KATEGORI
  • Adat & Budaya
  • Agrikultur
  • Aksi
  • Arsitektur
  • Artikel
  • Asmara
  • Autobiografi
  • autobiography
  • Bahasa & Sastra
  • Berita Alineaku
  • Bisnis
  • Branding
  • Catatan Harian
  • Cerita Anak
  • Cerita Pendek
  • Cerita Rakyat
  • Cerpen
  • Cinta
  • Cita – Cita dan Harapan
  • Dongeng
  • Drama
  • Ekonomi
  • Epos
  • Event
  • Fabel
  • Fantasi
  • Fiksi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Hobi
  • Hubungan Antarpribadi
  • Hukum
  • Humanis
  • Humor
  • Ilmu Manajemen
  • Inspirasi
  • Istri
  • Kampus
  • Karir dan Kewirausahaan
  • Keagamaan
  • Keluarga
  • Kesehatan & Kecantikan
  • Kesehatan Mental
  • Ketenagakerjaan
  • Kisa Masa Kecil
  • Kisah Inspiratif
  • Kritik Media
  • Kuliner
  • Legenda
  • Lifestyle
  • Lingkungan Hidup
  • Manajemen
  • mengelola toko
  • Mental Health
  • Moralitas
  • Motivasi
  • Novel
  • Nutrisi
  • Nutrition
  • Opini
  • Organisasi
  • Otomotif
  • Parenting
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Pendidikan Karir
  • Pendidikan Keuangan
  • pengalaman hidup
  • Pengembangan Diri
  • Perjalanan Hidup
  • Pernikahan
  • Persahabatan
  • Pertemanan
  • Petualangan
  • Petualangan Alam
  • Pilih Kategori
  • Pilih Menu
  • Politik
  • Psikologi
  • Psikologi Sosial
  • Puisi
  • Romansa
  • Romantisme kehidupan
  • Rumah Tangga
  • Satir
  • SDM
  • Sejarah
  • Self-Acceptance
  • Self-Awareness
  • Seni & Budaya
  • Sosial
  • spiritual journey
  • Strategi
  • Teknologi
  • Tempat Wisata
  • Traveling
  • Uncategorized
  • Wanita
  • Beranda » Artikel » Merindu Tanpa Batas Waktu

    Merindu Tanpa Batas Waktu

    BY 16 Nov 2024 Dilihat: 181 kali
    Merindu Tanpa Batas Waktu_alineaku

    Pukul 11.00 siang aku mendapat telepon dari Tante bahwa suamimu jatuh sakit. Saat kuhubungi dan menanyakan apa sakitnya, jawaban yang terjawab belum tahu. Beberapa bulan terakhir terkabar bahwa kalian sekeluarga baik-baik saja.

    Usai pelajaran terakhir, aku menelepon suamiku untuk menyampaikan bahwa sebentar sore kita menjenguk suami Dana di rumah sakit Hermina dan kabarnya sudah beberapa hari dirawat di rumah sakit ini  bahkan sudah pernah dibawa ke RSCM di Jakarta. 

    Sore hari kami langsung ke resepsionis rumah sakit mencari informasi kamar tempat suami Dana di rawat. Setelah mendapat informasi kami langsung ke sana.

    “Mas Daffa, semoga cepat sembuh,” sapaku ketika bersalaman.

    “Terima kasih, ibunya Yuda.”

    Dana mempersilahkan kami duduk dan bercerita bahwa suaminya mengalami penyakit autoimun. Aku yang memang awam dengan penyakit ini mulai bertanya beberapa hal.

    “Gejala awalnya seperti apa?”

    “Sering merasa lemas, otot pegal atau nyeri sendi, demam yang hilang timbul, kesemutan di tangan atau kaki.”

    “Terakhir bertemu mas Daffa badannya berisi.”

    “Iya, sekitar 11 kilogram turun drastis.” jawab Dana sambil mengambil tissue untuk diberikan ke Mas Daffa yang berusaha duduk ketika menyambut kedatangan kami.

    Di sela-sela obrolan, ku sempatkan searching terkait penyakit yang diderita Mas Daffa, jujur aku tak banyak memahami penyakit ini.

    “Penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuhnya sendiri. Beberapa penyakit diantaranya memiliki gejala serupa, seperti lelah, nyeri otot, dan demam. Meski menimbulkan beberapa gejala awal yang sama, masing-masing penyakit autoimun tetap memiliki gejala spesifik, seperti diabetes tipe 1 yang gejalanya berupa sering haus, lemas, dan berat badan menurun drastis,”

    Dalam hati aku membaca dengan seksama.

    Lanjut kubaca lagi, “Sedangkan sistem kekebalan tubuh, seharusnya berfungsi melindungi tubuh untuk melawan penyakit dan sel jahat, seperti bakteri maupun virus. Banyak dampak yang akan timbul jika tubuh terserang autoimun.”

    Sambil sesekali nimbrung dengan obrolan suamiku dan Mas Daffa terkait penyakit yang dialami.

    Tak terasa jarum jam menunjukkan pukul lima sore kami berpamitan.

    “Sungguh aku masih belum yakin dengan keadaan Mas Daffa. Allahumma rabban nasi, adzhibil ba’sa isyfi antas syafi la syafiya illa anta syifa’an la yughadiru saqaman. Artinya: Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikan kesembuhan karena Engkau adalah penyembuh.” doaku untuk suami Dana, sahabatku.

