untuk menghilangkan, menghapus dan menjauh dari sosok itu. Lama kelamaan ia merasa muak dan pasti kalian penasaran sebenarnya siapa sih sosok yang bisa membuat seorang Alina rela menunggu selama empat tahun lamanya.
“Verooooooo!!!!!!” Teriak Alina sambil menarik nafas terengah-engah setelah berlari dari Gate 1 ke Gate 2 untuk melihat pacarnya sebelum berpisah. Melihat gadis kesayangannya berlari, Vero hanya bisa terkekeh.
“Santai, Linaa!! Pesawat gue delay, hehe.” ucapnya sambil mengusap kepala gadis yang masih dibilang imut untuknya.
Vero Askara, Pacar Alina yang pindah ke Jakarta demi pekerjaannya dalam jangka waktu yang masih belum tahu pasti. Sosok yang membuat Alina rela menunggu. Yap, seorang Vero Askara yang telah membuatnya jatuh hati sejak pertama kali bertemu.
“Panggilan kepada penumpang pesawat Japan Airlines JA098 menuju Jepang silahkan masuk ke pesawat melalui Pintu 3.”
Menggema suara pengumuman dari petugas bandara Indonesia yang sudah memerintah penumpang untuk menuju gate agar tidak ketinggalan pesawat. Mendadak wajah Alina mengerucut sedih.
“Lo beneran harus pergi ya, Ver? Sampai kapan? Kalo gue ga sanggup nunggu lo, gimana?” ucap Alina, masih dengan wajah sedihnya.
Vero mendekat ke telinga Alina. “Tunggu gue balik ya, Linaa cantik. Gue ga tau kapan, tapi please lo harus sabar nunggu guee karena pasti gue bakal balik lagi kok buat lo.”
Ternyata, semua itu hanyalah omong kosong yang bodohnya Alina percaya dari Vero. Lihat sekarang, dirinya mungkin hanya seperti buangan bagi Vero atau hanya sekedar memori yang bisa langsung dilupakan.
“Mungkin memang seharusnya gue gak berharap sama Vero sejak dulu. Kalo gitu kan gue yang kelihatan bodoh, gampang banget percaya sama orang yang mungkin ga bakal kembali lagi.” gumam Alina dan segera beranjak dari tempat duduknya untuk membereskan barang-barangnya.
Sudah waktunya Alina Berubah, jangan sampai terus terusan berharap kepada orang yang belum tentu akan kembali, menghampirinya dan memeluknya yang selalu menunggu dirinya dengan sabar.
Alina membuka ponselnya yang ada di kantong dan memutuskan segalanya dengan Vero, dari Instagram hingga WhatsApp agar dia bisa kembali tenang dan kembali melanjutkan hidupnya seperti biasa.
“Semoga ini keputusan yang tepat.”
Setelah selesai Alina kembali menaruh ponselnya ke dalam kantong dan memulai hidup yang baru untuknya tanpa terbayang bayang janji Vero terhadapnya.
Tuk tuk, terdengar pelan suara air yang pasti akan segera menderas.
“Udah gue harus cepet balik. Ini mah yang ada ntar gue pusing besok gak kuliah.”
Dengan langkah cepat, ia segera menuju mobilnya yang terparkir dan segera mengemudikannya pulang.
Hujan samarkan derasnya.
Tutup air mata.
Temani kecewa, ku yang telah lama.
Lagu Tampar milik Juicy Luicy melantun di dalam mobil Alina. Jujur dia kecewa tapi dia tidak boleh terlalu berharap, lebih baik dia fokus dengan pendidikan dan akan langsung mengejar mimpinya untuk menjadi Sarjana Hukum.
Vero… Semoga lo sehat disana gue akan segera lupain lo.
Kreator : Kakay
Comment Closed: Menunggu
Sorry, comment are closed for this post.