Langit sedari tadi berwarna gelap, beberapa hari mendung sedang melanda daerah wua-wua dan sekitarnya. Kulirik jarum jam menunjukkan pukul setengah delapan pagi. Udara terasa dingin menusuk tulang saat ku kendarai motor menuju sekolah.
“Ah, kenapa aku lupa mengenakan jaket tadi,” kataku dalam hati.
Beberapa menit kemudian, aku tiba di sekolah. Ku parkir motor di tempat biasa dan ku tebarkan pandangan di sekitar halaman. Oh, ternyata murid-murid SDN 2 sudah banyak yang datang. Ada yang berkumpul di halaman, ada yang berdiri saja di depan kelas dan berbagai macam lagi kegiatan yang mereka lakukan. Keceriaan dan kegembiraan tampak diwajah mereka.
Beberapa anak yang kutemui saat menuju kelas mengulurkan tangannya untuk bersalaman.
“Alhamdulillah, nilai karakter sopan santun,” gumamku dalam hati semoga perilaku ini bisa menjadi kebiasaan bagi mereka bukan hanya di sekolah tapi juga di rumah mereka.
“Hei…,” ku sapa Bu Anita yang sedang duduk di kelas dengan beberapa lembar kertas di atas mejanya. Senyum yang dilemparkan bu Anita mewakili balasan sapaanku.
“Bu, jam berapa pengumuman ranking?” sapa murid perwalianku saat aku telah duduk.
“Kurang tahu, Nak!”
“Bu, tadi tidak imtaq,” informasi dari salah seorang muridku.
“Iya, mungkin karena mendung, apakah kalian datang semua hari ini?” tanyaku lagi kepada mereka.
“Ada beberapa yang tidak datang, Bu!”
“Sudah Ibu katakan untuk datang semua pada hari ini,” lanjutku. Tidak ada suara yang menyambung perkataanku tadi.
“Baiklah, kalian jangan kemana-mana karena pengumuman ranking hari ini akan dibacakan.”
“Iya, Bu!” jawab mereka hampir bersamaan.
“Teng…teng…teng.”
Bunyi bel sekolah berbunyi, tanpa menunggu perintah dariku murid-murid yang berada di dalam kelas segera keluar menuju ke halaman sekolah. Ku lihat bu Jawariah sudah memegang buku album yang berisi peringkat anak-anak sdensa dari tahun ke tahun.
“Perhatian seluruhnya siap gerak, lencang depan gerak, tegap gerak,” teriak bu Jawariah menyiapkan barisan. Setelah dirasa anak-anak sdensa sudah tertib mulailah bu Jawariah membacakan peringkat satu sampai dengan peringkat enam. Diawali dengan murid kelas satu dan seterusnya.
Tibalah bu Jawariah membacakan peringkat untuk kelas VI A, kelas yang menjadi perwalianku.
“Andi Alif Izza dengan jumlah nilai 910 meraih peringkat I, peringkat II di raih oleh Mutia Mutmainnah dan untuk peringkat III di raih Salsabila, Ahmadinejad berada di peringkat IV disusul Keysa Aqilah di peringkat V dan terakhir Amiruddin berada di peringkat VI.” kadang aku tersenyum melihat ekspresi wajah Andi Alif, sangat datar dan biasa-biasa saja walau ia dinyatakan peringkat I, mencerminkan anak yang tidak tinggi hati dan patut dicontoh.
Kami menyalami setiap anak yang memperoleh peringkat dan di tangan ibu kepala sekolah tergenggam beberapa lembar piagam untuk mereka yang meraih peringkat I sampai dengan peringkat VI.
Pesan dari Ibu untuk kalian yang meraih prestasi hari ini adalah :
“Semoga prestasi yang kalian raih hari ini tidak membuat kalian tinggi hati, takabbur dan puas diri. Justru ini adalah motivasi untuk terus meraih prestasi yang lebih baik lagi kedepannya.”
Kreator : Indarwati Suhariati Ningsi
Comment Closed: Merekalah Yang Terpilih
Sorry, comment are closed for this post.