    ****

    Di langit biru, Sang Raja Siang berdiri memancarkan panasnya. Ku buka WhatsApp Messenger. Tertulis berita tentang suami sahabatku Dana.

    Innalillahi wa inna ilaihi rojiun,” ucapku.

    Mas Daffa telah tiada. Autoimun merupakan penyakit yang belum ditemukan penyembuhnya yang dibawa oleh Mas Daffa sampai akhir hayatnya. Mas Daffa, kami mengenalnya sebagai pribadi yang santun dan tenang dalam pembawaannya, kan menjadi kenangan saat-saat kami berkunjung ke rumah almarhum. Yah…dalam hidup yang kita jalani ini tak selamanya sesuai dengan keinginan atau bahkan harus menghadirkan rasa sakit yang sulit untuk dihilangkan. 

    Pilu tangisan dari sahabatku, Dana, kekasih berpulang untuk selamanya. Jiwa dan raga hancur merasa sakit dan sangat terpukul ketika ditinggal pergi. Aku menangis merasakan kesedihan yang mendalam.

    Kuterima pesan setelah dua bulan kepergian suamimu. Belum mampu untuk menghilangkan kenangan-kenangan, kamu merindu, sangat merindu. Almarhum Mas Daffa pasti tahu engkau selalu merindukannya. Cinta kalian tetap abadi. Doaku semoga engkau selalu dalam ketabahan, Dana.

    ****

    “Orang yang kita cintai tidak pernah benar-benar meninggalkan kita. Ada hal-hal yang tidak bisa disentuh oleh kematian.” – Jack Thorne

     

     

     

    Kreator : Indarwati Suhariati Ningsi

    Bagikan ke

    Comment Closed: Merindu Tanpa Batas Waktu

    Sorry, comment are closed for this post.

    Popular News

    • Part 15: Warung Kopi Klotok  Sesampainya di tempat tujuan, Rama mencari tempat ternyaman untuk parkir. Bude langsung mengajak Rani dan Rama segera masuk ke warung Kopi Klotok. Rama sudah reservasi tempat terlebih dahulu karena tempat ini selalu banyak pengunjung dan saling berebut tempat yang ternyaman dan posisi view yang pas bagi pengunjung. Bude langsung memesan […]

      Okt 01, 2024
    • Part 16 : Alun – Alun  Kidul Keesokan paginya seperti biasa Bude sudah bangun dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Begitupun dengan Rani yang juga melaksanakan sholat subuh. Rani langsung ke dapur setelah menunaikan ibadah sholat subuh. Tidak lama disusul oleh Bude dan langsung mengambil bahan masakan serta mengiris bahan untuk memasak. Rani dan Bude sangat […]

      Okt 16, 2024
    • Part 14: Kopi Klotok Pagi hari yang cerah, secerah hati Rani dan semangat yang tinggi menyambut keseruan hari ini. Ia bersenandung dan tersenyum sambil mengiris bahan untuk membuat nasi goreng. Tante, yang berada di dekat Rani, ikut tersenyum melihat Rani yang bersenandung dengan bahagia. “Rani, kamu ada rasa tidak sama Rama? Awas, ya. Jangan suka […]

      Sep 18, 2024
    • Part 13 : Candi Borobudur Keesokan harinya Rama sibuk mencari handphone yang biasa membangunkannya untuk berolahraga disaat Rama berada di Jogja. Rama tersenyum dan semangat untuk bangun, membersihkan diri dan segera membereskan kamarnya. Tidak lupa Rama juga menggunakan pakaian yang Rapih untuk menemui Rani hari ini. Sementara Rani seperti biasa masih bermalas-malasan di dalam kamarnya […]

      Sep 07, 2024
    • Part 12 : Cemburu Rama langsung memukul Jaka saat Jaka baru saja masuk ke ruang kerjanya Rama. Jaka yang meringis bukannya marah namun malah tersenyum terhadap Rama karena Jaka tahu bahwa Rama lagi cemburu terhadapnya. Rama males menjawab salam dari Jaka namun sebagai orang yang punya adab Rama harus menjawab salam dari Jaka dengan sopan. […]

      Sep 05, 2024

    Latest News

    Buy Pin Up Calendar E-book On-line At Low Prices In India After the installation is complete, you’ll have the flexibility […]

    Jun 21, 2021

    Karya Nurlaili Alumni KMO Alineaku Hampir 10 bulan, Pandemi Covid -19 telah melanda dunia dengan cepat dan secara tiba-tiba. Hal […]

    Des 07, 2021

    Karya Lailatul Muniroh, S.Pd Alumni KMO Alineaku Rania akhirnya menikah juga kamu,,,  begitu kata teman2nya menggoda, Yaa,,,Rania bukan anak.yang cantik […]

    Des 07, 2021

    Karya Marsella. Mangangantung Alumni KMO Alineaku Banyak anak perempuan mengatakan bahwa sosok pria yang menjadi cinta pertama mereka adalah Ayah. […]

    Des 07, 2021

    Karya Any Mewa Alumni KMO Alineaku Bukankah sepasang sejoli memutuskan bersatu dalam ikatan pernikahan demi menciptakan damai bersama? Tetapi bagaimana […]

    Des 07, 2021