KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Menyadari Keterbatasan Diri

    Menyadari Keterbatasan Diri

    BY 30 Okt 2024 Dilihat: 94 kali
    Menyadari Keterbatasan Diri_alineaku

    Pada suatu pagi yang cerah, Amelia, seorang siswi kelas 10 di sekolah kami, menghadapi hari yang penuh tantangan. Ia memikul banyak tanggung jawab: tugas sekolah, kegiatan ekstrakulikuler, dan persiapan untuk ujian akhir semester. Amelia adalah siswi yang cerdas dan rajin, namun pagi itu ia merasa ada yang berbeda. Beban tugasnya terasa semakin berat, dan tanpa sadar ia mulai meragukan kemampuannya sendiri. “Apakah aku sanggup menyelesaikan semuanya?” pikirnya dalam hati. Saat itu, ia merasa sangat tertekan dan semangatnya mulai hilang.

    Di tengah kesibukannya, Amelia bertemu dengan Ibu Novita, salah satu guru di sekolah yang selalu perhatian pada para murid. Dengan senyum lembut, Ibu Novita bertanya, “Ada apa, Amelia? Kamu terlihat lesu hari ini.” Amelia menceritakan segala kekhawatirannya, tentang betapa sulitnya mengatur semuanya seorang diri. Ibu Novita mendengarkan dengan sepenuh hati, lalu berkata, “Amelia, tak apa merasa lelah atau kesulitan. Kita semua memiliki batasan, tapi justru dalam batasan itulah kita diingatkan untuk bergantung pada Tuhan.”

    Cerita itu mengingatkan Amelia akan pelajaran agama di kelas tentang Injil Lukas 9:43-45, di mana Yesus menyampaikan kepada para murid-Nya mengenai penderitaan yang akan Ia hadapi. Para murid, yang sering merasa kuat karena kebersamaan mereka dengan Yesus, tak memahami bahwa ada hal-hal di luar kendali mereka. Akan tetapi, Yesus dengan penuh kasih mengajarkan bahwa penderitaan dan batasan adalah bagian dari rencana besar Tuhan. Bahkan Sang Juru Selamat menyadari ada jalan yang harus dilewati, meski sulit.

    Amelia memahami bahwa seperti Yesus dan para murid-Nya, ia juga harus belajar menyadari batas-batasnya. Terkadang kita merasa mampu menghadapi segalanya sendiri, namun ada saat di mana kita perlu menyerahkan diri kepada Tuhan, memohon pertolongan-Nya, dan yakin bahwa Dia akan memberikan kekuatan yang kita butuhkan. Dalam kelemahan kita, kuasa Tuhan tersurat dengan sempurna.

    Dengan semangat yang baru, Amelia memutuskan untuk tidak lagi mengandalkan diri sendiri sepenuhnya. Ia berdoa dan memohon petunjuk Tuhan, sambil terus berusaha sebaik mungkin. Sejak hari itu, Amelia memahami bahwa menyadari keterbatasan diri bukanlah tanda kelemahan, melainkan langkah untuk membuka diri pada kasih karunia Tuhan yang senantiasa menyertai perjalanan kita.

    “Dalam setiap tantangan, ingatlah bahwa di balik kelemahan kita, terdapat kuasa Tuhan yang bekerja dengan sempurna.”

    Refleksi

    Seorang pemenang selalu melakukan refleksi diri untuk segera mendapatkan pembelajaran yang maksimal. Luangkan waktu dan tuliskan apa yang kamu pelajari.

    1. Pembelajaran terbesar saya hari ini adalah…
    2. Formula yang paling berkesan untuk saya adalah…
    3. Hari ini saya sangat bersyukur karena…

     

     

    Kreator : Silvianus

    Bagikan ke

    Comment Closed: Menyadari Keterbatasan Diri

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021